18

9.5K 846 0
                                    

Dirimu yang tak lagi menoleh
Akankah mampu ku peroleh?

-Ming Hwang Tse


"Yang mulia bangun" kata seseorang mengusik pulasnya tidur Li hana. Tak lama wanita itupun akhirnya membuka mata meski terasa berat

"Hoamm gue masih ngantuk" kata Li hana sambil menarik kembali selimutnya

"Tapi ini sudah malam yang mulia. Nyonya dan tuan muda begitu pun kaisar telah menunggu anda untuk makan malam"

"Kau mulai lagi Ning lili. Eh apa katamu tadi? SUDAH MALAM?!" triak Li hana yang langsung membuka lebar matanya

Astaga kenapa dirinya bisa kebablasan dan ke enakan tidur sampai malam begini padahal ada hal yang harus dirinya lakukan. Bergegas wanita itupun segera membersihkan diri agar badannya yang sudah lumayan lengket menjadi lebih segar dan mengganti pakaianya dengan hanfu yang lebih sederhana namun tampak indah dan elegan. Setelah selesai  Li hana pun melangkahkan kakinya menuju ruang makan

"Mamii, anakmu yang cantik ini datang" heboh Li hana saat sampai di ruang makan

"Astaga kenapa kau heboh sekali putriku. Tidak sopan karena ada kaisar disini" tegur ibundanya yang di balas cengiran oleh Li hana

Setelahnya tak ada percakapan apapun di antara mereka semua karena tengah menikmati makanan di depanmereka. Li hana yang  sangat antusias dengan makanan di depannya tak sadar jika sang gege dari tadi terus memperhatikan wanita tersebut

"Kenapa sekarang rasanya mei-mei tampak berbeda?" batin komandan Chen

"Ehem, selir agung besok pagi kita akan kembali ke istana"kata kaisar di sela makanya

Li hana yang tengah minum air putih tentu saja tidak percaya dengan orang di sampingnya ini. Mereka baru sampai tadi siang dan besok pagi harus pulang? Bahkan Li hana belum sampai melancarkan rencananya untuk mengobrak abrik kamar selir agung asli

"Uhuk...uhuk"

"Minumnya pelan-pelan putriku" kata ibundanya

"Heh lo gila, kan baru tadi siang kita nyampek"

"Zhen banyak urusan di istana selir agung"

Mengalah wanita itupun hanya bisa menurut. Bagaimana pun benar yang di katakan kaisar menyebalkan ini. Urusan istana tentu lebih penting karena menyangkut seluruh rakyat Ming

"Hmm iya-iya"

"Kalau begitu zhen pergi sebentar" kata kaisar yang kemudian berdiri di sambut dengan ibunda dan gege nya yang menunduk hormat

Sementara Li hana hanya cuek saja membiarkan kaisar Hwang pergi tanpa berniat mencari tau dan kembali melanjutkan menyantap makananya

"Putriku, kau harusnya lebih sopan pada kaisar"

"Iya ibunda"

"Yasudah ibunda akan kembali ke kamar mengantar makanan untuk ayahanda kalian" pamit ibundanya

Setelah kepergian ibundanya tiba-tiba saja suasana menjadi canggung lantaran gege nya kini menatap lekat Li hana, memperhatikan setiap gerakan wanita tersebut

"Gege, ada apa?"

"Ku perhatikan kau berubah mei-mei" kata gege nya tampak serius yang sukses membuat Li hana terdiam

"Emm, i..itu mungkin hanya perasaan gege"

"Tidak, Gege tau siapa kamu mei-mei. Kau banyak berubah"

"Gege, suatu saat kau akan mengerti kenapa aku berubah tapi kau tak perlu khawatir gege, aku masih mei-mei mu yang dulu" kata Li hana menyunggingkan senyum manisnya. Saat ini hanya itu yang bisa dirinya katakan pada gege nya karena tidak mungkin Li hana memberitahu yang sebenarnya karena pasti pria di depannya ini tak akan percaya

"Maksudmu?" tanya Chen semakin bingung

"Tak perlu kau pikirkan gege, percayalah aku masih mei-mei mu dan sangat menyayangi gege juga ayahanda dan ibunda"

Melihat ketulusan yang terpancar dari mata mei-mei kesayangannya Chen merasa sangat bersalah karena telah berpikiran buruk pada wanita tersebut

"Maaf kan gege mei-mei. Yasudah gege akan berlatih pedang setelah ini. Kau ingin ikut?"

"Tidak gege Li harus berkemas agar besok tidak terlalu siang berangkat kembai ke istana. Mungkin lain kali"

"Baiklah, gege mengerti" kata Chen

Sungguh beruntung selir agung memiliki seorang kakak yang sangat pengertian. Membuat Li hana tiba-tiba teringat akan kedua abangnya di dunianya. Memikirnya benar-benar membuat hatinya sangat rindu. Tak ingin berlarut-larut  wanita itupun segera menyelesaikan makananya yang tinggal sedikit lagi

Kembali ke kamarnya setelah selesai makan, Li hana yang tak ingin membuang waktu lagi segera saja membuka semua laci juga lemari yang ada berharap dirinya menemukan sesuatu sebagai petunjuk bahkan sekarang kamar wanita tersebut sampai sudah tak berbentuk

"Yang mulia, anda sedang mencari apa?" tanya Ning lili memasuki kamar. Tampak di tanganya membawa nampan berisi minuman juga camilan ringan

"Ah Lili bantu aku mencari sesuatu yang terlihat mencurigakan. Apapun itu" perintah Li hana yang langsung di taati oleh Ning lili

"Sebenarnya apa yang di cari oleh yang mulia?" batin Ning lili bingung

Beberapa jam berlalu Li hana tak menemukan apapun di kamar tersebut membuatnya sedikit kecewa dan merasa frustasi. Mau mencari lagi pun rasanya tak sanggup karena dirinya sudah sangat lelah

"Lili, loe nemuin sesuatu"

"Tidak yang mulia"

"Yasudah kita istirahat saja. Panggil kepala pelayan Chou untuk membereskanya" kata  Li hana yang kemudian beranjak menuju jendela kamarnya setelah menarik kursi di  di samping Ning lili untuk menikmati angin malam yang mungkin dapat menenangkan pikirannya yang kusut

_______________

Malam readers kesayanganku, happy reading
Ajak baca juga ya temen or sahabat kalian
Semoga storyku menghibur kalian semua🤗🤗

What, Selir Agung?! (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang