perjalanan tak tentu arah

274 13 2
                                    

jeremmi tampak kelelahan.yong in mengusap kepalanya berkali kali tatkala kudanya itu sedikkit memekik karena terus terusan dipacu selama hampir seharian tanpa berhenti..yong in ingin segera menjauh dari negerinya.agar kesialan tidak lagi menimpa orang2 terdekatnya

Maafkan aku jeremi..nampaknya kita memang harus istirahat

Yong in menatap sekitar.sebuah desa yg tenang.diliriknya tulisan didepan pintu sebuah bangunan.penginapan cemara
Haah sepertinya aku memang perlu istirahat

Yong in menambatkan jeremi didepan pintu penginapan.seorang pria tua menyambutnya dengan senyum yang mengembang

"Kuda yang bagus nona..tapi aku lihat dia sangat kelelahan"

Yong in mengangguk

"Benar tuan..kudaku berlari hampir seharian"

"Oo..kasihan sekali dia..apakah sudah kamu beri makan?"

Yong in mengernyit..oooh benar..jeremi butuh makan butuh minum.kenapa dia tak berpikir seperti itu.hanya karena dirinya tak merasa lapar karena kesedihannya..bukan berarti dia menganggap jeremi sama dengannya

"Aku tebak belum kan nona...bagaimana kalau kau titipkan kuda cantik ini padaku..aku akan merawatnya."

"Berapa aku harus bayar??"

"Ah nona..aku pecinta kuda..jangan biarkan aku menjual rasa cintaku ini demi uang"

Yong in tertawa..

"Baiklah tuan..."

"Estan..panggil aku estan.."

"Tuan estan aku pasrahkan jeremi padamu"

"Oo jadi sicantik ini jeremi"
Ucap pak tua estan sembari membelai lembut jeremi

Yong in merasa tenang meninggalkan jeremi.kemudian dia melangkah masuk kedalam penginapan dan memutuskan untuk menginap semalam sebelum melanjutkan langkah yang dia senddiri tidak tahu tujuannya.

Yong in merebahkan diri diatas tempat tidur dalam penginapan.ruangnya sempit tidak seperti dalam kamarnya.tapi ia terlalu lelah..hingga tak terasa matanya menutup sempurna

"Hoooaam..."yongin menggeliat merasakan tubuhnya segar kembali

"Aaah aku lapar sekali.".keluh yong in
Setelah membersihkan tubuh yong in menuju keruang utama penginapan dan memesan makanan.dilihatnya estan memasuki ruang utama losmen

"Tuan estan...pagi sekali anda datang??"

"Ah nona pemilik si cantik jeremi..bagaimana istirahat anda...?"

"Sangat menyenangkan..bahkan satu ekor nyamuk pun tak menggigitku tuan estan.."

Situa estan terkekeh..

"Nampak nya kau begitu lelah nona.."

"Panggil aku yong in..tuan estan..yaah seharian aku menaiki jeremi"

"Oh ya..lalu apa yang membuatmu melakukan itu yong in..dilihat dari wajahmu kamu bukan dari negeri ini..kamu dari negeri mana yong in...?"

"Aku..aku negeri nun jauh disana tuan estan..dari belahan asia"

"Aku pernah mendengarnya..itu bahkan butuh beberapa minggu untuk mencapai negeri belahan asia"

"Yah tuan estan.."

"Lalu kenapa kamu bisa sampai di negeri faerola??"

"Sebenarnya aku dr negeri madora tuan estan..aku hanya ingin mengunjungi negeri asal ibuku..negeri belahan asia"

"Ooo..dilihat dari dandananmu kau seperti seorang bangsawan.."

Yong in berjengkit..ia terkekeh sambil mengibas kan tangannya

"Aku hanya putri seorang pedagang tuan estan.."

Situa estan terpaku.pandanganya beralih kejemari yong in.perlahan dia mengambil tangan kiri yong in dan mengamati telapak tangannya..

"Ini getah pohon tuan estan..entahlah aku aku tidak bisa.."

"Aku pernah melihat noda ini sekitar sepuluh tahun lalu..dan ini bukan getah pohon yong in..ini adalah kutukan.."

Yong in terkesiap..seorang biasa seperti situa estan tahu akan noda itu..bukan tidak mungkin ia juga tahu cara menawarkan kutukan itu

"Kau tahu..kutukan itu.."

Situa estan menggeleng

"Aku tidak tahu pasti yong in..tapi seseorang yg kutemui waktu itu begitu putus asa..dia mencari negeri para penyihir untuk menawarkan kutukan tersebut,tapi kutukan itu setahuku hanya menimpa keturunan raja.berarti kamu berbohong padaku putri."yong in tertunduk malu"maaf.."
Tapi kemudian dia teringat perkaan situa estan

"Negeri penyihir?? "
Desis yong in..

"Aku sama sekali belum pernah mendengar negeri itu tuan estan"

"Ehmm..aku dengar negeri itu tersembunyi dibalik hutan putri yong in..sebelum kau menemukan negeri itu..aku yakin tubuhmu sudah habis dimakan binatang buas disana"

Yong in tergagap..lidahnya kelu.mengapa disaat ada harapan terbebas dari kutukan nyawanya yang justru terancam

"tuan estan..aku ingin bebas dari kutukan..aku sungguh tak rela mati jika belum Terbebas dari kutukan ini.aku benci kutukan ini tuan estan...aku harus jauh dari keluargaku yang aku sayang padahal..ini semua bukan mutlak kesalahanku tuan estan"

Situa estan menghela napas..hatinya iba pada gadis depannya yang tampak frustasi

"aku bisa menyuruh putraku menemanimu sampai masuk hutan putri yong in..tapi dia hanya bisa mengantarmu tak terlalu jauh.."

"Benarkah..tuan estan..aahh aku sungguh bahagia..aku sungguh tak peduli nyawaku tuan estan..karena dengan memiki kutukan ini, itu sama saja aku raga tak bernyawa"

putri yong inTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang