Kini Jaemin sudah berdiri dikamarnya 501, mungkin karena dia datang terakhir dan muncullah angka ganjil ini. Lagipula tidak masalah bukan.
"Selamat datang Tuan Jaemin saya Mira yang akan menjadi pelayan anda selama anda berada di istana ini. Anda boleh memanggil saya lewat layar yang di pintu anda, dan gunakan fasilitas yang sudah istana berikan. Sekian, apa ada yang ingin ditanyakan Tuan?"
Jaemin masih menganga kamarnya bahkan jauh lebih kecil dari ini. Ini benar benar gila.
"Tuan Jung Jaemin"
Jaemin tersentak. "Ah, maafkan aku nyonya. Baiklah saya akan melakukan sesuai arahanmu tadi." Mira hanya tersenyum
"Tuan Jung Jaemin. Sebaiknya anda memanggil saya bibi Mira, saya sudah terlalu tua untuk dipanggil nyonya"
"Baiklah bi-bi Mira. Uhm, aku juga ingin bertanya kegiatan setelah ini apa?"
"Untuk hari ini sampai disini dahulu dilanjutkan besok Tuan."
"Begitu ya? Baiklah terimakasih bi, kau bisa kembali"
Bibi Kim Mira membungkukkan badannya kemudian meninggalkan Jaemin diruangan itu.
Karena Jaemin hanya membawa tas kecil yang kemaren sempat dibawanya dengan Shin Hyung saat bermain panahan. Kini dia mencoba mengobrak abrik tas itu mencari buku yang biasanya.
Buku gambar. Didalamnya selalu terlukis wajah cantik nan rupawan yang selalu hinggap dimimpinya. Seingatnya dia belum pernah memiliki wanita yang dicintainya akibat kehilangan dari kakak iparnya dulu. Dia enggan untuk menciptakan sebuah hubungan.
Jadilah Buku ini, buku yang selalu dibawa oleh Jung Jaemin kemanapun dan dimanapun sudah satu set juga toh dengan tasnya. Jadi dia hanya perlu membersihkannya ataupun mengeluarkan isi sampah didalamnya.
Buku yang Jaemin bawa hanyalah buku dengan lembaran kosong, karena terlalu terbiasa menggambar wanita yang entah darimana asal usulnya selalu datang menghampiri Jaemin dan seakan akan dirinya adalah sang pemiliki wanita ini.
Terakhir kali Jaemin bermimpi adalah dipinggiran danau dia menggunakan gaun yang sangat mewah dan elegan, wanita ini sangat cantik dipunggungnya. Bahkan bisa dibilang Jaemin akan mengaguminya jika dirinya terbalik, tapi terlambat ketika alarm sialan dikamarnya itu berbunyi.
"Aku penasaran siapa dia? Dan juga kenapa dia selalu berada dimimpiku. Apakah aku pernah melakukan kesalahan sebelumnya? sampai sampai semua begitu terasa nyata." gerutu Jaemin.
Dirinya melihat ke jendela depan meja tulisnya ini. Kamar Jaemin berhadapan dengan danau yang sangat lebar dan menawan. Ah, dan ada hewannya juga disana. Tak lupa mata Jaemin menangkap sosok wanita dengan rambut yang tergerai dan diikat tipis memakai jubah merah maroon sedang memberi makan para hewan didanau itu.
Tanpa mereka ketahui, mereka sudah saling menatap satu sama lain-hanya saja belum tersadarkan. Sampai si wanita itu pergi kembali kedalam entah kemana.
"Siapa itu tadi? Kenapa dirinya terkesan familiar?" Jaemin benar benar tidak fokus sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scelta reale (JAEMREN vers) END
Humor皇家之選 (Huángjiā zhī xuǎn) 로얄 초이스 (loyal choiseu) Royal Choice Seo Renjun benar benar tidak mau menerima sayembara dari Sang Raja-Ayahnya, tetapi ayahnya tetap memaksa demi kemaslahatan rakyat dan kerajaan. Mereka butuh keturunan dan itu harus dari...