S T A R T

326 25 2
                                    

"Ada perubahan rencana?" tanya Jevano

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada perubahan rencana?" tanya Jevano. Ekspresi wajahnya terlihat sudah tidak bersahabat.

Naraka mengangguk kecil, "Jeno, aku memutuskan untuk berangkat ke Korea bersama Marcel dan Jian. Hanya kamu yang ke Inggris." katanya.

"Na, kalau itu pilihan kamu. Kita akan berpisah cukup lama. 5 tahun, bukan waktu yang sebentar." ucap Jevano.

Hari-hari telah berlalu, semuanya berakhir dengan baik. Setelah kembalinya Erick ke rumah, beberapa bulan kemudian Jevano, Naraka, dan Marcel lulus dari sekolah. Tidak ingin menunggu terlalu lama, Jevano mengaku memiliki hubungan spesial dengan Naraka pada Daniel. Papa-nya itu tidak mengusirnya, hanya saja dia benar-benar memperlihatkan kebenciannya terhadap hubungan Jevano dan Naraka.

Bukan hanya itu, Jevano juga menceritakan rencana yang dibuat Tiffany untuk keduanya. Irama awalnya menolak karena tidak ingin berpisah lama dengan putra sulungnya itu. Namun, Daniel mengingatkan istrinya itu. Bukan hanya mereka, Tiffany juga berhak atas Jevano. Selama ini Daniel dan Irama sudah bertindak egois. Setelah pertolongan yang dilakukan Tiffany terhadap Erick, Daniel merasa tindakannya selama ini salah. Maka dari itu, ia ingin memperbaiki kesalahannya. Mau tidak mau, akhirnya Irama mengizinkan Jevano melakukan rencana Tiffany. Lagipula, hanya 5 tahun. Setelah itu, Jevano akan kembali lagi.

Mengetahui Jevano berniat pindah ke Korea Selatan. Irama pun langsung meminta suaminya untuk membuka cabang baru di negara tersebut. Agar 5 tahun kemudian perusahaan pusat bisa dipindahkan ke negara ginseng itu. Tentu saja, Irama tidak ingin jauh dari Jevano. Maka dirinya akan melakukan segala cara agar tetap bisa bersama putra sulungnya tersebut.

Naraka mengangguk pelan, "Jeno, tolong mengerti. Ada hal yang ingin aku lakukan saat kamu tidak ada di sini." mohonnya.

Jevano menatap kekasihnya sendu, ia akan sangat merindukannya. Selama 5 tahun, dirinya tidak akan banyak berkomunikasi dengan Naraka dan hanya akan melihatnya dari jauh untuk menghindari gossip miring itu jika mereka berada di Istana yang sama. Tapi jika tidak, jangankan melihatnya dari jauh. Jevano akan sulit menghubungi Naraka karena aktivitas ponselnya pun akan dibatasi. Ponsel memiliki besar kemungkinan di hack, dan ia tidak ingin mengambil resiko berbicara dengan Naraka lewat benda elektronik tersebut setiap hari. Mencurigakan jika Jevano ketahuan menghubungi seseorang yang sama dari ponselnya berulangkali.

"Apa aku bisa mempercayai kamu, Na? Selama aku pergi apa kamu akan setia menunggu aku kembali?" tanya Jevano penuh keraguan.

Naraka dengan cepat mengangguk, lalu tersenyum tipis, "Justru jika setelah 5 tahun kamu tidak kembali. Aku akan mendatangi istana dan melakukan teror pada keluarga kerajaan." balasnya terdengar santai.

Jevano meneguk salivanya, diikuti senyuman miris, "Aku akan sangat merindukanmu, Na." lirihnya.

Tangan Naraka terulur mengusak lembut pucuk kepala sang kekasih, "Aku yakin kita bisa melewati ini semua dengan mudah. Kita hanya perlu bersabar sedikit lagi." ucapnya mencoba menguatkan Jevano.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

About Us ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang