16 - Mulai Gerak

243 65 5
                                    

"Jelasin semuanya."

Fajri membawa Shella pada sebuah lorong sekolah yang cukup sepi, hanya ada mereka berdua saat ini.

"A... Aku juga gak tau." Ucap Shella pelan sembari mengelus kulit kepalanya yang masih terasa perih.

"Kenapa?" Fajri mengerutkan dahinya -melihat Shella seperti kesakitan.

"Bukan..."

Buggg...

Ucapan Shella terpotong karena seseorang yang tiba-tiba saja datang dan memukul pipi Fajri hingga dia terjatuh. Refleks, Shella membelalakkan matanya kaget dan menoleh ke arah orang itu. Farhan menarik kerah seragam Fajri.

"NGAPAIN LU BAWA SHELLA KE SINI?!" Bentak Farhan.

Fajri menoleh perlahan ke arah Farhan, tangan kanannya memegang pipi kiri yang baru saja dipukul.

"Oh, jadi gini cara main lu." Farhan tersenyum sinis. "Lu bilang kagak mau ikut campur tapi lu juga deketin dia."

Fajri ikut tertawa sinis. Dengan kasar, Fajri melepas genggaman tangan Farhan pada kerah seragamnya.

"Gue mau jauhin Shella dari masalah, apa itu juga salah?" Fajri menatap datar Farhan.

"Lu jangan sok jadi pahlawan kesiangan deh." Ucap Farhan datar.

"Terus lu pikir siapa pahlawannya di sini? Lu?" Fajri tertawa sinis. "Bukannya semua masalah ini terjadi karena lu dan cewek lu itu?" Lanjut Fajri datar.

"Siapa yang lu maksud cewek gue?!" Tanya Farhan penuh penekanan.

Fajri membuang wajahnya, tersenyum sinis. Meskipun Fajri sudah tahu bahwa Farhan sering bersikap seperti itu.

"Gue suka akting lu." Fajri kembali menoleh datar ke arah Farhan. "Bersikap seolah kagak ada yang terjadi, padahal lu udah memperlakukan banyak cewek kyk budak."

"LU..."

"FARHAN!"

Satu panggilan dari Shella dapat menghentikan kepalan tangan Farhan yang sudah siap mendarat kembali pada pipi Fajri. Refleks, Farhan dan Fajri menoleh cepat ke arah Shella.

"Farhan. Fajri." Shella menoleh ke arah Farhan dan Fajri bergantian, matanya sudah berkaca-kaca. "Kalian bisa berhenti berantem gak? Aku capek liatnya." Satu tetes air mata jatuh di atas pipi Shella.

"Shel, lu..." Tangan kanan Farhan bersiap menyeka air mata pada pipi Shella.

Tanpa bicara, Shella membuang wajahnya ke arah kanan -agar menjauh dari tangan Farhan. Dengan cepat, Shella juga menghalangi tangan Farhan dengan tangan kirinya. Farhan menurunkan tangannya perlahan.

"Kalau kalian masih mau berantem..." Shella kembali menoleh ke arah Farhan dan Fajri bergantian. "Aku pergi."

Tanpa menunggu balasan dari keduanya, Shella langsung membalikkan badan dan berjalan cepat -menjauhi mereka.

"Semua ini gara-gara lu!" Dengan kesal, Farhan kembali menarik kerah seragam Fajri.

"Kenapa ya gue mau jadi temen lu selama ini?" Fajri menatap Farhan datar.

"Bukannya gue yang harus bilang kyk gitu?!" Farhan menatap Fajri tajam.

"Kapan kalian mau berhenti?"

Dari arah belakang Farhan, terdengar suara seseorang yang melangkah mendekati mereka. Refleks, Farhan melepaskan genggamannya pada kerah seragam Fajri. Mereka berdua menoleh ke arah sumber suara. Terlihat Shandy yang berjalan santai sembari memasukkan kedua tangan pada saku celananya.

Baby Doll || UN1TY × StarBe [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang