[Chapter 1] Esther, Molly, dan Isaac

1K 151 3
                                    


Warning !!!

Cerita ini tidak ada sangkut pautnya dengan teori teori gamenya ! Ini hanya FF khayalan author. Author hanya meminjam tokohnya saja. Kemungkinan alur akan sedikit berubah ! Typo bertebaran~

Selamat membaca !
(*'▽`*)

.

Enjoy ~

.

Chapter Sebelumnya

Entah aku sial atau beruntung. Tetapi, aku sudah memantapkan hatiku bahwa aku akan berusaha untuk bertahan hidup di dunia ini. Tidak lupa, aku juga akan berusaha berteman dengan tokoh tokoh yang ada disini !

Huft.. aku harap rencanaku dalam bertahan hidup di dunia ini bisa berjalan dengan mulus.. Yah.. semoga saja..

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

[Name] P.O.V.

Saat ini, aku sedang menyusuri mansion besar yang nantinya akan menjadi tempat tinggalku.

'Woah... aku memang sudah melihat dari gamenya, tetapi... MANSION INI BENAR BENAR BESAR...!!!' Batinku terkagum kagum dengan tempat tinggal baruku.

Setelah mengelilingi mansion tersebut, aku memutuskan untuk kembali ke dalam perpustakaan. Omong omong, tadi aku sempat bertemu dengan si Trio MC, alias Esther, Molly, dan Isaac. Mereka tidak melihatku sih.. Soalnya, sebisa mungkin aku berusaha untuk menghindari mereka terlebih dahulu. Karena, aku belum tahu pasti apa hubungan anak ini dengan si Trio MC.

.
.
.

Saat aku sudah kembali kedalam perpustakaan, tiba tiba saja aku merasakan rasa pusing yang sangat menyakitkan pada kepalaku.

'Ugh.. ini sangat menyakitkan..!!' Batinku yang sedang kesakitan.

Bersamaan dengan rasa sakit yang kurasakan, aku juga merasakan bahwa aku telah mendapat potongan potongan memori seseorang. Sepertinya, ini adalah potongan potongan memori milik jiwa si tubuh asli.

Setelah beberapa saat, akhirnya rasa sakit tersebut perlahan lahan menghilang. Bersamaan dengan itu juga, potongan potongan memori tersebut juga berhenti memasuki kepalaku.

Hah.. hah.. hah..

Dengan nafas tersenggal senggal, aku berusaha untuk mencerna apa yang sedang terjadi, sambil terus berusaha kembali menormalkan nafas dan detak jantungku yang tidak normal.

.
.
.
.
.

Setelah beberapa saat, akhirnya nafas dan detak jantungku kembali menjadi normal, dan potongan potongan memori yang tadi masuk ke dalam kepalaku, sudah dapat kucerna seluruhnya. Dari memori pemilik tubuh asli, aku dapat menyimpulkan, bahwa pemilik tubuh asli adalah seseorang yang sangat pendiam. Bahkan, dia pernah dikira bisu, sangat mirip dengan diriku.

Selain itu, pemilik tubuh asli juga tidak memiliki teman. Walaupun begitu, ada beberapa anak yang bisa dibilang terpesona ? dengan kecantikan si pemilik tubuh asli. Biasanya, si pemilik tubuh asli akan berduduk diam di pojok perpustakaan, sambil sibuk membaca buku yang dia telah ambil sebelumnya.

My Little Doll [Mr. Hopp's Playhouse 2 x M!Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang