"Shel, maaf ya gue gak bisa pulang bareng lu sekarang." Kezia menghampiri bangku Shella.
"Kenapa, Zi?" Shella menoleh ke arah Kezia.
"Gue ada bimbingan ekskul dulu." Jelas Kezia singkat.
"Oh, gak apa-apa, Zi." Shella tersenyum.
"Lu pulang bareng Shandy, kan?" Tanya Kezia cepat. "Mau gue temenin dulu ke gerbang depan?"
"Gak usah, Zi." Dengan cepat, Shella menggelengkan kepalanya.
"Serius?" Tanya Kezia pelan.
"Iya, Zi." Shella menyematkan tas ransel pada pundaknya. "Gue duluan ya."
"Hati-hati ya, Shel." Kezia melambaikan tangannya.
Setelah membalas lambaian tangan Kezia dan tersenyum tipis, Shella berjalan keluar kelas. Shella sendiri tidak pernah membuat janji untuk pulang dengan Shandy selama ini, semua itu sebuah kebetulan saja. Shella hanya berjalan menuju gerbang tanpa tujuan. Lingkungan dalam sekolah masih cukup ramai karena banyak kegiatan ekstrakulikuler pada hari ini. Shella berdiri di gerbang utama sendiri sembari memainkan smartphone.
"Hey."
Tiba-tiba, Shella mendengar suara pelan seseorang dari sampingnya. Refleks, Shella menoleh ke arah sumber suara.
"Lu Shella, kan?" Tanya seorang laki-laki berkacamata, tersenyum manis.
"Oh, i... Iya." Shella mengangguk ringan.
"Kenalin, gue Zweitson." Zweitson menyodorkan tangan kanannya.
Shella menoleh perlahan ke arah tangan Zweitson. Setelah diam sepersekian detik, Shella menyambut jabatan tangan Zweitson sembari tersenyum tipis. Tak lama, mereka berdua melepas jabatan tangan itu.
"Lu lagi nunggu seseorang ya di sini?" Zweitson mengedarkan pandangan ke sekitarnya.
"Em..." Shella terdiam sejenak. "I... Iya." Shella mengangguk cepat.
"Gue temenin dulu, gak apa-apa?" Zweitson menoleh ke arah Shella.
"Kalau gak keberatan, boleh." Shella tersenyum tipis.
Zweitson ikut tersenyum sembari membenarkan kembali posisi ransel pada pundaknya.
"Oh, iya. Lu kenal Farhan?" Tanya Zweitson.
"Kenapa nanya itu?" Shella menatap heran Zweitson.
"Gak apa-apa." Zweitson menggeleng pelan.
"Siapa sih yang gak kenal Farhan Jawas." Ucap Shella datar.
"Iya juga sih." Zweitson mengangguk ringan. "Kezia udah cerita banyak sama lu ya?"
"Dia..."
"ZWEITSON."
Dari jarak yang cukup jauh, terdengar seorang laki-laki berteriak. Refleks, Shella dan Zweitson menoleh kaget. Terlihat Farhan yang berlari menghampiri mereka berdua.
"Lu ngapain di sini?" Tanya Farhan kepada Zweitson.
"Gue..."
"Lu kagak baca chat grup?" Dengan cepat, Farhan memotong ucapan Zweitson.
"Chat apaan? Smartphone gue abis baterai." Zweitson menatap heran Farhan.
"Pantes." Farhan mendesah pelan. "Kumpul di basecamp sekarang." Lanjutnya tegas.
"Hah? Ada apa?" Tanya Zweitson cepat.
"Temen yang lain udah di sana." Farhan tak menjawab pertanyaan Zweitson.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Doll || UN1TY × StarBe [END]
Fiksi Penggemar"Woi! Ada anak baru, cewek cakep." -Gilang "Sedikit kagak penting sih ya." -Fenly "Oh, terus gue harus apa?" -Shandy "Siap aja nih denger ada yang punya gebetan baru." -Ricky "Seru juga drama kehidupan." -Fiki "Orangnya asik kagak?" -Zweitson "Emang...