tidak ada yang indah ketika berpisah

314 16 0
                                    

Ketika yong in terbangun,dia sudah tergeletak dibawah pohon rindang,angin sepoi sepoi membelai wajahnya,dia tampak kebingungan,matanya nyalang memandang sekitarnya.dia merasa asing pada pemandangan didepannya.sebuah hutan luas,dimana setiap mata memandang akan tampak pohon pohon besar yang menjulang.dan tanaman liar yang merambat sampai diatas kepalanya.

"Ya ampun,bagaimana aku bisa tertidur disini,"gumam nya.

Yong in berdiri sembari membenahi bajunya yang berantakkan,matanya tertumbuk pada buntalan baju disebelahnya,

"Apakah aku diculik?kenapa aku bisa sendirian ditepi hutan ini,,eumm seingatku aku pergi dengan jerremy,dimana dia,"

Yong in mencari mondar mandir disekitar tempatnya berdiri namun sejauh mata memandang jeremy tak kunjung di lihatnya ,yong in mendengus kesal.sepertinya memang jeremy sudah meninggalkannya seorang diri.

"Bagaimana bisa aku ditinggalkan jeremy begitu saja,yaah aku tahu dia marah karena kutunggangi tanpa berhenti,tapi setidaknya dia menunjukkan kesetiaannya padaku aku kan sudah memeliharanya dari sejak baru dilahirkan,,huh!!"

Yong in mendumel sembari meraih buntalan bajunya,kemudian dia membukanya perlahan,senyumnya mengembang,belati faya masih disana,beberapa baju dan sejumlah uang,dia menarik nafas lega,sekarang tinggal berjalan menuju perkotaan dan menemukan kuda baru untuk ditungganginya,yong in merasa dia harus pergi sejauh mungkin agar kesialannya tidak membawa keburukan bagi keluarga maupun rakyatnya dimadora.

"Untunglah belati faya ,baju bajuku dan uang ini tidak hilang,aku tidak tahu harus melakukan apa jika semua nya turut raib,uuh Gara gara kutukan sial ini,aku harus terdampar disini dan berpisah dari keluarga yang kucintai,"

Yong in kembali mendengus kesal,ingin sekali jika bertemu pangeran charles dia akan menghajarnya sedemikian  rupa agar puas hatinya,namun kemungkinan dia tidak akan bisa bertemu dengan pangeran charles lagi membuatnya tambah kesal,terakhir kali informasi yang ia dengar dia telah melarikan diri bersama kekasihnya kearah hutan eklib,nasibnya mungkin lebih buruk dari dia sekarang, yong in membalik tangan yang bertanda kutukan,

"Sampai kapan..kau menyusahkanku??"yong in terbeliak menatap telapak tangannya"tidak ada",gumamnya kaget,dilepaskan buntalan baju yang dipegangnya sedari tadi ,membalikkan tangan yang satunya mencari tanda kutukan,namun tetap tidak ada.

"Bagaimana bisa hilang?bagaimana bisa tidak ada kutukan"yong in tertawa girang sambil melonjak lonjak.tanpa disadarinya sepasang mata keemasan memperhatikan tingkahnya sembari tersenyum tipis.

"Ya TUHAN,terimakasih..terimakasih engkau mendengar doaku,"

"Aku akan segera pulang ayah ,ibu,lizian dan mauret"

*-*-*--

Dibalik pohon besar sepasang mata keemasan  memandang kebahagian orang yang dicintainya dengan hati pilu.digendongannya seorang bayi sedang  dalam posisi  nyamannya.setitik air mata jatuh tepat pada kening bayi tersebut.

"Kau lihat rushel,dia sangat bahagia,maka dari itu kita harus merelakannya"

Yah lelaki itu adalah samuel brown dan putranya yang baru dilahirkan yong in seminggu yang lalu, rushel brown,dan walaupun dihadapan oranglain ia merasa tegar berpisah dengan yong in,namun sebenarnya dia sangat rapuh,dia tidak sanggup menatap yong in tanpa membawa kesedihannya,ingin rasanya dia menahan perempuan cantik itu disampingnya,memintanya hidup bersama dia dan rushel,kalau perlu dia akan membuat yong in merasa bersalah meninggalkan putra mereka,andai saja dia bisa egois memaksa nya menggunakan sihir agar bersedia membesarkan rushel bersamanya.tapi dia tidak sekejam itu,dia ingin yong in bahagia,dengan tetap menjadi dirinya sendiri,seperti saat ini,kebahagian yong in adalah bersama keluarganya di madora bukan bersamanya dan rushel,dua orang yang sejenak singgah dikehidupannya dan sekarang telah dilupakannya karena ramuan sihir mazela,

putri yong inTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang