Sorry for typo
.
Jangan lupa votmenJaemin saat ini tengah duduk di kursi dengan kaki dan tangan yang terikat.
Perlahan mulai sadar dari pingsan nya dengan kepala yang pusing bukan main dan tubuh yang serasa seperti di hantam berkali kali.
Rasa nya sakit.
Dengan pelipis yang masih mengeluar kan darah hingga mengering.
Semua kejadian semalam terus berputar di otak nya, seperti mimpi namun itu memang fakta.
Ceklek
"Kau sudah sadar ternyata, jika belum aku bisa membawa mu ke rumah sakit namun aku lebih mau jika diri mu mati" ujar nya setelah nya senyuman tipis tercetak di bibir itu.
"Renjun~ah" suara lirih itu yang mampu jaemin keluar kan, bukan apa² dia hanya terkejut.
"Kenapa?"
Renjun berdiri tepat di depan jaemin yang sekuat tenaga dia usaha kan untuk mendongak.
"Ah, jangan terkejut begitu dong, kurasa memang sudah saat nya kau mengetahui kebusukan dan dendam ku pada mu"
Jaemin bungkam tidak bergutik sama sekali, rasa pusing itu terus datang bersamaan dengan rasa sakit yang dia rasakan di tubuh nya.
"Dendam?"
Renjun menghela. "Jika bukan karena masa lalu yang masih membekas aku tidak mau begini na" air mata itu menetes tanpa persetujuan dari sang empu lalu diri nya melanjut kan ucapan yang sempat tertunda.
"Kau pernah bilang pada ku jika meninggal nya paman ku itu hanya sebuah ujian setelah orang tua ku meninggal tapi kenapa harus ayah mu yang membunuh nya, kenapa?" Suara itu sedikit meninggi di akhir kalimat nya.
Lagi jaemin hanya bisa terdiam, dia tidak tau menahu tentang ini bahkan sudah lama diri nya tidak mengetahui kabar sang ayah.
"Awal nya di saat kau sedang dalam masa sulit mu, aku sungguh bahagia di saat kau tidak di anggap anak oleh ke dua orang tua mu dan di saat itu juga aku hanya harus pura² menjadi orang baik pada anak yang sudah menghancur kan segala kebahagiaan ku, aku di sini hanya seorang diri tanpa saudara dan seenak nya ayah mu itu membunuh keluarga satu² nya yang aku punya"
"Di saat kau di nikahi oleh Jeno aku selalu berpikir hidup mu tak sebahagia itu tapi mengapa itu berbanding terbalik, kau hidup dengan kemewahan dan kau hidup di kelilingi dengan orang yang menjaga dan menyayangi mu sedang kan aku?, Aku hanya hidup sendiri, keluarga satu² nya yang ku anggap sudah tiada, bukan kah kau tau itu sangat menyakit kan, kau dan aku sama, anak satu² nya dalam keluarga tapi MENGAPA KELUARGA YANG TERSISAH HARUS PERGI JUGA"
Sedikit ku jelas kan, renjun bertahan di seoul dengan kehidupan yang cukup itu karena diri nya juga menggeluti suatu bisnis ilegal.
Jika bisa di beri tau renjun merupakan seseorang yang sama dengan Lucas hanya beda nya renjun bermain rapi sedang kan Lucas terlalu tergesa-gesa.
"Aku tidak tau siapa yang kau maksud renjun~ah tapi kenapa kau membalas kan ini pada ku?"
Renjun tersenyum miring. "Jika bukan dengan mu lalu dengan siapa?, Yoona sudah tiada bukan?, Dan ayah sialan mu itu sudah tidak di ketahui kabar nya"

KAMU SEDANG MEMBACA
The Mafia [ nomin✓]
Fanfiction[Judul pertama: prince mafia J] Lee Jeno mafia terkenal yang mencintai seorang mahasiswa kampus yang tak tau menahu tentang nya ⚠️bxb