WOI! DI MANA LU PADA?!
KE BASECAMP CEPET
SEKARANG!!!
"Jadi, gimana?" Tanya Shella pelan.
Shandy -yang baru saja membaca pesan masuk grup chat dari Farhan, menoleh pelan ke arah Shella.
"Lain kali aja ya, Shel." Shandy tersenyum tipis.
"Oh? Ada kegiatan lain ya?" Tanya Shella, memastikan.
"Gue harus ke sekolah lagi sekarang." Ucap Shandy datar.
"Ngapain?" Shella menatap Shandy heran.
Shandy terdiam sejenak, melirik ke arah smartphone dalam genggamannya.
"Gue mau main sama temen yang lain." Shandy kembali melihat ke arah Shella.
"Oh." Shella mengangguk ringan. "Oke, lain waktu aja." Shella tersenyum lebar. "Kalau gitu, aku pulang ya." Shella keluar dari mobil Shandy. "Makasih atas tumpangannya." Dari luar mobil, Shella melambaikan tangannya.
"Gue duluan." Shandy tersenyum tipis.
Perlahan, kaca mobil Shandy tertutup dan langsung melaju -meninggalkan Shella sendiri di depan gerbang rumah Fajri.
꙰꙰꙰
"Ada apa sih, Han?" Fenly -yang sedang bersandar pada sofa, melirik malas ke arah Farhan.
"Masalah baru lagi nih pasti." Ucap Gilang acuh tak acuh.
"Gue baru aja mau ngajak jalan cewek, kagak jadi gara-gara lu." Ricky mendengus kesal.
"BERISIK. DIEM LU PADA!" Farhan menatap kesal ke arah temannya.
"Lah, kenapa lu kumpulin kami di sini kalau disuruh diem?" Tanya Zweitson polos.
"Gue bukan mau ngomong sama kalian!" Ucap Farhan cepat. "Tapi kalian harus ikut denger."
"Emang lu mau ngomong sama siapa?" Salah satu alis Fenly terangkat.
"Mana tuh bocah dua?!" Farhan menatap tajam ke arah pintu masuk -yang terbuka lebar.
"Lu punya masalah sama Aji Shandy?" Tanya Ricky datar.
"Mereka yang nyari masalah sama gue!" Emosi Farhan tidak bisa mereda.
"Jangan bilang ini tentang cewek Bandung itu lagi." Ucap Fiki.
Baru saja Fiki menyelesaikan kalimatnya, terdengar langkah sepatu yang berjalan mendekati pintu masuk basecamp. Dengan jersey dan ransel yang tersemat pada pundak kanannya, Fajri berjalan santai memasuki basecamp mereka.
Bug...
Tiba-tiba satu pukulan mendarat pada pipi kiri Fajri. Tanpa persiapan yang cukup, Fajri langsung terjatuh di lantai ketika mendapatkan pukulan tersebut. Refleks, semua pasang mata di sana menatap kaget ke arah seseorang yang baru saja memukul Fajri.
"LU NGAPAIN SIH, HAN?!" Tanpa sadar, Fenly menaikkan nada suaranya.
Dengan emosi yang sudah memuncak, Farhan menarik jersey Fajri.
"MAKSUD LU APA?!" Bentak Farhan, menatap tajam Fajri.
"FARHAN." Dengan sekuat tenaga, Ricky menarik tubuh Farhan agar menjauh dari Fajri.
"DIEM LU!" Farhan menangkis kasar tangan Ricky. "Sejak kapan lu deket sama Shella?!" Farhan menatap tajam Fajri.
"Jadi, lu pukul gue cuma karena masalah Shella?" Fajri menyentuh perlahan pipi kirinya yang terasa perih, salah satu ujung bibirnya terangkat.
![](https://img.wattpad.com/cover/298585793-288-k389567.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Doll || UN1TY × StarBe [END]
Fanfiction"Woi! Ada anak baru, cewek cakep." -Gilang "Sedikit kagak penting sih ya." -Fenly "Oh, terus gue harus apa?" -Shandy "Siap aja nih denger ada yang punya gebetan baru." -Ricky "Seru juga drama kehidupan." -Fiki "Orangnya asik kagak?" -Zweitson "Emang...