10.

7.5K 632 12
                                    

Sorry for typo
.
Jangan lupa votmen

Haechan sedang bertelponan dengan seseorang di seberang sana, yang sudah jelas pasti Jeno—atasan nya.

"Jaemin terakhir kali datang di toko roti, tapi entah mengapa ponsel jaemin sama sekali tidak bisa di deteksi"

"Bisa kau kirim alamat mu sekarang?"

"Iya, sebentar, kau ingin apa dengan alamat ku?"

"Ck, mencari jaemin, aku mendapat kan sinyal lokasi nya dari GPS yang sengaja pernah aku tempel kan pada pakaian"

Haechan mengangguk paham walaupun Jeno juga tidak akan melihat itu. "Aku mengikuti dari arah mobil itu lewat cctv jalanan, akan ku kirim pada mu lokasi ku saat ini"

"Hm"

*Tut.....

Setelah mengirim lokasi nya saat ini haechan yang sedang berdiri di trotoar itu langsung menyeberang jalan saat melihat mobil yang Jeno gunakan datang dari arah berlawanan.

Jeno langsung turun saat mobil nya sudah berhenti dan menemui haechan yang sekarang sudah berhenti tepat di pinggir jalan setelah menyeberang.

"Cek paksa cctv toko roti ini, aku curiga ada sesuatu yang terjadi karena jaemin tidak keluar cukup lama saat aku melihat dari cctv jalanan tadi"

Tanpa bertele tele lagi Jeno langsung masuk di ikuti haechan serta beberapa anak buah nya yang langsung membuat kerutan dahi bingung di raut wajah pemilik toko.

"Tuan jen–"

"Cek cctv nya" ujar Jeno sambil menatap tajam lelaki yang sedang berdiri di balik etalase roti ini.

"Baik boss"

"Ruang cctv di pojok sebelum pintu keluar" ujar haechan yang cukup cerdik karena dia terus mengamati sekeliling.

Haechan itu sebenar nya pintar namun jarang sekali menggunakan otak nya untuk berpikir jika sedang tidak di butuh kan.

Tanpa babibu lagi anak buah Jeno dan Jeno serta haechan langsung pergi ke ruang cctv itu dan Jeno lah yang langsung mengotak atik layar komputer di hadapan nya.

"Akhh, brengsek tau gini aku gak mau bantuin wonyoung kalo berurusan nya sama tuan Jeno" batin nya yang sekarang berdiri dengan keringat dingin yang membanjiri tangan dan pelipis nya.

Jeno mengepal kan lengan nya pada moss yang dia pegang lalu beralih menggebrak meja itu kuat.

Brakk!!!

"KENAPA MASIH DI SINI, CARI BODOH" Jeno kalap akan emosi dengan jemari yang menyisir rambut nya kasar.

"Ba–baik bos" anak buah Jeno pun pergi dan sekarang haechan beralih duduk dengan memegang moss itu dan terus menatap serius ke arah komputer yang menampil Kan kejadian sebelum ini.

Haechan mulai menggerak kan moss itu dan melihat setiap cctv yang terpasang, fokus nya teralih kan pada cctv belakang toko roti ini.

"Jen"

"Kemari lah dan lihat ini"

Jeno yang penasaran akhir nya mendekat dengan haechan yang makin memperbesar layar cctv itu dan dengan cepat Jeno melotot tak percaya.

The Mafia [ nomin✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang