Part 19 - Bukan Gue

22 17 3
                                    

Pak Alex sudah pergi selama lebih dari 5 menit dan alarm juga sudah mati, tetapi hal itu tidak mengurangi rasa panik dan penasaran para murid yang berada di dalam ruangan itu termasuk Medea dan Edmund.

"Ed lo bawa hp gak? Kita harus chat Newt atau Elea atau Hela" ucap Medea setengah panik.

"Gue gak bawa hp, kayaknya gak ada yang bawa hp deh" balas Edmund.

"Kalau kita teleport keluar aja gimana?" tanya Medea lagi.

"Resikonya terlalu tinggi De. Kalau ada murid biasa yang liat kita tiba-tiba muncul bisa gawat" balas Edmund.

"Terus gimana dong?" tanya Medea.

"Sabar, gue bisa connect ke hp gue" ucap Edmund seraya memejamkan matanya.

"Gimana caranya? Lo bawa apaan buat connect ke hp?" tanya Medea yang membuat Edmund membuka matanya kesal.

"De, dynami gue Technopathy" ucap Edmund mengingatkan Medea.

"Gue bisa connect ke hp gue kalau gue bisa fokus jadi lo tenang jangan berisik" ucap Edmund yang membuat Medea meminta maaf dengan volume yang kecil.

Edmund memejamkan matanya lagi, kini otaknya mencoba untuk menyambung ke ponselnya yang ia tinggalkan di kelas. Saat ia merasa sudah tersambung, ia membayangkan dirinya sedang membuka kontak dan mengetik pesan kepada Hela, Elea dan Newt.

Di lain tempat, Newt sedang berusaha kabur dari gerombolan murid yang berada di lapangan itu untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi di dalam.

TING

Ponsel pemuda itu berbunyi,

Edmund
Newt
Di luar ada apa?
Gue sama Medea lagi
di ruangan seleksi dan kita gak dibolehin keluar

Newt
Gue juga gak tau
Semua murid disuruh kumpul
di lapangan

Edmund is typing...

Newt menunggu balasan dari Edmund, tetapi sudah hampir semenit pesan itu tak kunjung terkirim juga. Maka dari itu, tanpa menunggu lebih lama lagi, ia berjalan menyusuri gerombongan untuk kembali masuk ke dalam tetapi ia ditahan oleh seorang guru.

Newt menghela napas, ia tidak menyangka dia akan melakukan hal ini dalam waktu dekat. Sebelumnya ia bilang bahwa ia tidak akan mau melakukan hal ini tetapi Hela tetap mengajarinya. Dengan begitu ia mencoba untuk fokus dan memasuki emosi dan pikiran guru yang berada di depannya. Beberapa detik kemudian, ia berhasil memanipulasi emosi dan pikiran guru itu sehingga pemuda itu bisa memasuki gedung sekolah lagi.

Saat ia berhasil memasuki sekolah, ia melihat beberapa guru yang berjalan dengan cepat memasuki Sick Bay dengan terburu-buru. Tak lama sebuah hospital bed didorong oleh empat guru memasuki ruangan Sick Bay itu. Tak jauh dari hospital bed, Newt bisa melihat Dante dan Hela yang berjalan mengikuti dengan raut wajah datar.

Tanpa berpikir panjang, Newt segera berjalan menuju Hela dan bertanya tentang apa yang baru saja terjadi dan siapa yang berada di ranjang itu. Tetapi Hela tetap diam dan tidak menjawab pertanyaan yang diberikan Newt. 

"Elea mana La?" tanya Newt panik tetapi Hela tetap tidak menjawab, pandangan matanya terus tertuju kepada hospital bed yang masih bergerak menuju Sick Bay.

"Jangan bilang- itu Elea" ucap Newt seraya menatap ranjang itu yang sudah menghilang di balik pintu Sick Bay.

"Hela kita harus ke atas sekarang, Kamu kembali ke lapangan. Pak Alex, bawa anak ini ke lapangan" ucap Dante seraya menarik lengan Hela.

DynamiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang