Part 3 - The Hell

38 32 22
                                    

"Lo siapa dan apa mau lo di sini?" tanya gadis itu dengan tatapan tajam mengabaikan kata maaf Edmund.

Belum sempat Edmund menjawab, suara seseorang terdengar dari dalam kamar,

"Ada siapa di luar La?" tanya seorang wanita paruh baya yang mulai berjalan mendekati pintu.

"Buk-" jawaban gadis itu terpotong,

"Ehh kamu pacarnya Hela ya? Yuk masuk sini" wanita itu menarik tangan Edmund lembut untuk mengajak masuk ke dalam kamar itu.

"La, kok kamu gak pernah cerita ke Mama kalau kamu punya pacar?" tanya wanita itu sambil duduk di sofa.

"Dia bu-" gadis yang bernama Hela itu memotong ucapannya sendiri setelah melihat ibunya yang tersenyum senang karena menganggap bahwa remaja laki-laki yang duduk di disebelah ibunya itu adalah pacarnya.

Akhirnya gadis itu menutup pintu kamar itu dan berjalan menuju kedua orang yang sedang duduk di sofa.

"Ta- Tante apa kabar?" tanya Edmund ramah walaupun ia sendiri gugup.

"Kamu gak usah gugup gitu dong. Kabar Tante baik" ucap wanita itu sambil meletakkan tangannya sendiri diatas tangan Edmund.

"La, sini, jangan berdiri di situ aja" ucap wanita itu yang membuat Hela berjalan mendekati ibunya.

Karena sofanya hanya bisa diduduki oleh 2 orang, Edmund berdiri dan mempersilakan Hela untuk duduk di sebelah ibunya sendiri.

"Nama kamu siapa?" tanya wanita itu.

"Edmund, Tan" jawab Edmund.

Dari situ kedua remaja itu hanya mendengarkan ocehan wanita paruh baya itu.

Setelah beberapa menit berlalu, gadis yang bernama Hela itu berkata, "Ma, dia harus pergi sekarang soalnya dia ada project dari sekolah" ucap Hela berbohong.

"Ohh kamu juga sekolah di situ? Kamu tau gak, itu sekolah punya suami Tante" ucap wanita itu yang membuat Hela segera bangkit berdiri.

"Udah Ma, gak usah bahas itu lagi. Aku antar dia keluar dulu ya, nanti aku balik lagi" ucap Hela.

"Yaudah" ucap wanita itu sambil beranjak berdiri, "Kamu sering-sering main ke sini ya sayang" ucap wanita itu kepada Edmund.

"Pamit dulu ya Tante" ucap Edmund sambil mencium telapak tangan wanita itu.

Setelah berpamitan, Hela segera menarik tangan Edmund untuk berjalan keluar dari kamar itu.

Saat kedua remaja itu keluar dari kamar, keduanya disambut oleh wajah panik Newt, Medea dan Elea yang mengenakan masker dan topi.

"Gue gak tau kalian siapa dan apa mau kalian, tapi jauh-jauh dari sini. Kalau gue liat muka kalian satu kali lagi, abis lo semua" ucap Hela marah.

"Tunggu" ucap Edmund sambil menggenggam tangan Hela, tapi sebelum remaja laki-laki itu berkata, Medea memotong,

"Kok lo kayak familar ya?" ucap Medea sambil menyipitkan matanya.

"Anyway, kita harus pergi sekarang" ucap Medea kepada Edmund.

Dengan begitu, Hela segera menarik lengannya dari genggaman Edmund dan berjalan memasuki kamar ibunya dan menutup pintunya.

Mendengar pintu yang tertutup, wanita paruh baya itu memalingkan kepalanya ke pintu dan melihat putri satu-satunya sudah kembali ke dalam kamar.

"Kok cepat banget nganterinnya? Gak diantar sampai bawah?" tanya wanita itu.

"Gak Ma" balas gadis itu.

DynamiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang