9

11.9K 1K 24
                                    

"Berhenti selir agung"

Suara seorang wanita menginterupsi langkah li hana yang hendak kembali ke kediamanya setelah dirinya selesai menghadiri jamuan atau bisa di bilang makan-makan sih

"Ckkk ondel-ondel berjalan ternyata" kata li hana memutarkan matanya malas

"Kau...kau sengaja bukan tadi?"

"Apa maksudmu ondel-ondel berjalan?"

"Kau ingin ibunda bersimpati padamu kan?"

"Tau dah males gue"

"KAU!"

"Apa hah?! Udah deh nggak usah cari gara-gara lagi"

"Kau liat saja jalang akan kupastikan kau menyesal!"

Mendengar kata jalang tentu saja li hana tak terima dan segera menjambak rambut permaisuri fang yin. Hei coba lihat disini siapa sebenarnya yang jalang? Li hana dengan pakaian sopan yang tertutup atau permaisuri dengan pakaian terbuka memamerkan tubuhnya. Dasar tidak tau malu memang

"Jalang ya? Kalau aku jalang kau apa?! Ngaca deh lo!"

"Awsss lepaskan rambutku bodoh!"

"Bodoamat" ujar li hana dengan lebih mengembangkan jambakanya

Plakkkk...

Suara tamparan berbunyi nyaring di penjuru lorong istana tersebut. Bukan, Itu bukan pipi permaisuri fang yin yang di tampar melainkan pipi milik li hana mengakibatkan pipi mulus sebelah kiri wanita tersebut memerah dan jambakanya terlepas

"APA YANG KAU LAKUKAN SELIR AGUNG!"  triak kaisar hwang tampak sekali jika kaisar tersebut tengah dikuasai amarah

"Ya..yang mulia, selir agung hendak menyakiti hamba" adu permaisuri fang yin dengan mata berkaca-kaca

"Cih dasar licik"

"Selir agung kau benar-benar" kata kaisar hwang menggeram

"Kau percaya begitu saja yang mulia? Tanpa mau mendengarkan ku?" tanya li hana tak habis pikir

"Tentu saja aku percaya padanya. Apalagi aku melihat dengan mata kepalaku. Sekarang kau kembali ke kediamanmu dan kau dilarang untuk keluar selama seminggu!" putus kaisar hwang dengan berlalu menggandeng permaisuri fang yin

"Kau kalah selir agung" bisik permaisuri fang yin tersenyum smirk

"Siapa bilang. Kau lihat saja permaisuri aku pastikan akan membongkar semua kejahatanmu termasuk kecelakaanku beberapa waktu lalu" balas li hana tersenyum manis. Membuat permaisuri sejenak terdiam sebelum ahirnya berlalu

"Huh kau tidak tau saja berhadapan dengan siapa ondel-ondel berjalan" lanjut li hana

Sreeet...

Setelahnya li hana mengangkat tinggi-tinggi hanfunya lalu berjalan tergesa menuju kediamanya membuat dua orang yang sedari tadi setia mengikutinya melotot dengan aksi junjungan mereka barusan

"Astaga yang mulia, anda tidak boleh mengangkat hanfu anda begitu!!" kata kepala pelayan chou heboh

"Iya yang mulia bagaimana jika ada yang melihat"

Sia-sia, itulah yang dua orang tersebut rasakan karena li hana terus saja berjalan tergesa-gesa tanpa mendengar ocehan mereka

***

Khawatir dengan keadaan permaisurinya yang berantakan dan terlihat kesakitan, kaisar Hwang pun segera membawa permaisuri fang yin ke kediamannya untuk di periksa tabib. Namun dengan segera wanita tersebut menolaknya dengan halus

"Hamba tidak papa yang mulia" kata permaisuri fang yin lembut lengkap dengan senyumnya

"Hhh baiklah, lagipula kenapa bisa kau hendak disakiti oleh selir agung?"

"Hamba juga tidak tau yang mulia, tadi setelah jamuan selesai hamba hendak kembali ke kediaman phoenix namun selir agung menghadang hamba dan setelahnya anda tau sendiri yang mulia"

Bohong, sungguh pandai sekali permaisuri memutar balikkan fakta di hadapan kaisar hwang untuk menarik simpati suaminya itu

"Sudah ku katakan bukan yang mulia, selir agung itu adalah wanita yang jahat dan licik" lanjut permaisuri fang yin

"Yasudah, untuk masalah tadi kau lupakan saja agar tidak menimbulkan masalah. Terlebih ibunda masih berada disini"

"Tentu yang mulia, lagipula hamba sudah memaafkanya"

"Kau memang wanita yang baik permaisuri" kata kaisar Hwang memuji membuat pipi permaisuri fang yin memerah

"Ah anda terlalu memujiku yang mulia. Kalau begitu hamba akan kembali ke kediaman hamba yang mulia karena masih banyak pekerjaan istana yang harus hamba selesaikan" pamit permaisuri fang yin yang diangguki oleh kasian Hwang

"Selir agung, sekarang tampak berubah. Atau hanya perasaanku?" batin kasian Hwang  begitu permaisuri sudah berlalu dari hadapannya. Setelahnya kaisar pun merebahkan dirinya untuk mengistirahatkan badan juga pikiran

***

Di kediaman permaisuri, sungguh keadaan disana sangat kacau. Tadi sewaktu permaisuri sampai di kediamanya wanita tersebut langsung mengamuk kesetanan entah karena apa

Brakkk....

Dengan kesalnya permaisuri fang yin melemparkan seluruh barang-barang yang ada di mejanya membuat semuanya berantakan bak kapal pecah. Para pelayan yang melihatnya pun hanya bisa diam menahan menahan rasa takut dengan wanita no satu di kerajaan itu

"Kau sudah berani denganku selir agung lihat apa yang akan aku lakukan padamu" desis permaisuri fang yin

Tentu saja dirinya tak akan lupa bagaimana selir agung dengan berani menjambak dan mengancamnya membuat permaisuri sangat geram

"Luo, datanglah" panggil permaisuri entah kepada siapa namun tiba-tiba saja angin berhembus kencang hingga memadamkan lilin di seluruh ruangan

"Hamba menghadap yang mulia" kata seseorang dengan pakaian serba hitan yang tiba-tiba muncul bersamaan dengan berhentinya angin kencang tersebut

"Bagaimana hasilmu memata-matai selir agung?"

"Tidak ada pergerakan yang mencurigakan dari selir agung yang mulia. Tapi hamba sempat mendengar dari tabib yang memeriksanya jika saat ini selir agung tengah mengalami lupa ingatan"

"Lupa ingatan katamu? Mana mungkin orang yang lupa ingatan bisa mengancamku luo" heran permaisuri

"Maksud anda?"

"Tadi setelah selesai jamuan aku menghampirinya dan kau tau dia berani menarik rambutku juga mengancam dirinya akan membongkar semua yang telah kulakukan"

"Bagaimana mungkin selir agung seberani itu?"

"Luo ini tidak bisa dibiarkan. Bagaimanapun caranya kau harus bisa menyingkirkan selir agung"

"Tentu yang mulia hamba siap menerima perintahmu. Lantas apa rencananya?"

"Bagus. Untuk sekarang kau pergilah dulu, untuk rencananya akan aku pikirkan dengan matang agar tidak ada yang curiga" final permaisuri fang yin yang di angguki oleh luo

Tak butuh waktu lama, pria yang dipanggil luo itupun dalam sekejap telah menghilang dari pandang permaisuri tanpa ada yang mengetahui dan menyadarinya

_______________

jeng-jeng akhirnya terjawab sudah siapa yang memata-matai li hana. Yups dia adalah luo suruhan permaisuri fang yin
Emang bikin kesel dah tu permaisuri. Keliatannya aja baek ehh padahal🙄
Siapa disini yang setuju sama author?
Terus pantau kelanjutanya ya para readers😘😘

What, Selir Agung?! (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang