Warning !!!Cerita ini tidak ada sangkut pautnya dengan teori teori gamenya ! Ini hanya FF khayalan author. Author hanya meminjam tokohnya saja. Kemungkinan alur akan sedikit berubah ! Typo bertebaran~
Selamat membaca !
(*'▽`*).
Enjoy ~
.
Chapter Sebelumnya
Dia melihat... ada sebuah tanda kemerahan di lehernya [Name] yang dapat dilihat dengan jelas oleh siapapun itu. Dia tidak tau mengapa, tetapi dia... merasa marah.
'Aku tidak tau apa alasannya... Tetapi..!! Aku tidak suka melihat tanda merah itu berada di tubuhnya [Name]..!' Batin Esther yang tiba tiba saja merasa sangat kesal.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Author P.O.V.
Esther yang sudah kelelahan berusaha untuk beristirahat, dengan menidurkan dirinya sebentar. Namun, dirinya tetap bisa tidur setelah mencoba beberapa kali, dikarenakan dirinya yang masih merasa agak was was, takut [Name] akan diculik kembali. Jadi, dengan perasaan yang campur aduk, Esther pun memilih untuk menunggu [Name] hingga dirinya kembali siuman.
.
.
.
.
.Setelah menunggu selama beberapa saat, akhirnya dapat sedikit terlihat sebuah pergerakan dari tubuhnya [Name]. Jari jemari [Name] mulai terlihat bergerak sedikit demi sedikit. Bersamaan dengan hal itu, dengan sayup sayup mata [Name] mulai terbuka. Dia menatap dengan linglung ke arah sekitarnya. Sedangkan Esther yang menyadari hal tersebut, langsung menerjang [Name] denga sebuah pelukan yang erat.
"..!!!! [Name]..!!! Syukurlah akhirnya kau sadar juga..!! Kau tidak apa apa kan !? Tidak ada yang sakit kan ?!?!" Dengan nada yang khawatir, Esther langsung menghujani [Name] dengan banyak pertanyaan tentang keadaan tubuhnya saat ini, sambil dengan memeluk erat tubuh sang doi.
"H-Huh..? A-Apa..?" Dengan perasaan bingung, [Name] masih linglung balik bertanya kepada Esther. Dia masih tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Dan ingatan terakhirnya adalah dirinya yang sedang dicium oleh Hopp.
Tetapi sayangnya, dia tidak ingat alasan mengapa Hopp menciumnya. Yang dia ingat, hanya dia dan Molly yang diculik oleh Boo, dan dirinya yang dicium oleh Hopp sebelum dirinya tak sadarkan diri. Dia bahkan juga tidak dapat mengingat satupun perkataan yang telah ketiga boneka iblis itu ucapkan dan dimana tempat dirinya terakhir sadarkan diri.
"Ugh.. Esther..? Ini.. dimana ?" Dengan bingung, [Name] bertanya kembali kepada Esther.
"Ah ! Itu.. kita sekarang, sedang ada di dekat pintu masuk perpustakaan. Aku bingung ingin membawa tubuhmu kemana tadi. Jadi, aku membawamu kesini saja." Esther menjawab, berusaha untuk menjelaskan situasi saat ini. Tidak lupa, dia sedikit mengendurkan pelukannya ketika berbicara.
"Ah iya, apa kepalamu masih sakit [Name]..?" Setelah menjelaskan situasi yang sedang terjadi, Esther segera kembali melontarkan pertanyaan kepada [Name] dengan nada yang khawatir.
"Ah-Uhm.. ya.. Sudah lebih baik." Dengan jawaban singkat seperti biasa, [Name] menjawab pertanyaan Esther. Sebenarnya, dia merasa agak tersipu dengan kedekatan mereka saat ini. Maka dari itu, dengan inisiatif [Name] pun segera sedikit menjauhkan tubuhnya dari tubuh Esther.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Doll [Mr. Hopp's Playhouse 2 x M!Reader]
Fantasy[ H I A T U S ] ⚠️ WARNING !!! ⚠️ Bahasa kasar & Non-Baku Homophobic menjauh !!! Hanya cerita khayalan saya :) Original buatan saya !!! Slow Update ~ ______________________________________ ________________________________ ___________________________...