07

153 26 0
                                    

Happy reading guys^^

Seorang pemuda menghela nafasnya, pria itu melihat ke arah rerumputan disekelilingnya, hanya dia disini sendiri, entahlah dia lebih ingin menyendiri dulu sekarang mengingat kejadian beberapa menit yang lalu yang terjadi membuat dirinya menghela nafas berulang kali.

Baginya takdir selalu mempermainkannya dan ingin membuat dirinya bernasib menyedihkan, bagaimana tidak, sudah terjebak dalam hubungan friendzone, sekarang pria itu mendekati wanita yang sangat-sangat mustahil untuk diperjuangkan.

"Niki." Bukan panggilan, bukan juga sapaan, hanya intonasi datar yang selalu keluar dari mulut seseorang dibelakangnya. Gadis itu, Yoona, melangkahkan kakinya mendekati Niki yang sama sekali tidak menoleh ke arahnya.

"Hayoloh... Pacar Lo ngambek." Yoona melirik jaemin disebelahnya sinis dan langsung duduk di sebelah Niki, sebenarnya jika saja Jaemin tidak memaksanya untuk mengejar pria disampingnya ini, mana mungkin ia ada disini, lebih baik didalam kelas dan tidur.

"Diem deh, Lo yang nyuruh gue kesini." Ucap Yoona kepada Jaemin, Niki melirik ke arahnya dengan pandangan heran.

"Lo... Ngomong sama siapa?" Yoona hanya melirik Niki dan menoleh ke arah Jaemin berada.


"Hhhhh... Aneh juga kenapa bisa gue nurutin hantu kayak Lo." Ucap Yoona kepada Jaemin, jaemin hanya menaikkan sebelah alisnya dan duduk diantara Niki dan Yoona.

"Please deh Na, Lo ngomong sama siapa?" Tanya Niki mengusap kedua lengannya, buluk kuduknya mulai berdiri entah karena suasana yang tiba-tiba mencekam atau karena Jaemin yang duduk disebelahnya tanpa sepenglihatannya.

"Sama penjaga gue. Kenapa? Mau liat?" Niki meneguk ludahnya kasar dan menggeleng. Pria itu berdeham kecil dan memandang lurus ke depan.

"Lo... Ngapain disini?" Tanya pria itu sesekali melirik Yoona yang diam ditempatnya.

"Jelasin gih yang tadi." Disini, jaemin seperti penengah di antara kedua pasangan Yangs Edang bertengkar kecil karena sebuah kesalahpahaman. Jaemin mengulas senyumnya tipis, hantu itu membayangkan bagaimana nasib Niki jika tidak ada dirinya, mungkin saja akan jadi jones, alias jomblo ngenes.

"Ck, gue sama tuh anak gak ngapa-ngapain. Gue cuman bantu dia buat nemuin kak Yeri." Jelas Yoona-Hmmm bukan penjelasan sih, karena Yoona berbicara dengan nada tajam dan sepertinya terpaksa.

"Bantuin dia?" Yoona melirik Niki sebentar dan mengangguk.

"Bantuin gimana?" Yoona memutarkan bola matanya malas.

"Nanya mulu kayak Dora. Gue bantuin dia supaya bisa liat kak Yeri dan ya... Dia nyampain pesan gitu." Jawab Yoona dengan nada terpaksa part 2.

"Ja-jadi... Kak Yeri tuh... Hantu?" Yoona mengangguk, Niki menganggukkan kepalanya mengerti.

"Hmm Na!" Yoona dan Jaemin menoleh bersamaan ke arah Niki.

"Dia manggilin gue apa Lo?" Tanya Jaemin kepada Yoona sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Yang terlihat." Celetuk Yoona, dua kata yang sangat menyayat hati Jaemin. "Iya, iya, yang terlihat mas beda." Ucap hantu itu kesal, ingin rasanya membejek-bejek gadis itu sedari dulu, selalu mengesalkan hingga sekarang, padahal Jaemin tidak pernah mengajari gadis itu hal-hal yang memancing emosi.

[✓]Invisible || Ni-kiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang