vote comment juseyoo
.
.
.
.
Hari ini adalah hari dimana Renjun menemani Jaemin untuk datang kerumahnya. Benar saja, Jaehyun sudah berada didepan pintu menyambutnya. Jaemin tetaplah anak kecil bagi Jaehyun, anak yang selalu manja bersamanya sampai tua nanti.
"Kaak..." Jaemin berlari kearah Jungwoo memeluk erat tubuh kakaknya dan menangis dipelukan sang kakak.
"Se-seharusnya aku tidak meninggalkan ibu kan, A-aku salah.. aku salah" Jaemin semakin histeris dikala Jungwoo memeluknya semakin erat. Renjun yang melihatnya dibelakang hanya diam menahan air matanya yang jatuh.
Hari itu benar benar membuat seluruh rakyatnya melihat bagaimana sedihnya seorang Putra Mahkota yang sudah ditinggalkan oleh orang tercinta pertamanya.
Hari Menjelang sore, Jaemin masih betah dimakam sang ibu, Renjun juga masih mengikutinya dibelakang bahkan rela menunggunya sampai kehujanan. Mengelus perutnya yang sudah mulai membuncit. Jaemin kini berdiri tanpa memperhatikan Renjun dan meninggalkannya.
Apakah salah jika dirinya mendapatkan gelar Putra Mahkota tetapi kebahagiaan yang lain membuatnya menderita?
Renjun hanya diam. Melihat tingkah laku Jaemin yang selalu mengacuhkan kehadiran Renjun disampingnya membuat Jungwoo dan Jaehyun tak tega melihatnya, apalagi Renjun yang selalu mengalami morning sickness tanpa ada elusan dipunggungnya, sehingga Jungwoolah yang membantu calon adik iparnya ini.
"Apa tidak apa-apa tuan Putri?"
"Sudah kubilang kakak tidak usah memanggilku formal, panggil aku sesuai kakak memanggil Jaemin bukan?" Jungwoo hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Ba-baiklah Renjun" ucapnya pelan membuat sang empu tersenyum manis.
"Kak, bisakah kakak mengupas buah pear itu." Renjun meminta tolong Jungwoo untuk mengupas buahnya.
Setelah beberapa saat, buah itu itu diberikan kepada Renjun "Terima Kas-Jae?" tangan Jaemin yang memberikan kupasan buah pear.
"Kau, berani-beraninya membuatku cemburu kepada kakakku sendiri." ucap Jaemin dingin
"Ak-aku tidak bermaksud membuatmu cemburu kok!"
"Memang, kau tidak bermaksud membuatku cemburu tapi tingkahmu kepada kak Jungwoo membuatku marah. Ingat! Kau sekarang milik Jung Jaemin seorang." perkataan Jaemin membuat Renjun memerah bak tomat. Sedangkan Jaemin hanya tersenyum tipis melihat tingkah calon istrinya ini.
"Kau tidak ke makam ibumu lagi?"
"Sudah cukup kemaren saja, kasian ibuku ingin beristirahat malah kuganggu terus. Sampai-sampai aku melupakan wanita yang kini akan bersamaku selamanya." jangan lagi Jaemin! Renjun sudah menjadi kepiting rebus sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scelta reale (JAEMREN vers) END
Humor皇家之選 (Huángjiā zhī xuǎn) 로얄 초이스 (loyal choiseu) Royal Choice Seo Renjun benar benar tidak mau menerima sayembara dari Sang Raja-Ayahnya, tetapi ayahnya tetap memaksa demi kemaslahatan rakyat dan kerajaan. Mereka butuh keturunan dan itu harus dari...