mencari

262 11 1
                                    

Hampir setahun yong in dan ana mencari dua orang lelaki yang kemungkinan besar adalah masa lalu yang berharga bagi yong in,walaupun hanya dengan bermodalkan tekat yang kuat dan sebuah mimpi yang tiap malam selalu menyelinap dalam tidur yong in.jangankan wajah yang kemungkinan besar tidak akan dia kenali sama sekali,nama mereka pun sekarang tidak yong in ketahui.

Yong in tahu mencari dua sosok dalam mimpinya tidak lah akan begitu mudah,mungkin butuh seumur hidupnya ia akan habiskan mencari dua sosok dalam mimpinya tersebut.

Pun kata lizian begitu yong in berkata ingin memulai perjalanan ini.dan ayah mereka raja zion memberikan ijin.

"Kau yakin yong in..mencari seseorang yang tidak kau ketahui nama ataupun wajahnya?itu ibarat menjari jarum pada tumpukan jerami,kau akan menghabiskan sisa hidupmu dalam pencarian yang kemungkinan besar tidak akan membuahkan hasil."

"Aku tahu lizi..setidaknya aku berusaha karena aku bisa gila terus terusan memikirkan kesalahanku yang meninggalkan anak dan mungkin pria yang kucintai,

jika mungkin aku akan meninggal dijalan tanpa keluarga disekitarku..mungkin ini karmaku karena telah meninggalkan mereka."

"Yong in..kau berkata apa..mungkin saja pria yang kau tinggalkan itu tidak benar benar kau cintai..bisa saja seorang yang sudah tua mempunyai istri yang banyak dan waktu itu kau dipaksa melahirkan anaknya,sehingga kau terpaksa mempunyai anak darinya,lalu kau meninggalkannya."

Yong in sempat meragu mendengar celotehan lizian,perkataan lizian memang ada benarnya,yong in tidak bisa memastikan lelaki yang hadir dalam mimpinya,namun dia tahu pasti iris ke emasan itu selalu memandangnya dengan sorot cinta dan kerinduan..

"Setidaknya ada alasan lain anda memulai perjalanan anda putri,putra anda..aku tidak tega melihatmu tiap malam menangisi putra anda,bagaimanapun nanti pria yang menjadi ayahnya ,anda akan merasa lega dan tidak akan pernah merasa bersalah seumur hidup karena telah menemukan darah daging anda,aku akan menemani anda putri..jangan tinggalkan aku seperti 6 tahun silam,setidaknya biarkan aku menjadi saksi hidupmu nantinya."

Dan disinilah sekarang mereka setelah hampir setahun meninggalkan madora.pencarian dimulai dengan menemukan sosok yang mengantarkan gelang yong in dan jeremy pulang.estan dan gairol.

Namun selintaspun wajah mereka tidak terbayang dalam pikiran yong in,maka dari itu hampir setahun mereka berputar putar diwilayah luar madora belum juga dapat menemukan sosok estan dan gairol.

"Seandainya jeremy bisa bicara,kita tidak mungkin akan cuma berputar putar saja ana,kau yang pernah melihat estan dan gairolpun tidak bisa mengingat dengan jelas,kau hanya mengatakan estan tua dan gairol masih muda,,ehmmm sudah ribuan orang yang berciri ciri tua dan muda yang kita temui"

Yong in mendengus sembari mengerucutkan bibirnya.ana tertawa geli melihat yong in.

"Apa yang kau tertawakan ana..ini tidak lucu sama sekali,"

"Iya aku tahu putri..aku juga salah tidak mengingat wajah mereka dengan baik,tapi itu memang faktor umurku yang sudah tidak muda lagi kan??dan wajah anda itu yang membuatku tertawa,kau lucu sekali,pipimu menggembung seperti ini,dan mulutmu seperti ini,aku ingat itu sering kau lakukan saat masih remaja,sebelum kutukan perjodohon itu menimpamu"

Ana memeragakan pipi yong in yang menggembung dan bibir yang mengerucut,seketika yong in tertawa terpingkal pingkal melihatnya.

"YaTUHAN,ana benarkah aku tadi seperti itu?"

Ana menggedikan bahu.

"Tentu saja.."

*-+*+-

putri yong inTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang