Warning !!!Cerita ini tidak ada sangkut pautnya dengan teori teori gamenya ! Ini hanya FF khayalan author. Author hanya meminjam tokohnya saja. Kemungkinan alur akan sedikit berubah ! Typo bertebaran~
Selamat membaca !
(*'▽`*).
Enjoy ~
.
Author'S Note :
Yo, hallo para Readersku ! Well, jadii... krn hr ini (walau telat) adalah hari yang Spesial, a.k.a. Valentine... Maka dari itu,, Rossa buatin Spesial Chapter deh buat kalian semua ! Terima kasih atas dukungan dari kalian, Rossa jd semangat lagi deh, ehe ! ;D
Btww, kemungkinan---, bukan kemungkinan lagi deng---, nih satu Chapter tuh bakal "mungkin" (?) ada adegan 18+ sedikit.. 🤏🏻 Jadii, bagi kalian yg masih suci dan tdk ingin ternodai... (walau sedikit) silahkan minggat dari sini yakk !
Note untuk yg msh polos : "Jangan kau coba coba !" OKEHH ??^^ *senyum manis pakek bgt*
Btww, maap maap klo banyak typo yakk ! Yaudah, enjoy~
.
♡ [Jatah] ♡
.
Author P.O.V.
Huft..
Terlihat sesosok pria tampan yang sedang duduk di atas kursi di sebuah ruangan. Entah untuk yang kesekian kalinya, pria tersebut menghela nafas lelah. Ekspresi dari pria tersebut menampilkan bahwa dirinya sudah sangat lelah. Di depannya, dapat dilihat banyak sekali berkas berkas penting yang perlu Ia periksa.
Srat. Srat. Srat.
Walau lelah, pria itu tetap dengan tenang dan teliti memeriksa satu persatu kertas kertas bertumpuk yang ada di hadapannya itu. Namun tidak lama dari itu, ketenangan itu segera terusik dengan kedatangan dua sosok pria lainnya yang membuka (baca:mendobrak) pintu dari ruangan tersebut dengan kencang.
"--Hey, Hopp ! Kau--- Mhhppff---!!" Belum sempat sosok tersebut menyelesaikan perkataannya, tiba tiba saja sebuah buku melayang ke arahnya dan terjatuh tepat mengenai wajah pria tersebut.
Brukk!
"Berisik." Dengan perkataan yang singkat, pria itu yang dipanggil dengan sebuatan Hopp menatap tajam ke arah pria yang telah membuat keributan tersebut.
"Pffttt..--- BUAHAHAHA !! Kau tak mau mendengarkan sih ! Kan sudah kubilang, kalau Hopp sudah serius jangan ganggu dia ! HAHAHA!!" Dengan tanpa merasa bersalah, sosok lain yang tadi ikut masuk ke dalam ruangan tersebut tertawa dengan sangat puas, menertawai kecerobohan temannya itu.
"Tsk. Kalian ini kenapa ? Jika ingin masuk, ketuk dulu ! Bukan langsung masuk tanpa izin !💢💢" Dengan kesal, Hopp berucap kepada kedua teman sengkleknya itu sambil menatap tajam ke arah keduanya.
"Hehe, maaf ya Hopp ! Boo tadi sudah tidak sabar untuk pulang dan bertemu [Name]. Dia jadi sangat bersemangat ketika tahu bahwa hari ini pekerjaannya juga tidak terlalu banyak." Sambil menggaruk pipinya yang tidak gatal, pria itu berucap kepada temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Doll [Mr. Hopp's Playhouse 2 x M!Reader]
Fantasía[ H I A T U S ] ⚠️ WARNING !!! ⚠️ Bahasa kasar & Non-Baku Homophobic menjauh !!! Hanya cerita khayalan saya :) Original buatan saya !!! Slow Update ~ ______________________________________ ________________________________ ___________________________...