25|Bian goyah

114 22 1
                                    

Beberapa hari ini, Bian tak melihat batang hidung seorang Dania. Biasanya, kalau udah ada di sekolah, dia pasti wara-wiri kayak kesiswaan yang lagi memantau murid-murid nya. Tapi ini? Sekolah rasanya sangat tenang dan damai.

Helen dan Kania bilang sih, Dania kena skors. Itu makanya dia tidak masuk selama beberapa hari ini. Tapi, bagus deh. Bian jadi bisa menikmati hari-hari indahnya di sekolah tanpa melihat si nenek lampir tersebut.

Begitu bel istirahat berdenting, semua murid berhamburan keluar menyerbu kantin.

”Bian~ I'm coming ...” satu kelas langsung tertawa geli melihat tingkah laki-laki tersebut.

Bian hanya mendengus kasar tatkala melihat presensi laki-laki yang senyumnya seperti bocah lima tahun.

”Coba tebak, gue bawa bekel apa?” Bian tak menggubris laki-laki itu. Dia fokus pada bekalnya sendiri.

Semenjak kejadian di perkemahan, Bian sedikit melunak dengan Gema. Kasihan juga. Selama ini Bian sudah terlalu kasar pada Gema dan Bian baru sadar itu sekarang. Terlebih lagi setelah Gema menyelamatkan hidupnya, Bian jadi berhutang deh. Padahal ya, Bian berharap pak Gemintang lah yang akan menolongnya tapi apa boleh buat?

Pak Gemintang sedang tidak ada di sana. Lagian dia kemana sih? Akhir-akhir ini susah di hubungin.

”Gema, soal Dania. Kok dia——” Gema langsung menatap Bian.

”Dia di skors. Padahal gue berharapnya dia di keluarin aja. Tapi lo tenang aja, untuk hari ini dan seterusnya gue gak akan biarin Dania macem-macem sama lo.” sambil bicara gema menunjkk jari kelingking sebagai bukti janjinya.

Bian hanya terkekeh geli melihatnya. ”Makasih.”

”Soal apaan nih?”

”Soal di perkemahan, lo udah nyelametin nyawa gue dua kali.”

”Baru dua kali, nanti kalo sampe tiga kali gue dapet piring cantik,” kelakar Gema.

”Gue serius.”

”Iya Bian ... Sama-sama.” Gema mengacak- acak rambut Bian.

”Sebagai balas budi, lo boleh minta apa aja deh dari gue. Tapi jangan yang mahal-mahal,” kata Bian yang membuat Gema tampak bersemangat mendengarnya.

”Apa aja nih?” Bian mengangguk.

”Pacaran sama gue——” Gema tercekat tatkala mendengar pekikan seseorang di belakangnya.

”WHAT!?”  pekik Helen dan Kania secara bersamaan. Bahkan Helen hampir menumpahkan mie ayam di tangannya.

”Kalian pacaran?” tanya Helen.

”Enggak——” suara Bian langsung di putus oleh Gema.

”Iya! Baru banget hari ini.” sambung Gema.

”Bian, lo kok gak bilang-bilang?” Bian memijat pelipisnya. Dia hanya bisa pasrah melihat Gema yang memberinya isyarat untuk tak mengatakan apapun di hadapan kedua temannya.

”Pulang nanti, bareng gue ya.” Gema mengusap puncak rambut Bian sebelum akhirnya ngacir meninggalkan ruang kelas.

Helen dan Kania langsung duduk. Mereka segera mengintrogasi Bian perihal Gema.

”Gila, Gema gercep banget nembak lo. Padahal gue ada kenalan yang mau di kenalin sama lo,” celetuk Kania.

”Apa dia denger percakapan kita waktu di toilet kali ya?” terka Helen. Tadi pagi, saat Helen dan Kania pergi ke toilet, mereka tak sengaja bertemu dengan Gema yang tampaknya sedang bolos kelas pertama.

”Jadi pak Gemintang?” Bian mengendikkan bahu.

”Gak ada kabar, udah tiga hari ini ngilang kayak di telan bumi. Guru-guru bilang ada urusan keluarga tapi gak kasih tau detailnya gimana.” Bian menunduk lesu.

”Ini tuh kayak, di tinggal pas lagi sayang-sayangnya.” Bian menghela napas panjang.

”Pelan-pelan, Bi. Pasti bisa.” Helen menggengam tangan Bian.

”Kemungkinan kalo pak Gemintang gak ada kabar seterusnya, lama kelamaan gue bakal jatuh deh sama Gema. Perasaan gak yang tau kan?”  Kania dan Helen saling menatap satu sama lain.

”Kayaknya bener kata kalian. Hubungan gue dan pak Gemintang itu gak seharusnya serius, gue yakin pak tipe ideal Pak Gemintang bukan bocah SMA yang bar-bar kayak gue.” Bian kembali mengembuskan napas nya.

”Gapapa, Bi. It's oke. Cowok di luar sana masih banyak, dan kalau semisal lo langgeng sam Gema, anggap aja itu hadiahnya.”












”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gema dalem hati *semua cewek sama aja

Gua malah jadi ngeship gema sama Bian, abis lucu banget wkwk

Jangan lupa vote dan komennya bestieeee

Love Revolution✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang