08.

8.5K 687 23
                                        

Sorry for typo
.
Jangan lupa votmen

Pagi dengan suasana indah jaemin sudah berada di kampus dengan terus dan masih mendiami Jeno semenjak kematian ibu nya itu.

"Hey, kau kenapa?" Tanya renjun ketika dia sudah berdiri di samping si manis lalu mengikuti langkah kaki nya yang renjun yakini akan pergi ke kantin.

"Na, Jawab"

"Ibu ku meninggal karena Lee Jeno sialan itu, aku membenci nya sangat² membenci nya" renjun menghela nafas nya.

Setelah sampai di kantin jaemin langsung merogoh saku nya namun dia tidak membawa uang atau pun kartu hitam milik suami nya akhir nya dengan cepat dia menggeret renjun keluar dari kantin kampus dan keluar dari kampus dengan renjun yang menatap nya heran.

"Ada apa sih?"

"Aku tidak membawa uang, temani aku meminta pada Jeno" renjun melotot tidak percaya tapi diri nya tetap mengikuti langkah kaki jaemin dengan tangan yang masih di tarik oleh teman nya itu.





















Jeno saat ini sedang duduk bersandar pada kursi kejayaan nya, ya dia sedang berada di kantor milik nya.

Suara derap langkah kaki terdengar dengan jelas di telinga Jeno setelah suara pintu terbuka, lelaki itu membuka mata nya lalu netra nya menatap seorang wanita yang lumayan cantik namun berdandan seperti wanita penghibur.

Wanita itu berjalan mendekati meja milik pria Lee ini setelah nya dia berdiri di samping kursi yang di duduki oleh pria tersebut.

Baju dengan atasan yang terlihat jelas dua buah dada ny itu namun Jeno malas menatap nya dan acuh dengan hal itu.

"Untuk apa kau ke sini?"

"Bercinta dengan mu"

"Ck, kau tidak tau malu atau memang tidak punya malu?" Sekarang Jeno berdiri dari duduk nya lalu menatap wanita itu dengan intens.

"Aku tidak punya malu karena aku mencintai mu" wanita ini membawa Jeno untuk duduk kembali lalu diri nya duduk di atas paha pria itu dan sedikit menggesek kan bokong nya guna menggoda lelaki di depan nya ini.

Jeno sudah memejam kan mata nya akibat perlakuan tak senonoh wanita yang pernah menolak nya ini, ah gila memang.

Wanita itu tersenyum miring dan ingin membuka kancing kemeja milik Jeno namun sebelum itu tangan nya lebih dulu di tahan oleh seseorang, ah istri nya datang.

Wanita itu melihat ke arah lelaki yang menahan nya ini lalu berdiri dengan Jeno yang hanya menatap nya dengan tatapan kosong, bagian bawah nya sudah menegang sekarang.

Plakk

Jaemin menampar pipi wanita itu dengan sekuat tenaga nya hingga pipi itu memerah yang sudah di pegangi oleh sang empu.

"Sudah di beri hati tapi minta jantung, wanita kurang ajar"

"Kau yang kurang ajar berani nya mengambil Jeno dari ku"

Hey, hey, mengambil Jeno?, Astaga seperti nya kepala nya perlu di bentur kan ke dinding.

"Aku tidak mengenal mu sebelum nya tapi aku tau apa yang kau maksud sekarang, cari lah pria lain jangan suami ku"

Wanita itu tidak bergerak sama sekali hingga jaemin mengancam nya ingin manggil satpam akhir nya perempuan itu pergi dengan pipi memerah nya.

Jaemin tidak tau dia ke sini niat nya ingin meminta uang pada Jeno tapi saat melihat hal tak senonoh itu hati nya tergerak ingin memberi pelajaran pada wanita yang sedang menggoda suami nya itu.

Dia tau kantor Jeno karena Jeno pernah memberi tau nya namun dia belum pernah ke sini.

"Aku meminta uang"

"Layani aku dulu, bagaimana?"

Jaemin mendengus ketika melihat bagian bawah Jeno yang menegang lalu dia berkata. "Bermain sendiri, aku ingin uang, cepat lah atau masih akan aku diami hingga satu tahun ke depan?, Mau kau begitu?"

Jeno tetap lah Jeno, dengan cepat lelaki itu meraih pinggang milik jaemin lalu menduduk kan nya di pangkuan nya dan menyambar bibir peach itu dengan lembut.

Bercinta di kantor seperti nya tidak masalah.

Setelah selesai dengan ciuman itu yang berakhir dengan tatapan penuh nafsu milik Jeno akhir nya dia menggendong tubuh itu ala koala dan membawa nya ke dalam kamar ruangan nya itu.

Renjun yang sedang menemani jaemin itu lelah menunggu di luar akhir nya dia memilih masuk dan dia langsung terkejut sekaligus terpaku di tempat ketika mendengar desahan dari jaemin.

"Oh my god my ear" dengan cepat renjun keluar demi keamanan dan kenyaman diri nya.

"Bisa² nya berbuat mesum saat di kantor, sangat menjijik kan"

Bugh

"Kau tak apa?" Renjun beralih melihat ke arah pria tampan dengan hidung mancung nya dan kulit putih nya, ah dia sejenak terpesona akan paras itu.

Pria itu yang menabrak nya tadi hingga membuat nya terpental jika pria itu tidak meraih pinggang nya.

"Maaf, aku sedang terburu buru tadi, sekali lagi aku minta maaf, jika terjadi apa² kau bisa menghubungi ku dan ini kartu nama ku" ujar ny setelah melepas tubuh nya dari renjun dengan renjun yang menerima kartu nama itu lalu tersenyum kikuk dengan pria itu yang langsung permisi pergi dan langsung di angguki oleh renjun.

"Dia sangat tampan, astaga" batin renjun dengan menatap kartu nama itu.

"Jadi nama dia lai guanlin, cukup tampan"

Bermonolog sambil menatap kartu nama itu sekitar setengah jam sambil menunggu jaemin keluar dari ruangan suami nya, renjun beralih berdiri dan menunggu di tempat yang tidak jauh dari meja resepsionis itu.

Tidak membutuh kan waktu lama akhir nya jaemin kembali dengan berjalan sedikit pincang, ah renjun paham tapi desahan yang dia dengar sangat menjijik kan, telinga nya tidak suci lagi sekarang.

"Bagaimana, dapat uang nya?" Jaemin mengangguk dengan sedikit meringis.

"Jika ingin bercinta jangan di kantor, menjijikan tau" renjun berjalan duluan meninggal kan jaemin yang menatap nya heran.

"Ada apa dengan anak ini?, Apa dia mengetahui nya?, Ah terserah lah" jaemin menyusul renjun yang keluar dari kantor milik Jeno ini.

Definisi meminta tapi di mintai, turut kasian.








Tbc

Dikit aj dl

Gak jelas bngt dh part ini

The Mafia [ nomin✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang