12

756 66 0
                                    

vote comment juseyoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

vote comment juseyoo

.

.

.

.

Kini seluruh calon putra mahkota diminta untuk keruangan ke putri mahkota. Renjun memang sudah memikirkan ini matang matang bilamana Mark akan menyerangnya kembali. Disiang itu Renjun didepan danau kesayangannya dia memikirkan bagaimana dirinya mendapatkan apa yang dia inginkan. 

Tanpa dia sadari disana ada seonggok pengawal dan maid mereka sedang memadu kasih. Gila memang dan berani sekali melakukannya didepan Renjun. Jika bukan karena memikirkan hal mungkin dirinya akan menebas kepala wanita dan pria itu, tapi setidak dia sadari dia memilih untuk melakukan hal gila ini. Berterima kasihlah Seo Renjun karena seonggok pekerja kerajaan itu. 

Hari ini sudah memasuki Sore, para calon Putra Mahkkota sudah memasuki ruangan Raja dan kini adalah ruangan Putri Mahkota. Jeno mendapat iliran pertama kemudian Mark dilanjut terakhir Jaemin. 

Jeno dan Renjun membicarakan hal dimana setelah ini dia harus menemui Putri Haechan karena janjinya yang sudah mendapatkan sepertiga posisi dari kerajaan ini. 

"Kapan aku bisa bertemu dengannya?"

TAKK

"YAK!!"

"Apa! Kau ini tidak sabaran sekali aku masih menghubunginya bodoh. Iya iya aku tahu kau bucin sekali dengan Haechan dan bisakah kau menghubungi sendiri, ish kenapa pula harus lewat aku." gerutu Renjun tanpa sadar hapenya mendapat panggilan video call dari Haechan.

"Oeh Seo Renjun, kenapa kau menelponku?" 

"Haechan. Kau berjanji akan kemari kan ketika keputusan Putra Mahkota nanti?" 

"Iya kenapa? apa ada masalah?"

"Aihh... Tidak. Ada seseorang special yang akan menemuimu nanti."

"Sungguh? Siapa itu Renjun?"

"Kalau aku beritahu sekarang ya percuma dong Chan bagaimana sih kau ini"

"Ouh.. oke oke. Aku akan menunggunya besok. Bye bye Ren aku ada urusan sebentar" 

"Okee.. Bye" Haechan dan saling bertukar salam melambaikan tangan mereka. Kemudian melihat wajah Jeno datar. 

"Puas kau ha?!" Jeno bukannya senang dia hanya menyengir dengan lebar. 

Dasar lelaki buaya. 

"Awas saja kau menyakiti adikku, kupotong kelaminmu" 

"Aishhh kenapa jahat sekali sih. Oh ya siapa setelahku? Mark?" Renjun hanya mengangguk 

"Kau bodoh atau bagaimana sih Renjun, kau sudah tahu dirinya ini bagaimana malah diberikan waktu privasi denganmu berdua lagi."

"Tenanglah..Aku sudah menyiapkan semuanya jika dia macam macam denganku maka aku akan melakukan hal yang sangat keji dengannya. Aku tak perduli jika dia adalah raja dan akan mencelakaiku lagi." Jeno menghembuskan nafas kasar

Scelta reale (JAEMREN vers) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang