5

872 85 1
                                    

vote dan comment juseyo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

vote dan comment juseyo

.

.

.

.

Jaemin kini membaringkan tubuh ibunya. 

"Jaemin, ibu akan bertanya sekali lagi kepadamu. Apa boleh?"

"Tanyakan saja bu, memangnya ada apa sih?"

"Apa kau menerima sayembara yang kerajaan berikan padamu?"

"Ibu..-"

"Ibu tahu kau akan menolaknya. Ibu benar benar tidak masalah sayang." potong Doyoung

"Jaemin, dengarkan ibu. Ibu tahu kau pasti sudah mendengarkan nasihat ini dari Ayahmu kan. Ibu dan Ayah memang tidak akan memaksamu untuk menikah sayang. Tapi hanya ayah dan ibu khawatir ketika suatu saat nanti ayah dan ibu sudah tidak ada lagi kau akan yang paling merasa terpukul dengan itu semua. Sebab itu Jung Jaemin, ibu mohon padamu. Menikahlah, kalau jalan takdirmu memang untuk Putri Mahkota sesusah apapun rintangan dari sayembara ini akan tetap kau jalani. 

Jaemin, Ibu dan ayah sudah memikirkan ini. Meningat kakakmu, biarlah dia sudah memikirkannya matang matang dan itu sudah menjadi tanggung jawab kakak untuk merawat dan menjaga ayah ibu.

Tapi kau, ibu ingin melihatmu bahagia Jaemin hanya itu. Boleh ya?" Doyoung benar benar menjelaskan kepada Jaemin secara pelan pelan agar dia mau menyetujui kemauannya. 

Jaemin hanya menunduk melihat tangan ibunya yang ada di tangannya menggenggam begitu erat.

Jaemin hanya tersenyum. Sebelum "HYUNGG!! MANA OBAT IBU!! CEPATT"

"Ohh iyaa sebentar" terdengar suara derap langkah lari. Siapa lagi kalau bukan Jungwoo berlari dengan membawa bumbu dapur yang selalu menjadi obat herbal untuk ibunya. 

"Maaf lama, Ibu pasti sakit ya?" Jungwoo bertanya sambil duduk dipinggiran kasur Doyoung. 

"Tidak kok nak" elus Doyoung dikepala Jungwoo

"Oh ya, Shin Hyung mana?"

"Shin Hyung? dia sudah pulang tadi saat kau bersama dengan ibu. Kenapa memang?"

"Dasar anak kurang ajar mengajakku saat bekerja dan meninggalkanku ketika disini." gerutu Jaemin, tak lupa fokus Doyoung dan Jungwoo yang masih cengo saat itu. Tak selang lama Jaemin keluar kamar ibunya.

"Apa dia tidak apa apa ibu?"

"Entahlah, mungkin dia sedang kerasukan Jaehyun" 

"Ha.Ha.Ha" tersenyum terpaksa itulah ungkapan Jungwoo saat ini.

--SCELTA REALE--

Pagi ini Kerajaan benar benar sangat ramai. Para pelayan dan Dayang hilir mudik dari sayap kanan ke sayap kiri istana timur. 

Scelta reale (JAEMREN vers) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang