Malam, temans. Masukin cerita baruku di perpustakaanmu, yaa. Cepat tamat, nggak pakai pehape. Hiyaaa🤣
.
Makasih buat Mas DedyMR sudah isi lagu buat novelku. Lagunya ketceeh😍🤟
Aku Tak Pantas
Apakah masih pantas kukatakan Sebuah kata yang tak lagi kumiliki Rasa sakit terlalu perih
'Tuk kurasakan kembaliBukannya aku tak merasakan
Apa yang kau rasa sangat kupahami
Betapa sepi harus kulalui
Saat tanpa dirimuReff
Ingin kukatakan cinta
Tapi aku tak pantas untukmu Hatiku telah merepih
Dan tak tersisa lagi oh ....Lagu ini selalu membuat aku menjadi sangat kecewa ketika menyadari bahwa sebenarnya cinta itu tidak pernah ada. Air mata sudah menyengat mataku dan bergulir begitu saja menuruni pipi. Hatiku terasa nyeri, napasku sesak, dan perlahan isakku keluar. Aku menangis sendirian, membayangkan betapa cintaku yang begitu besar seakan bertepuk sebelah tangan. Tulusnya cintaku mungkin tak mampu menyentuh hati Mas Candra. Aku mencoba menawarkan cinta yang sempat hinggap, tetapi tampaknya tak pernah dianggap.
Senja itu masih jingga. Sama seperti senja-senja sebelumnya dan tidak pernah berubah. Ketika langkah kakiku terayun pelan menyusuri tepi pantai, dinginnya air tak mampu menenangkan aku dari lara saat asaku tak berbalas. Aku terlalu mengharapkannya sementara definisi cinta yang kami genggam tidak pernah sama. Cintaku mungkin tidak pernah memudar, tetapi kisah cintaku sudah menjadi kenangan.
Aku berdiri di batas senja. Membiarkan kakiku terjilat ombak sambil menatap seluruh jalan yang pernah kutempuh. Sekali ini saja, aku ingin meratapi kisah cinta yang pernah kurangkai bersamanya. Cinta yang begitu besar, tetapi terabaikan. Sebuah cerita cinta yang indah. Bahkan terlalu indah ketika kurangkai mimpi-mimpi sebelum kenyataan membuatnya kandas dan terhempas lalu meninggalkan kesakitan yang teramat sangat.
Satu-satunya hal yang kusesali adalah bahwa Mas Candra tidak pernah berkata jujur padaku. Kalau memang tidak cinta, mengapa membiarkan aku terus terlena dalam hari-hari yang kuanggap sempurna? Berpikir bahwa aku sudah menemukan tambatan hati yang kuharap bisa sampai tua nanti.
Apa yang kuketahui justru membuatku sadar bahwa di hatinya mungkin tak pernah ada cinta. Waktu yang berlalu seolah berhenti, membeku, dan mematriku dalam setiap lembar kenangan yang pernah kami ukir bersama. Aku lupa bahwa semakin tinggi kugantungkan impianku maka semakin sakit pula ketika aku jatuh karena rasa yang tak pernah berlabuh.
Semua kekacauan yang sudah terjadi murni karena kekeliruanku yang telah salah mengartikan perhatian sebagai cinta. Aku terlalu bodoh untuk memahami semua kebaikan yang dia beri. Aku terlalu terlena pada kisah cinta yang nyatanya tidak pernah ada. Mas Candra memang baik dan memperhatikan siapa pun dengan caranya. Namun, aku terlalu naif karena telah begitu berani memupuk harap dan berpikir ada jalan menuju masa depan dengannya.
Tuhan, ini sakit. Sangat sakit hingga aku memutuskan untuk menjauh. Aku tidak bermaksud menanyakan kebenaran ini pada Mas Candra. Cukup bagiku menyadari kesalahan di saat semuanya belum terlalu jauh. Resign dari pekerjaan, lalu pindah ke luar kota adalah pilihanku. Tentu saja tanpa membicarakan ini dengan Mas Candra. Aku masih tetap membalas pesannya dan kupikir dia tak akan pernah merasa kehilangan aku. Yang harus kulakukan adalah mengurangi frekuensinya.
Semua waktu terindah kami pasti akan menghilang begitu saja, tetapi seluruh kenangan tentangnya pasti terus melekat dalam ingatanku. Keputusan terberat yang pernah kubuat adalah pergi darinya. Bagiku, melepaskan itu lebih baik daripada memaksakan. Mengikhlaskan pun juga masih lebih baik daripada menyakitkan. Pilihan yang sebenarnya tidak mudah untukku, tetapi dia juga berhak menemukan bahagianya. Tak mengapa dia berbahagia dengan yang lain sementara aku akan menemukan bahagiaku sendiri.
Aku kembali berjalan, menyusuri buih-buih yang ditinggalkan ombak di garis pantai. Senja sudah menjadi gelap menyisakan kemerahan di batas cakrawala yang di mataku terlihat semakin indah. Waktu akan menyembuhkan luka, begitu pun harapanku. Bukan hanya luka, aku percaya bahwa waktu merupakan menyembuhkan segalanya. Termasuk cintaku yang telah sia-sia dan berakhir menjadi puing kenangan.
Pantai Goa Cemara. Yang Jogja dan pecinta Jogja, mana suaranyaaa💃💃
Cerita baruku, temans. Bakal update cepat nggak pakai lama, no terlambat-terlambat. Wakakaka gitu banget aku tuu. Dah lah, pokok e pantengin😍.
Love, Rain❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Yang (tak) Pernah Dimulai
RomanceCover by @DedyMR Lava menolak pria mapan yang berniat membina hubungan serius dengannya. Dia memilih Candra, pria biasa yang justru berhasil menarik perhatiannya. Candra yang diharapkan Lava nyatanya hanya memberinya air mata. Tak ada kedamaian lagi...