13.

6.9K 557 0
                                    

Sorry for typo
.
Jangan lupa votmen

Ceklek

Pintu ruangan dokter muda bermarga Lee itu di buka oleh seseorang yang langsung mengalih kan atensi nya.

"Untuk apa kau datang ke sini?"

Seseorang yang baru memasuki ruangan itu lantas langsung menutup pintu nya dan beralih mendekati sang dokter muda.

"Aku ingin bertanya, ah sebenar nya terlalu banyak pertanyaan di benak ku tentang jaemin mau pun diri mu"

Lelaki itu berdiri di depan meja sang dokter muda lalu menatap nya dengan tangan yang dia lipat kan di dada.

"Kau anak buah Jeno kan?, Tanya kan saja pada nya"

"Niat ku ingin mendekati mu tapi kau seketus ini"

"Tidak usah berbasa basi, jika tidak ada yang penting keluar lah"

"Kau dan Jeno, kalian ada hubungan apa?, Kenapa kau tidak sopan dengan nya dan bahasa mu dengan nya seperti orang yang sudah akrab"

"Dia adik ku, pertanyaan mu sungguh tidak penting, keluar lah aku masih banyak pekerjaan, jangan mengganggu ku"

"Dan Jaemin kenapa dia pingsan saat mendengar pelatuk Jeno yang dia layang kan pada anak buah wonyoung tadi"

"Aku bukan orang tua nya, jangan tanya kan itu pada ku tapi mungkin dia mempunyai trauma, tanya kan saja pada orang yang bersangkutan" dokter muda ini menyandar kan tubuh pada kursi kejayaan nya dengan haechan yang hanya mengangguk tanda dia paham.

"Kau anak tuan Johnny?" Haechan terkejut. "Bagaimana kau tau?"

"Dugaan ku ternyata benar"

"Apa maksud mu?"

"Kau tidak tau aku?" Dengan cepat haechan menggeleng.

"Aku baru melihat mu hari ini dan jujur aku tertarik pada mu" Haechan menatap intens dokter muda nan tampan tapi sayang itu terhalang oleh kacamata bulat nya.

"Terserah mu" dokter muda itu berdiri lalu menyambar jas dokter nya dan pergi meninggal kan haechan yang mendengus tak suka, gagal semua nya gagal.

***

Jam terus berganti hingga tengah malam dini hari pemuda seusia remaja ini terduduk lemas dengan perut nya yang kelaparan.

"Kak ku harap kau menepati janji mu, aku menunggu nya, aku tidak ingin mati konyol dalam keadaan begini"

Remaja ini menyandar kan kepala nya pada dinding ruangan yang di tempati jaemin tadi.

Keadaan begitu gelap hanya ada lampu di atap yang menyala namun terlalu redup untuk menerangi dengan jelas.

Wajah nya penuh dengan luka lebam, kaki nya yang serasa nyeri akibat di injak wonyoung dengan sengaja sebelum tengah malam seperti sekarang.

Tangan terikat namun kaki nya tidak, remaja itu berjalan ke arah jendela tanpa gorden lalu menatap ke luar jendela, tanah tandus dan beberapa tanaman liar di bawah nya, dia rasa rumah ini sudah di tetumbuhi tanaman liar.

The Mafia [ nomin✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang