Suasana kamar dengan nomor 72 ini seketika terasa canggung.
Cynthia, Mama Hela duduk di kasurnya sendiri setelah mempersilakan Edmund untuk duduk di sofa tepat bersebelahan dengan Dante, Papa Hela. Sedangkan Hela sendiri berdiri di seberang sofa dengan tangan yang terlipat di depan dada dan tatapan tajam yang ia arahkan ke Papanya.
"Eh La tadi Papa bawa makanan lho, kamu mau coba gak?" tanya Cynthia memecahkan suasana canggung.
"Gak usah Ma, tadi aku udah makan" balas Hela tanpa melepaskan pandangannya dari Dante.
Belum sempat Cynthia bicara, Hela memotong, "Ngapain di sini?" tanya Hela dingin kepada Papanya.
"Ya jenguk Mama dong Hel. Kamu di sini juga buat jenguk Mama kan?" balas Dante.
"Gak usah sok peduli" ucap Hela dengan sinis.
"Hela, udah" tegur Cynthia.
Selama beberapa detik tidak ada yang berani mengeluarkan kata-kata.
Hela dan Dante saling memberikan tatapan tajam. Cynthia duduk di kasurnya dengan tidak nyaman karena melihat suami dan anaknya yang tidak akur. Sedangkan Edmund... entahlah Edmund sendiri juga tidak tahu apa yang harus ia lakukan di tengah-tengah permasalahan keluarga ini.
"Kamu siapa?" tanya Dante kepada Edmund yang membuat pemuda itu terbangun dari khayalannya.
"Sa- saya Edmund Om" jawab Edmund gugup.
"Pacarnya Hela Pa" ucap Cynthia seraya memberikan wink kepada Hela.
"Pacar? Kok kamu gak pernah bilang ke Papa kalau udah punya pacar?" tanya Dante kepada putrinya.
"Kayak peduli aja" balas Hela sinis.
"La, udah dong nak" ucap Cynthia.
"Kamu sekolah di mana?" tanya Dante lagi kepada Edmund.
"Wahh kebetulan Pa, Edmund ini sekolah di sekolah Papa" jawab Cynthia menggantikan Edmund.
"Oh ya? Kamu sekolah di WOLF Academy juga?" tanya Dante.
"Iya Om" balas Edmund
"Kamu udah masuk pack?" tanya Dante lagi seraya meraih segelas teh yang tersedia di meja.
"Udah Om, kebetulan masuk packnya Hela" jawab Edmund yang membuat Dante cukup kaget namun ia segera menutupi raut kagetnya itu.
"Akhirnya kamu punya beta lagi Hel" ucap Dante.
"Emang sebelumnya Hela punya beta?" tanya Edmund yang membuat Hela kaku seketika.
"Punya dong" jawab Dante yang tak melepaskan pandangannya dari putrinya.
"Terus mereka kemana?" tanya Edmund penasaran.
"Kamu mau tau apa yang sebenarnya terjadi pada saat itu?" tanya Dante dengan senyum licik yang ditujukan kepada putrinya sendiri.
"Mending lo pergi dari sini sekarang juga" ucap Hela yang sudah tidak bisa menahan emosinya lagi.
"Hel-" Cynthia berusaha menegur anaknya tetapi gadis itu sudah sangat emosi dengan keberadaan Dante.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dynamia
Teen FictionApakah kalian percaya dengan keberadaan manusia super? Kalau kalian percaya, apa mungkin mereka tinggal di sekitar kita? Mungkin saja teman dan keluargamu atau bahkan orang yang saat ini duduk di sebelahmu itu sebenarnya memiliki kekuatan. Pada ta...