18 - Percaya Berita

226 62 2
                                    

Shella berjalan menyusuri lorong sekolah dengan ekspresi segar -seperti biasanya. Sepanjang lorong, Shella bertemu dengan beberapa siswa/i yang terlihat membicarakannya, entah tentang dirinya dengan Abelle atau tentang dirinya dengan Fajri. Shella hanya tersenyum tipis kepada setiap orang yang dia temui pagi hari itu.

"Hey."

Dari belakang Shella, terdengar langkah kaki dan panggilan seseorang. Refleks, Shella menoleh ke arah orang yang sudah berdiri di sampingnya kini. Terlihat Farhan yang tersenyum lebar, seperti tak terjadi apapun di antara mereka.

"Oh, hai." Shella membalas senyum Farhan -tanpa menghentikan langkahnya.

"Gue mau minta maaf soal kemarin." Ucap Farhan datar -sembari menyeimbangkan langkah Shella.

"Soal yang mana?" Tanya Shella polos.

"Semua." Jawab Farhan cepat. "Masalah di kantin dan masalah gue sama Fajri."

"Oh, gak apa-apa kok." Shella menggeleng cepat. "Harusnya aku yang bilang makasih, kamu udah tolongin aku." Shella tersenyum tipis. "Masalah kamu sama Fajri juga bukan urusan aku, kan?" Ucap Shella pelan.

"Iya juga." Farhan tertawa canggung.

"Aku juga mau minta maaf." Shella menundukkan kepalanya perlahan.

"Kenapa?" Tanya Farhan cepat.

"Gara-gara aku, kamu putus sama Abelle." Ucap Shella merasa bersalah.

"Eh, putus?" Farhan mengerutkan dahinya. "Kan gue udah bilang kalau gue sama dia kagak ada hubungan apa-apa."

"Tapi kemarin Abelle marahin aku karena hal itu." Shella menoleh ke arah Farhan.

"Oh, lu kagak perlu peduliin dia." Ucap Farhan santai. "Dia bukan siapa-siapa gue."

"Terus?" Shella menatap Farhan polos.

"Gue sama dia emang deket tapi kagak pacaran. Papah dia salah satu rekan bisnis papah gue." Jelas Farhan singkat. "Gue juga kagak tau kenapa dia suka ngaku-ngaku jadi pacar gue."

"Oh, gitu?" Shella berusaha meyakinkan ucapan Farhan.

"Gue kagak bohong." Ucap Farhan santai. "Kalau dia gangguin lu lagi, bilang aja sama gue."

"Oke." Shella tersenyum tipis sembari mengangguk kecil.

"Lu pulang hari ini sama siapa?" Farhan berusaha mengalihkan topik pembicaraan mereka.

"Em..." Shella terlihat berpikir. "Kyknya sendiri."

"Pulang sama gue, mau?" Tanya Farhan cepat.

"Nanti kamu ke kelas aku aja ya." Shella tersenyum tipis.

"Oke!" Farhan mengangguk antusias.

"Kalau gitu, aku duluan masuk kelas ya." Shella berhenti tepat di depan kelasnya.

"Lu kalau butuh apa-apa, boleh langsung ke kelas gue." Farhan menunjuk salah satu ruang kelas yang berada tak jauh.

"Iya." Shella mengangguk ringan. "See you!"

Tanpa menunggu balasan dari Farhan, Shella langsung membalikkan tubuhnya dan melangkah masuk kelas.

"Pagi, Kezia!" Shella melambaikan tangannya ke arah Kezia, tersenyum lebar.

"Eh, Shel. Sini, sini." Kezia memanggil Shella untuk menghampiri bangkunya dengan cepat.

"Kenapa?" Tanya Shella polos ketika sudah berada di samping Kezia.

"Lu yakin?" Tanya Kezia pelan, nyaris berbisik.

"Tentang?" Shella mengerutkan dahinya perlahan.

"Omongan lu kemarin di rumah." Ucap Kezia cepat.

Baby Doll || UN1TY × StarBe [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang