4

15.4K 1.3K 9
                                    

"Maaf pangeran, beberapa hari lalu yang mulia selir agung mengalami kecelakaan yang mengakibatkan beliau lupa ingatan" jelas ning lili angkat suara

"APA! Kecelakaan? Bagaimana bisa? Lantas apa kak hwang sudah menjenguk kakak ipar " tanya pangeran jiang bertubi tubi sekaligus kaget

Lea yang mendengarnya pun juga kaget karena dirinya juga baru tau kalau tubuh yang ditempatinya juga mengalami kecelakaan, dan bodohnya lea pun tidak menanyakan hal tersebut pada ning lili, pelayannya

"Belum pangeran"

Jawaban tersebut tentu saja membuat pangeran jiang geram. Mengapa kakaknya itu tak perhatian sedikitpun dengan selir agungnya ini

"Hh..ceritakan padaku bagaimana kakak ipar bisa kecelakaan" kata pangeran jiang pada ahirnya

Flashback

Malam itu, selir agung li hana tengah duduk manis di undakan yang berada di kebun bunga dengan di temani beberapa pelayannya tengah asyik melamunkan entah apa. Ning lili yang hanya sebagai pelayan tidak berani mengusik kegiatan yang junjunganya itu lakukan

"Kalian pergilah, aku ingin sendiri" kata li hana setelah sekian lama hanya diam

"Tapi yang mulia mana mungkin kami...."

"Tidak papa lili, hanya sebentar saja. Kalian tatalah tempat tidurku karna setelah ini aku ingin tidur" potong li hana sebelum pelayan di depannya kembali mengeluarkan suara

"Baiklah yang mulia" pamit ning lili

Di kamar li hana, ning lili yang masih setia menunggu kembalinya sang junjungan mulai tampak resah karna terhitung sudah setengah jam lebih junjungannya itu belum juga kembali ke kamarnya. Dengan langkah pasti dirinya pun menyusul li hana untuk memastikan keadaan namun apa yang dilihatnya sungguh membuatkan panik luar biasa. Bagaimana tidak tubuh selir agungnya itu ia temukan sudah tergeletak di bawah samping undakan dengan darah yang merembes dari kepalanya. Segera saja dirinya langsung memanggil prajurit yang berhak dan pelayan untuk meminta pertolongan

Flashback end

"Begitu ceritanya pangeran" kata ming lili mengakhiri ceritanya

"BODOH! mengapa kau men...."

"Aws....kepalaku..." Ringis li hana membuat pangeran jiang menghentikan ucapannya karna melihat wajah selir agung memucat

"Kakak ipar, kau tak apa? Tanya pangeran khawatir

"Ah ti...tidak hanya saja kepalaku sedikit pusing. Kalian tidak perlu khawatir. Bagaimana kalau kita mengobrol di kediamanku pangeran?" tawar li hana

Entah mengapa dirinya merasa nyaman di dekat pangeran jiang. Mungkin karna dengan adanya pangeran jiang dirinya akan merasa terhibur melihat pribadi pangeran di depannya ini yang terlihat periang

"Baiklah kakak ipar. Ayo kita ke kediamanmu" sambut pangeran jiang yang kemudian tanpa beban merangkul li hana

Di kediaman li hana, pangeran jiang tak henti-hentinya menceritakan keseharianya selama berada di perbatasan. Pangeran yang harus bersusah payah mengambil airlah, pangeran yang sempat terjatuh dari kuda karna tergesa menaikinya, bahkan sampai pangeran yang dikira penculik karna mengatarkan seorang anak kecil yang tersesat

"Ahahaha Benarkah? Bodohnya kau pangeran. Seharusnya kau lebih berhati hati ketika menaiki kudamu" respon li hana mendengar cerita pangeran di depannya ini sambil tertawa

" kakak ipar menyebalkan! Harusnya kau mengasihaniku bukan malah menertawakanya" sungut pangeran jiang yang menurut li hana malah menggemaskan

"Ahaha ...maafkann aku pangeran"

What, Selir Agung?! (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang