Mysterious Box

23 10 6
                                    

Belzza pov

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Belzza pov.

Sore ini hujan turun sangat deras yang di ikuti kilat dan juga petir.untungnya gue udah sampe di rumah sebelum hujan turun.

Gue duduk dan memandangi hujan yang begitu deras melalui balkon rumah.

Nggak hanya sendiri,Lucy juga ikut menemani gue,lebih tepatnya sih nunggu Arsalan pulang,karna tuannya Lucy itu belum juga pulang dari sekolah.

Nggak tau deh dia kemana dulu sebelum pulang.

Gue menoleh ke arah Lucy yang juga ikut duduk di sebelah gue,kucing itu masih setia melihat kebawah untuk melihat Arsalan memasuki gerbang rumah.

"Oi cing"panggil gue.

Lucy pun menoleh ke arah gue,entah perasaan gue doang,si Lucy menatap malas ke gue.

"Jangan jangan benar lagi,kalau si Arsalan ada main sama tante tante"ujar gue.

"Meow."marah Lucy dan mencakar tangan gue.

"Aw,sakit anjing"umpat gue sambil mengelus tangan gue yang di cakar Lucy.

Gue heran deh sama nih kucing,setiap sama gue dia pasti galak terus kek lagi pms.apa betul lagi pms ya?tapi,emang kucing ada pms?ah bodo lah nggak tau juga gue.

"Lo kenapa cakar gue sih?"ucap gue bersungut-sungut dan menatap kesal ke Lucy.

"Meow."(makanya jangan bicara sembarangan.)

Saat kami asik berdebat.di bawah, Arsalan telah pulang dan memasuki halaman rumah melalui pagar rumah.

Mendengar suara pagar yang dibuka,Lucy pun bangkit dan melompat dari kursi yang dia duduki tadi dan berlari melewati tangga menuju lantai bawah untuk menemui Arsalan.

Karna ngelihat Lucy yang berlari,gue pun juga ikut bangkit dari duduk gue dan menyusul Lucy ke bawah.

Saat sampai di bawah gue melihat Arsalan memasuki rumah dengan keadaan badan yang sudah basah kuyup.

Tidak memperdulikan Lucy yang heboh ingin di sapa,Arsalan pun tetap berjalan memasuki rumah dan saat mau melewati gue yang berdiri di ujung tangga bagian bawah gue melihat dia yang menatap gue sayu dan tiba tiba saja tubuhnya oleng ke arah gue.

Dan dengan sigap gue menahan tubuhnya agar tidak jatuh.

"Eh eh lo kenapa deh?"tanya gue panik.

Arsalan tidak menjawab dan memegang kepalanya dengan tangan kirinya.

Karna melihat dia dengan keadaan yang lemah,gue pun berinisiatif untuk memapah dia naik ke atas menuju kamarnya.

Saat sampai di kamar nya,gue pun melepaskan tas sekolah yang di sandangnya lalu menolongnya untuk merebahkan tubuhnya.

"Lo kenapa sih,pulang pulang dengan keadaan basah kuyup gini?"tanya gue.

"Kepala saya pusing."

Bukannya menjawab pertanyaan gue, dia malah mengeluh kalau kepalanya pusing.

Opposite PersonalityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang