05

169 27 0
                                    

Happy reading guys^^

"Lo tau gak sih? Nyeremin banget kan ya..."

"Ulang tahun berasa nguji nyali anjir!!"

"Eh, gue baru tau kalo dia anak konglomerat!"

"Emang? Lo tau darimana?"

"Keliatan anjay, kemarin liat aja pakaian dia, terus pakaian emaknya bermerk semua anjir."

"Anjir, bisa dimanfaatin tuh!"

Yoona hanya berjalan melewati para siswi yang sibuk membicarakan dirinya. Yaaa dirinya menjadi sorotan setelah kejadian pria kerasukan yang muncul di tengah-tengah acaranya, untung saja pria itu tidak menyakiti dirinya maupun para tamu undangan, namun kejadian barusan membuat dirinya menjadi tokoh utama yang diperbincangkan para siswi sekarang ini.

"Lo gak usah temenan sama manusia yang temenan sama Lo karena harta." Tidak lain yang berbicara adalah Jaemin, yang selalu setia berada disampingnya.

"Siapa juga yang mau temenan sama mereka." Balas Yoona pelan, gadis itu tidak ingin dibicarakan lagi karena dia berbicara sendiri, walaupun dia juga sebenernya gak peduli kalau di bicarain.

Dari arah belakang, seorang pria berlari menghampiri Yoona, saat dekat, pria itu langsung merangkul gadis yang lebih kecil dari dirinya itu.

"Good morning calon pacar!!!" Sapa Niki dengan nada riang, Yoona hanya meliriknya sekilas, sedangkan Jaemin hanya menghela nafasnya sambil geleng-geleng kepala.

"Udah ditolak masih aja ngejar, bener-bener mental baja." Gumam hantu itu sambil terkekeh. Niki melebarkan senyumannya ketika tidak menerima penolakan dari Yoona, gadis itu biasa saja saat dia merangkulnya.

"Lo... Gak risihkan?" Tanya Niki hati-hati, takut jika Yoona malah tidak senang dengan pendekatan yang ia lakukan.

"Enggak kok." Jawab Yoona, ucapannya barusan membuat Niki menaikkan kedua sudut bibirnya senang. Asek, lampu hijau pikirnya.

"Oke! Gue anter Lo ke kelas ya..." Yoona hanya menganggukkan kepalanya beberapa kali, sedangkan Niki sudah kegirangan tidak karuan.

Jaemin hanya menghela nafasnya melihat kelakuan dua manusia didepannya. "Kalau aja tuh anak nyadar kalau itu bukan Yoona." Hantu itu menengok kan kepalanya ke arah belakang, dimana seorang gadis sedang menatap ke arahnya dengan pandangan bingung.

"Yahh tuh bocah bingung, padahal tubuhnya udah dibawa ke kelas sama hantu lain."












"Jadi... Maksud Lo ngambil alih tubuhnya si Yoona tadi pagi, kenapa? Lo tau? Itu bisa bikin Yoona hilang ingatan!!" Yoona hanya menghela nafasnya pusing, mereka sedang berada di taman belakang sekolah dan sedang menginterogasi Gadis yang memasuki tubuh Yoona tadi pagi. Tenang saja, sekarang aman kok karena banyak para siswi ataupun siswa yang jarang kesini, terlebih sekarang jam istirahat.

"Ya-ya maaf, gue kan juga gak nyangka kalau tubuhnya bisa dimasukin semudah itu, kayaknya tahun lalu gak gini deh..." Balas hantu perempuan yang memakai seragam yang sama seperti Yoona.

"Tubuhnya gak kuat lagi sekarang, makanya dia gak bisa sebebas dulu." Balas Jaemin dan menengok ke arah Yoona yang hanya duduk mendengarkan perdebatan kedua hantu didepannya.

"Eh btw, Lo kenapa ngomong sama gue gak make 'kak'? Hellow, gue lebih tua dari pada Lo ya!!" Gadis yang bernametag Yeri itu mengomeli jaemin yang menampilkan wajah mengejeknya.

"Bangga banget Lo jadi tua... Lagian nih ya, di dunia hantu tuh gak ada yang senior atau junior, gak ada tua atau muda, semuanya sama, sama sama hantu!!" Jelas Jaemin dan duduk lesehan di atas rumput, hantu bernama Yeri itu menghentakkan kakinya kelas.

"Dahlah... Gue mau pergi aja, bye!!" Hantu perempuan itu pun menghilang, bersamaan dengan suara langkah kaki yang mendekat.

"Na, si Niki tuh!!" Tunjuk jaemin ke arah belakang Yoona, Yoona menengok ke belakang dan Niki yang awalnya ingin mengagetkan Yoona langsung terdiam membeku.

"Yahhhh kok udah nengok duluan sih, kan gak jadi kaget." Ucap Niki dengan nada kecewa, pria itu langsung duduk disebelah Yoona.

"Suara langkah kaki lo." Ucap Yoona datar, sedangkan Jaemin hanya mendecih sebal, jika bukan karenanya mungkin Yoona akan berhasil dikagetkan oleh Niki, ya walau mustahil gadis itu terkejut karena jaemin tidak pernah melihat Yoona bereskpresi selain datar, dan senyuman tipis, tipis banget sampe sampe jaemin gak yakin itu senyuman.

"Ah masa? Padahal kan gue pelan-pelan tadi..." Balas Niki, pria itu ingin menepuk bahu Yoona, namun belum menepuk langsung sudah ditepis oleh sang pemilik bahu.

"Aish! Sakit!! Galak banget sih! Tadi aja dirangkul b aja." Yoona hanya memasang ekspresi datar mendengar ucapan Niki.

"Yang tadi itu bukan gue." Niki yang sedang mengelus tangannya langsung menoleh ke arah Yoona dengan tatapan bingung.

"Maksudnya?"

"Cewek yang Lo rangkul, itu tubuh gue, tapi roh nya bukan gue." Bahu Niki melemas, pria itu langsung memasang raut cemberut dan menjaga jarak dengan Yoona.

"Ah elah!! Baru aja gue seneng dikit, ternyata itu bukan Lo!!!" Ucap Niki sebal dan menendang-nendang angin.

"Kapan gue bisa bahagia gitu, seneng, punya pacar, kan enak." Lanjut Niki dengan nada ngambek, seperti biasanya jika ia marah kepada Ella, jika dengan gadis itu mungkin Niki sudah di tendang abis-abisan. Namun beda dengan Yoona, gadis itu hanya mendiamkannya.

"Ahh ilahh!!! Lo kenapa diemin gue sih?!!" Yoona melirik jaemin, jaemin hanya menaikkan kedua bahunya tidak tahu.

"Lo beneran gak suka sama gue?" Yoona menggeleng, "Gak ada niatan buat jadi pacar gue gitu?" Yoona menggeleng lagi.

"Huaaaa!!! Seriusan?!" Kini Yoona mengangguk, "Gue gak bisa bahagia ya?" Yoona hanya menatap Niki dari samping, gadis itu sedang melihat apa yang akan terjadi kepada pria disampingnya itu.

"Lo bakal bahagia kok kedepannya sama cewek, Lo kayaknya pacaran deh sama dia." Niki melebarkan matanya dengan tidak percaya.

"Serius?!" Yoona menganggukkan kepalanya.

"Ceweknya siapa? Elu kan?!!" Yoona hanya menaikkan kedua bahunya dan memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Cieee malu-malu nih ye!!" Goda Niki kepada Yoona, pria itu langsung berdiri dari tempatnya, "Ya udah, gue pergi dulu ya calon pacar!!!!" Setelahnya Niki langsung pergi meninggalkan dirinya dan Jaemin yang memang sedari tadi menemani mereka.

Jaemin langsung duduk ditempat yang tadi Niki tempati, pria itu menatap Yoona yang disebelahnya dengan intens.

"Lo kenapa gak ngomong yang sebenernya." Yoona hanya melirik hantu itu dan menaikkan kedua bahunya acuh.

"Gue cuman mau dia seneng."

"Seneng apaan? Emang dia bakal seneng kalau tau ternyata dia bahagia bukan sama Lo, karena Lo udah pergi saat itu."

[✓]Invisible || Ni-kiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang