20

9.5K 812 4
                                    

Hanya dirimu satu-satunya yang bertahta
Tak kan ada yang bisa menggantikanya

-Ming Hwang Tse

Pagi hari sinar matahari yang cerah tampak menerobos memasuki celah kamar kamar Li hana, Membuat wanita tersebut terbangun. Namun saat hendak menggerakan badannya dirinya merasa ada seseorang yang memeluknya hingga membuat dirinya susah untuk bergerak. Benar saja, di perutnya kini melingkar tangan kekar milik seseorang membuat Li hana langsung membelalakan matanya

"HUWAAA. EMAK ADA SETANNNN" triaknya membuat orang yang memeluknya terkaget dan langsung membuka matanya

"Hah setan?"

"Ka...kaisar?"

"Hmm"

"Jadi elo?! Bikin jantungan gue aja. Lagian ngapain lo disini kan banyak kamar noh" oceh Li hana

"Zhen ingin disini"

"Elo nggak ngapa-ngapain gue kan?" tanya nya memicingkan mata

"Memang apa yang bisa zhen lakukan hmm?" kata kaisar sambil menarik turunkan alisnya menggoda

li hana yang melihatnya pun menjadi begidik ngeri sendiri. Dirinya tak menyangka kaisar Hwang yang katanya dingin dan kejam itu ternyata seorang yang menyebalkan dan err....cukup mesum dan sungguh tak dapat di percaya. Tak ingin berlama-lama menanggapi kaisar, Li hana memutuskan untuk beranjak dari tempat tidurnya menuju pemandian

"Mau kemana?"

"Mandi"

"Kenapa tidak mandi bersama selir agung" kata kaisar membuat pipi Li hana memerah.

"Dasar mesum" sungut Li hana sambil melemparkan sebuah bantal ke arah kaisar Hwang yang saat ini malah tertawa dengan renyahnya.

Setelah selesai mengisi perut dan semuanya telah siap juga telah berpamitan rombongan itupun memulai perjalanan kembali ke istana. Kali ini dengan kaisar yang memilih menaiki tandu bersama Li hana, membuat tandu yang sempit menjadi sangat sempit sekarang. Li hana sendiri dari tadi telah berdecak kesal karena di dalam tandu menjadi lebih pengap dan panas.

Sebenarnya berat bagi Li hana untuk kembali ke istana saat ini. Terlebih keadaan ayahandanya belum pulih benar meski telah sembuh dan yang menjadi poin terpenting adalah dirinya belum menemukan petunjuk apapun mengenai perkataan selir agung yang asli di mimpinya.

"Em yang mulia, anda tadi membicarakan apa dengan gege" tanya Li hana penasaran

Setelah sarapan tadi Li hana tak sengaja melihat kaisar Hwang dan gegenya tengah berbicara dengan serius dan terdengar dengan samar tentang pria bercadar membuat dirinya menjadi sangat penasaran

"I...itu hanya masalah di, ah di perbatasan" jawab kaisar gugup. Dirinya memang tak ingin memberi tahu selir agungnya tentang kejadian semalam karena bisa membuat wanita disampingnya menjadi khawatir

"Oh" jawab Li hana membuat kaisar lega

Sampai di pasar, Li hana bersikeras untuk berhenti sebentar untuk melihat-lihat karena kemarin dirinya tidak sempat berkeliling meski telah mencoba makanan di salah satu kedai. Jarang-jarang dirinya bisa berada di luar istana seperti ini maka dirinya tentu tak ingin melewatkan kesempatan emas tersebut

"Ayolah yang mulia kita mampir sebentar" bujuk Li hana sambil menggoyangkan lengan kaisar Hwang

"Tidak" tegas kaisar Hwang membuat Li hana memberengut sebal

"Haish terserah"

"Jangan cemberut seperti itu, sebagai gantinya zhen akan mengajakmu besok malam sekaligus melihat pesta lampion"

"Benarkah?" tanya kasian yang di jawab anggukan oleh kaisar membuat Li hana kembali tersenyum cerah

Hampir tengah hari Li hana dan kaisar Hwang akhirnya telah sampai di istana. Di depan gerbang terlihat permaisuri Fang Yin berdiri menyambut kedatangan mereka dan segera menggelendot manja di  lengan kaisar

"Yang mulia aku sangat merindukanmu" kata permaisuri Fang Yin

"Zhen juga merindukanmu"

Melihat kemesraan keduanya, entah mengapa membuat Li hana semakin kesal setelah tadi dirinya tak diperbolehkan mampir sebentar di pasar. Dengan sengaja Li hana menabrak keduanya sampai pegangan tangan permaisuri terlepas di lengan kaisar Hwang

"Kalau mau mesra-mesraan jangan di jalan"

Kata Li hana yang dengan segera meninggalkan keduanya menuju kediamanya berniat untuk segera merebahkan diri

****

"Jangan kira kau menang selir agung karena yang mulia mau menemanimu menjenguk mentri Wang" kata permaisuri yang tiba-tiba memasuki kamar Li hana saat wanita tersebut tengah menikmati tehnya.

Li hana yang kedatangan tamu tak diundang itupun dengan masih tenang menghampiri permaisuri Fang Yin dan membungkukkan badannya memberi hormat

"Apa maksud anda permaisuri?" tanya Li hana setelahnya

"Kau tidak usah berpura-pura. Jangan harap kau bisa merebut yang mulia dariku"

"Begitukah? Kita lihat saja nanti"

"Kau mulai berani rupanya" kata permaisuri Fang yin mengangkat tangannya hendak menampar Li hana namun telah di cekal terlebih dahulu oleh wanita tersebut

"Tidak perlu kasar permaisuri. Saya tidak suka"

"Kau akan menyesal karena telah berani denganku. Camkan itu!"

"Oh jadi ini sifat asli dari permaisuri yang dikenal lemah lembut dan baik hati? Ckck anda sungguh tidak pantas dikenal seperti itu"

"Kurang ajar! Kau lihat saja nanti!" tekan permaisuri Fan yin yang kemudian berlalu pergi meninggalkan Li hana yang tak memperdulikanya sama sekali

****

Di kediaman keluarga Won, permaisuri Fang yin yang baru sampai tanpa basa basi lagi langsung menuju ke ruang kerja ayahandanya. Dirinya tadi sehabis menyambut kedatangan kaisar dan berada sebentar di kediaman selir agung yang sangat di bencinya, memang sengaja mengunjungi ayahandanya untuk membahas sesuatu. Ini sudah terlalu lama dan dirinya tidak bisa menunggu terlalu lama lagi

"Ayahanda kapan kau akan menyingkirkanya?" tanya permaisuri Fang Yin langsung saat telah berhadapan dengan ayahandanya

"Kau datang putriku" kata mentri Won tanpa mengalihkan tatapanya dari dokumen di depanya

"Ayahanda aku tak ingin berbasa-basi. Aku sungguh muak melihat wajahnya" kesal permaisuri Fang Yin membuat mentri Won mengalihkan pandangan menatap putrinya

"Bersabarlah sebentar lagi putriku. Ayahanda akan melakukan rencana itu pada saat perayaan ulangtahun ibu suri beberapa hari lagi"

"Baiklah ayahanda pastikan rencanamu berhasil. Kalau begitu aku akan ke kamarku untuk istirahat"

"Hmm istirahat lah dan tenangkan pikiran mu itu" kata mentri Won yang dipatuhi oleh permaisuri Fang Yin

________________

Wah apa yang direncanain sama mentri Won nih?

Terus kasih saran dan kritik yang bersifat mendukung ya para readers tercinta

Happy reading😘😘

What, Selir Agung?! (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang