14

127 22 0
                                    

Happy reading guys^^

Yoona menendang batu kecil yang berada didekatnya, gadis itu sekarang sedang berada dipinggir sungai yang berada ditengah-tengah kota. Gadis itu memandangi sekitarannya yang sangat sepi jika manusia melihatnya padahal sebenarnya banyak sekali arwah-arwah yang berkeliaran bebas tidak menentu arah. Mencari jalan keluar agar bisa pergi dari dunia yang fana ini.

Gadis itu menatap ke bawahnya, sebuah kertas yang sudah tertulis beberapa keinginannya yang saat umur 5 tahun ia buat. Gadis itu meremas kertasnya dan melempar ke sembarang arah, menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Ingin sekali ia berteriak marah, namun ia tidak sanggup, jikalau hidupnya memang harus berhenti saat dirinya menginjak usia 17 tahun... Ia harus merelakan masa dewasanya nanti. Ya dia harus bisa mati...



















"Astaga Yoona!! Kamu darimana sih?! Kakak tungguin daritadi loh?!!!" Yoona melirik seorang wanita berambut pendek, gadis itu melirik ke arah ruang tamu dimana sebuah koper terdapat disana.

"Mau ngapain?" Tanya Yoona melirik gadis itu yang merupakan saudaranya dan juga seorang pria yang berdiri dibelakang saudaranya itu.

"Mau nginep disini, mama kamu kasih tau kakak kalau beliau ada urusan jadinya keluar negeri, jadinya aku mau ngejaga kamu." Yoona hanya melengos pergi masuk ke dalam rumahnya, saudaranya itu mendengus sebal dengan sikapmu yang selalu mengacuhkan semua orang.

"Gak usah ngejaga, udah ada kak Jaemin." Balas Yoona menaiki tangganya, sebelum sampai dilantai atas, gadis itu berhenti dan melirik kedua sejoli itu yang terdiam menatapnya bingung.

"Kak winter aja yang nginep..." Yoona menggantungkan ucapannya dan menunjuk pria yang berada di belakang winter.

"Dan anda... Tidak boleh ada disini, tidak baik perempuan dan lelaki yang tidak sedarah tinggal disatu atap yang sama, walaupun kalian itu pacaran." Setelahnya Yoona melangkahkan kakinya menuju kamarnya, sedangkan yang ditunjuk tadi hanya bisa diam membeku.

"Hihhh aku sampe merinding loh kak..." Winter melirik pacarnya itu dan menggeleng pelan menuju ke arah ruang tamu.

"Kakak udah kasih tau kalau kita ini pacaran? Baru aja aku mau kenalin diri, dia kayak apa ya... Auranya beda aja gitu, serem." Cerocos Jay dan mengambil koper winter.

"Kamar tamunya yang mana kak? Biar aku yang taro." Winter menunjuk ke lantai atas.

"Kamu cari aja yang tulisannya nama aku, pasti ada kok, aku sering nginep disini." Jawab winter, Jay mengangguk mengerti dan pamit ke lantai atas. Setelah menaruh koper winter dikamarnya, Jay langsung melangkah keluar dari kamar itu. Perhatian Jay terhenti pada sebuah kamar yang terbuka sedikit dan suara Yoona yang seperti bicara dengan seseorang terdengar disana.

"Gue tau, malem ini aja gimana?"

"..."

"Hm, Yo dah." Jay mengintip sedikit dan ternyata tidak ada satupun seorang yang berada di dekat Yoona.

"Hm? Kenapa? Ada yang ngintip?" Jay memberhentikan aksinya itu dan langsung pergi berlari meninggalkan kamar Yoona. Jaemin tertawa melihat itu, sedangkan Yoona hanya terkekeh sebentar.

"KAK WINTER!!!!" Teriakan Jay membuat winter yang sedang menonton tv langsung menoleh ke arahnya.

"Kakkkk!!!" Rengek Jay, winter mengalihkan atensinya melihat pacarnya itu, Jay duduk disebelahnya dan mengatur nafasnya yang tersengal-sengal.

"Kenapa Jay?" Tanya winter sambil terkekeh melihat pacarnya itu.

"Saudara kakak itu, ngomong sendiri!!" Jerit Jay histeris, winter hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.

[✓]Invisible || Ni-kiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang