"Baik jangan ada yang sampai lupa sama tugasnya, oke? Selamat pagi." guru itu pun keluar dari ruang kelas.
"Pagi buk!"
"Kantin?" ajak Selvia.
"Nggak bisa, gue belajar bareng Leo." jawab Jea yang kini merapikan seragamnya.
"Iyadeh yang mau ikut olim mah beda." Selvia merangkul Jingga yang sibuk membuka plastik lolipopnya.
"Kami duluan ya!"
Jea mengangguk sebagai jawaban. Setelah dua sahabatnya itu pergi barulah Jea melangkahkan kaki ke perpustakaan. Sebelumnya Jea dan Leo juga sudah janjian akan duduk di pojok dekat ac.
Saat membuka perpustakaan Jea pun memilih untuk mengambil beberapa buku yang harus mereka pelajari. Perpustakaan kali ini sedikit ramai, mungkin banyak yang menumpang ac atau wifi- an.
"Maaf, udah lama ya?" itu suara Leo yang tiba-tiba berada di belakang Jea.
Jea menoleh dan menggeleng. "Gue udah ambil nih buku yang penting. Sekarang kita ke meja itu aja." usul Jea sembari mengangkat dagu menunjuk meja dekat jendela.
Leo mengangguk dan mengambil alih buku yang Jea bawa, setelah itu mereka mulai duduk di meja yang Jea pilih tadi.
"Kita belajar yang mana dulu?" tanya Jea memulai percakapan.
"Baca pelajaran kelas sepuluh aja kali dulu, takutnya bakal masuk soal kelas sepuluh sampai dua belas." usul Leo yang dibenarkan oleh Jea.
Mereka pun mulai belajar bersama. Sesekali kalau ada yang tidak mereka mengerti, mereka akan bertanya satu sama lain. Tak ayal Leo sering melemparkan candaan agar suasana tidak terlalu canggung.
Mereka tidak belajar lama-lama, hanya sekitar 15 menit. Dan waktu belajar lainnya itu sendiri-sendiri atau nanti mereka bisa membuat janji untuk sekedar belajar bareng.
"Bukunya bawa pulang atau taruh di perpus aja?" tanya Leo sembari memeluk dua buku tebal.
"Pinjem aja kali ya? Biar belajarnya gampang."
Leo menganggukkan kepalanya dan mereka pun ke ibu perpustakaan untuk meminjam buku tebal ini.
***
"Masih ada sisa waktu istirahat, lo nggak mau beli?" tanya Leo. Kini mereka sudah berada di luar perpustakaan.
"Di koperasi aja mau nggak? Di kantin takutnya masih ramai."
"Boleh, ayo."
Mereka pun berjalan ke koperasi untuk membeli makanan ringan. Sesampainya di koperasi benar saja, hanya sedikit yang ada disitu. Langsung saja Jea membeli sebotol air putih dan sandwich yang sudah diplastikin dari koperasinya sendiri. Leo, ia hanya memesan sebotol minum air putih saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMARANTHINE
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] AREA BUCIN! Kalau ditanya Axton baik, tidak. Ramah, tidak juga. Tapi entah mengapa kehidupan Axton selalu dikelilingi keberuntungan. Kekasihnya contohnya, entah hal baik apa yang ia lakukan untuk mendapatkan gadis yang cant...