"Tolong, jangan ada yang disembunyikan lagi. Nana butuh penjelasan kalian."
Naraka kini tengah duduk dengan Bunda, Ayah, bang Tama, dan Daddy-nya di ruang keluarga. Tatapannya lurus, menatap serius pada Bundanya menuntut penjelasan.
"Iya, itu benar Naraka. Daddy, menikahi Bunda karena tengah hamil Tama saat itu. Semua itu kecelakaan yang tidak diinginkan. Ayah dan Bunda masih pacaran. Tapi, ketika itu Ayah sedang di Berlin. Dia tidak tahu apa-apa." Bunda mulai menjelaskan dengan nafas yang memburu.
"Awalnya, Daddy hanya ingin menjaga nama baik dengan menikah. Setelah Tama lahir, kami akan bercerai. Tapi, Daddy jatuh cinta dengan Bunda kamu. Sehingga membatalkan niat perpisahan." Kini Simon yang berbicara.
"Ayah juga awalnya tidak tahu mereka menikah, karena hubungan Ayah dengan Bunda masih baik-baik saja. Tapi, saat Ayah kembali dan tahu status mereka sudah menjadi pasangan suami istri. Tentu saja Ayah marah." Kini Gama yang menjelaskannya.
"Akhirnya, Simon mau bercerai dengan Yuna. Tentunya, setelah drama panjang yang harus dilalui." lanjut Gama.
Naraka tersenyum sumbing, "Kenapa hubungan kalian serumit ini?" tanyanya parau.
Tama yang sejak tadi hanya diam mendengarkan, menunduk lesu. Mendengar fakta tentang kelahirannya benar-benar menghancurkan perasaannya. Bukan Naraka hasil keterpaksaan. Melainkan dirinya. Mommy-nya ... Yuna, terpaksa melahirkannya.
"Tama, Naraka, Daddy minta maaf. " - Simon
"Tama, Nana, Bunda minta maaf." - Yuna
"Naraka, Ayah minta maaf." - Gama
"Bunda? Iya, Bunda-nya Naraka. Ternyata Mommy-nya Tama sudah mati." sarkas Tama telak menyindir Yuna.
Yuna menggeleng kuat-kuat, "Tama, apa maksud kamu. Kamu tetap anak Mommy." selanya cepat.
Naraka menatap abangnya itu sedih, merasa bersalah karena mengungkap misteri dibalik hubungan orang tua mereka membuat Tama menjadi tahu alasan dibalik kelahirannya.
"Bukan Naraka, dari awal yang perusak itu aku. Hahaha ... Ini sangat plot twist. Benar-benar mengejutkan." sarkasnya lagi sambil tertawa sumbing.
"Bang, lu bukan kesalahan. Bunda, tidak pernah ingin bersama dua laki-laki yang kini berada disampingnya dan memiliki status sebagai mantan suami juga suami." Kini Naraka yang sarkas.
"Daddy Simon dan Ayah Gama adalah masalah terbesar Bunda." ungkapnya.
"Nana, kenapa kamu bicara seperti itu?" tanya Gama sedih.
"Daddy, harga diri nomor satu. Sedangkan Ayah, psikopat yang kejam. Benar bukan?"
Tama tersentak sesaat mengetahui fakta yang baru saja diungkap oleh Naraka. Dulu sekali sebelum Naraka bertemu dengan Jevano, ia pernah melihat amarah Naraka yang meledak-ledak sampai dirinya terluka akibat pukulan keras yang dilayangkan Naraka. Ternyata, sifat psikopat yang Naraka miliki diturunkan oleh Ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us ✓
Teen Fiction"Ini tentang kita. Dunia ini milik kita, tidak boleh ada orang lain. Jadi, jangan coba-coba pergi meninggalkanku seorang diri." "Kemarin yang pertama dan terakhir. Tidak akan ada lagi yang memisahkan kita, selain kematian." ⚠️ BXB! BOYSLOVE AREA ⚠️...