22 - Air Hangat

281 64 9
                                    

"Zi, lu bisa temenin gue?" Fajri melepaskan helm fullface miliknya.

"Ke mana?" Kezia memberikan helm kepada Fajri.

"Temen SMP gue ada di Jakarta sekarang." Fajri menerima helm dari Kezia. "Gue mau ketemu mereka."

"Terus?" Tanya Kezia.

"Mereka bawa pasangan dan minta gue bawa cewek juga." Ucap Fajri malas.

"Kenapa gue?" Kezia mengerutkan dahinya.

"Karena gue cuma punya lu." Ucap Fajri datar.

"Lu bisa ajak Shella, kan?" Ucap Kezia pelan.

"Ngapain ngajak dia?" Refleks, Fajri terkekeh kecil. "Semua temen SMP gue tau kalau dia sepupu gue."

"Harus banget lu bawa cewek?" Kezia menatap Fajri heran.

"Harus." Ucap Fajri cepat. "Kalau kagak, gue bakal diejek sama temen gue."

"Tapi kalau mereka beneran anggap gue pacar lu gimana?" Tanya Kezia cepat.

"Lu masalah sama itu?" Salah satu alis Fajri terangkat.

"Gue..." Kezia menunduk perlahan.

"Lu mau temenin atau kagak?" Tanya Fajri datar.

"Kapan?" Kezia kembali mendongakkan kepalanya.

"Hari Sabtu, besok." Ucap Fajri.

"Ya, udah." Kezia mendesah pelan. "Gue ikut."

"Serius?" Senyum Fajri merekah. "Oke! Gue jemput lu besok sore."

Tanpa menunggu balasan dari Kezia, Fajri langsung memakai kembali helm dan menyalan mesin motornya.

"Thanks ya." Fajri tersenyum tipis ke arah Kezia. "To be honest, gue kagak diminta ajak cewek besok, tapi gue bakal kenalin lu sama mereka."

"Eh?!" Kezia membelalakkan matanya kaget.

"Bye! See you." Tanpa aba-aba, Fajri langsung melajukan motornya -menjauhi pekarangan rumah Kezia.

"AJI!" Teriak Kezia kesal.

Namun, hal itu percuma saja. Fajri sudah pergi cukup jauh bersama motor sport hitam miliknya. Kezia menatap punggung Fajri yang semakin menjauh. Tanpa sadar, bibir Kezia mulai mencetak senyum tipis.

꙰꙰꙰

"Woy."

Fajri dan Kezia sudah sampai pada sebuah café di mana Fajri membuat janji bersama teman lamanya. Di sana sudah ada 2 orang perempuan dan 3 orang laki-laki yang menunggu kehadiran Fajri.

"Eh, Ji." Seorang laki-laki dengan hoodie hitam langsung menyambut kehadiran Fajri dengan senyum lebar.

"Weh, geus lila teu ningali manéh, Ji. (Udah lama gak liat lu.)" Laki-laki lain dengan jaket jeans menepuk pundak Fajri. "Kumaha di Jakarta téh? (Gimana di Jakarta?)"

"Kalemkeun atuh, karek gé urang nyampé. (Santai dong, baru juga gue sampe.)" Fajri tertawa pelan sembari duduk di samping laki-laki hoodie hitam.

Kezia tersenyum canggung, masih dalam keadaan berdiri.

"Eh, duduk, Zi." Fajri menoleh ke arah Kezia.

"Oh, iya." Kezia duduk perlahan di samping Fajri.

"Saha ieu? (Siapa ini?)" Laki-laki dengan rambut gondrong menggoda Fajri. "Asli euy ieu budak ti SMP kénéh babari pisan ngadeketan awéwé nu cakep. (Emang ya nih bocah dari SMP gampang banget deketin cewek cantik.)"

Baby Doll || UN1TY × StarBe [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang