"There is something wrong and i can feel it" ucap Edmund.
Ucapan Edmund membuat Hela tersadar akan kehadiran para betanya. Di hadapannya sudah ada Edmund, Medea, Newt dan Elea yang menatapnya dengan tatapan panik dan khawatir.
Elea segera memberi Hela minum. Setelah gadis itu meneguk setengah air dari gelas itu, ia berkata, "Kalian ngapain di sini?" tanya Hela dengan tatapan bertanya-tanya seakan ia tidak tahu apa yang terjadi beberapa menit sebelum ia terbangun.
"Lo tadi teriak-teriak" balas Medea.
"Oh... paling cuma mimpi buruk biasa. Udah sana kalian balik" ucap Hela.
"Lo ingat mimpi lo barusan gak?" tanya Edmund.
Hela berpikir sebentar lalu menjawab bahwa ia tidak ingat sama sekali tentang mimpinya. Setelah itu keempat betanya berjalan keluar dari kamar itu dan Hela kembali terlelap.
"Dia gak bohong pas dia bilang kalau dia lupa sama mimpinya" ucap Newt.
"Tapi gue ingat" balas Edmund.
"Maksudnya?" tanya Elea yang tak mengerti ucapan Newt.
"Gue jelasin nanti pagi setelah dia pulang" ucap Edmund. Lalu pemuda itu berjalan bersama Newt menuju kamarnya untuk kembali tidur karena sekarang masih menunjukan pukul 2 malam.
.
.
.
Minggu, 25 November 2035 pukul 07:00
Lima remaja duduk mengelilingi meja bundar. Kelimanya sarapan dengan canggung. Tidak ada yang berbicara sedikitpun karena mereka masih kepikiran dengan kejadian semalam, kecuali Hela.
Setelah semuanya selesai sarapan, Hela bersiap untuk pulang walaupun sebenarnya ia sangat enggan untuk kembali ke rumahnya. Ia takut sang Ayah akan marah kepadanya akibat dari kejadian kemarin. Tapi ia tidak mau merepotkan para betanya apalagi ia juga tidak terlalu dekat dengan mereka.
"Gue balik dulu ya. Ma- makasih udah bolehin gue stay di sini" ucap gadis itu sedikit tergagap karena ia tidak pernah mengucapkan terimakasih ke orang lain selain ke Ibunya.
Gue anter" ucap Edmund yang segera berjalan keluar ruangan sebelum Hela memprotes.
Hela segera berlari mengejar Edmund menuju belakang gedung.
"Gue bisa balik sendiri" ucap Hela tapi diabaikan oleh Edmund. Pemuda itu memberikan helm kepada Hela. Gadis itu menghela napas terlebih dahulu sebelum menerimanya.
Setelah membantu Hela untuk naik ke atas motor, Edmund segera meluncurkan motornya dan pergi meninggalkan gedung.
Kali ini Edmund tidak mengingatkannya untuk pegangan, entahlah mungkin dia lupa. Jadi gadis itu hanya memeluk dirinya sendiri dan berharap bahwa ia tidak akan jatuh.
"Rumah lo di mana?" tanya Edmund setelah keluar dari gang.
"Riven Residence" balas Hela. Setelah itu Edmund tidak membalas lagi.
"Gue turun di sini aja" ucap Hela ketika mereka sudah memasuki gerbang perumahan.
"Gak mau gue anterin sampai depan rumah?" tanya Edmund sembari melambatkan kecepatan motornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dynamia
Teen FictionApakah kalian percaya dengan keberadaan manusia super? Kalau kalian percaya, apa mungkin mereka tinggal di sekitar kita? Mungkin saja teman dan keluargamu atau bahkan orang yang saat ini duduk di sebelahmu itu sebenarnya memiliki kekuatan. Pada ta...