28 - Akhir Permainan

319 67 8
                                    

"Shel, Aji bilang lu kemarin malem keluar berdua sama Farhan?"

Kezia dan Shella berjalan menuju kantin, mengisi kekosongan perut sekaligus menghilangkan kepenatan mereka setelah berhadapan dengan pelajaran yang penuh rumus.

"Heem." Shella mengangguk dengan polos.

"Ke mana?" Tanya Kezia cepat.

"Tempat yang banyak orang." Shella menoleh ke arah Kezia.

"Terus?" Kezia menatap Shella heran.

"Banyak orang yang joget gitu." Shella tersenyum lebar.

"Konser?" Perlahan, Kezia mengerutkan dahinya.

"Em..." Shella terlihat berpikir dan tak lama menggelengkan kepalanya ringan. "Banyak botol minuman."

"Botol minuman? Joget? Banyak orang? Malem?" Kezia mencoba untuk merangkai penjelasan yang dia dapatkan. "Jangan bilang kalian berdua pergi ke..."

Belum sempat Kezia menyelesaikan kalimatnya, terdengar suara laki-laki tertawa dari jarak yang tak terlalu jauh. Refleks, Kezia dan Shella menoleh ke arah sumber suara. Terlihat Farhan dan Fiki yang berjalan ke arah mereka sembari membicarakan sesuatu hal yang menurut mereka menyenangkan.

"Eh, Shella." Farhan terhenti ketika melihat Shella di depannya.

"Hai." Shella melambaikan tangannya sembari tersenyum lebar.

"Lu baik-baik aja?" Tanya Farhan basa-basi.

"Seperti yang kamu liat." Senyum Shella tak luntur. "Aku sangat baik."

"Gimana kemarin?" Senyum Farhan terlihat mulai tidak menyenangkan. "Seru?"

"Banget!" Jawab Shella sembari mengangguk cepat. "Lain kali kita ke sana lagi ya."

"Alright." Ucap Farhan santai. "Whenever you want. (Kapanpun lu mau.)"

"Asik!" Shella tersenyum bahagia. "Thank you, Han." Shella menggenggam tangan Farhan dengan cepat.

Farhan cukup terkejut dengan tingkah Shella secara tiba-tiba itu tetapi tak lama dia tersenyum penuh kemenangan. Lain halnya dengan Kezia yang membelalak kaget dengan tingkah Shella.

"Shella!" Dengan cepat, Kezia menarik tangan Shella hingga genggaman pada Farhan terlepas. "Ayok, gue udah laper."

Tanpa berpamitan dengan Farhan dan Fiki, Kezia membawa Shella menjauh -menuju kantin. Farhan menatap punggung kedua perempuan tersebut dengan salah satu ujung bibirnya terangkat.

"Eh, eh, Zi." Tubuh Shella terseret oleh Kezia. "Santai aja kali, waktu istirahat masih lama kok."

Setelah merasa cukup jauh dengan Farhan dan Fiki, Kezia langsung berhenti dan melepas genggamannya pada Shella.

"Lu ngapain sih tadi?" Tanya Kezia cepat.

"Emang aku ngapain?" Shella melemparkan pertanyaan dengan wajah polos.

"Lu kesambet apa, Shel?" Kezia meletakkan telapak tangannya pada dahi Shella. "Lu dipelet ya sama dia?"

"Pelet apa sih, Zi?" Shella terkekeh kecil.

"Lu kagak ketemu gue dua hari doang, kenapa bisa tiba-tiba kyk gitu sama dia?" Kezia terlihat khawatir. "Dia ngapain lu? Kalian kemarin ke mana sih?"

"Zi." Shella memegang kedua lengan Kezia. "Kamu lucu kalau khawatir gitu." Shella tertawa pelan.

"Shel." Kezia melepaskan tangan Shella dari lengannya dengan sedikit merengek. "Gue serius."

"Aku juga serius kok." Ucap Shella santai.

Baby Doll || UN1TY × StarBe [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang