18

108 24 0
                                    

Happy reading guys^^

Niki sedari tidak berhenti menggigiti jarinya gusar, pria itu sedang berada di kamar persis seperti apa yang Yoona katakan kepadanya. Kaki Niki tidak berhenti untuk tidak mengetuk lantai.

Tok tok tok

"Kak Niki, ada temennya nih, cewek." Niki mendongakkan kepalanya mendengar suara Sola yang berada diluar kamar.

"Nik, ini gue." Niki langsung berlari ke arah pintu dan membukanya, namun yang ia lupakan satu hal adalah jika keluarganya sedang pergi dan ia hanya sendirian sekarang.

"Leeseo? Lo ngapain disini?" Gadis didepannya yang menyamarkan suaranya menjadi suara Sola dan Yoona, mengangkat kepalanya dan menatap Niki dengan pandangan menyeramkan. Mata Niki membulat melihat roh yang ada dalam diri leeseo bukanlah roh gadis itu.

"KAMU HARUS MENJADI MILIKKU!!!!!" Suara berat yang keluar dari mulut leeseo memekikkan telinga, dengan segera Niki mendorong gadis itu dan berlari keluar dari rumahnya.

Namun, sebelum berhasil keluar dari rumah, pintu dan jendelanya otomatis tertutup membuat Niki memerjapkan matanya bingung, lampu yang berkedip dan juga badan leeseo yang melayang dari lantai dua.

"KAMU TIDAK DAPAT LARI DARI KU!!!!" Saat leeseo ingin menyerang, dengan sigap Niki langsung menghindar. Berbagai cara Niki lakukan agar tidak mencelakai gadis itu, walau ia tahu jika roh yang ada didalam tubuh itu bukanlah leeseo.

"Yoona... Lo dimana??" Lirih pria itu sambil.mencoba bersembunyi. Nafas pria itu terengah-engah, membuat dirinya sulit untuk menahan serangan dari leeseo.

Entah kebetulan atau apa, Yoona langsung datang sambil mendobrak pintu rumah Niki, yang untungnya tidak sampai membuat pintu itu terlepas dari dindingnya.

"Wahhh.... Aku tidak menyangka jika harta Karun ku muncul saat ini..." Ucap makhluk itu yang merasuki tubuh Leeseo, makhluk itu mendekat ke arah Yoona sambil menyeringai seram. Sedangkan Jaemin membantu Niki untuk berdiri dan pergi ke tempat yang aman, namun Niki menolak dengan alasan Yoona yang masih berurusan dengan makhluk itu.

"Jangan terburu-buru, aku hanya bisa memasukimu saat kau berumur 17 tahun, sekarang aku ingin sebentar dengan pria itu." Ucap makhluk itu dan melirik ke arah Niki yang ditemani oleh Jaemin. Saat Yoona ingin membaca sebuah mantra, makhluk malah mendorongnya membuat gadis itu terlempar ke dinding. Jaemin yang sedang bimbang antara membantu Yoona atau melindungi Niki jadi bingung sendiri.

"Niki!! Kak Nana awas!!" Terlambat, makhluk itu sudah melenyapkan Jaemin, Yoona hanya bisa diam, sedangkan Niki hanya bisa membulatkan matanya terkejut.

Jaemin... Hantu itu sekarang sudah tidak ada dikarenakan makhluk itu yang melenyapkannya, hantu yang biasanya menemani hari-hari Yoona sekarang sudah tidak ada. Dengan emosi yang memuncak, Yoona langsung bangkit dan menarik tubuh Leeseo menjauh dari Niki, bahkan gadis itu membanting tubuh Leeseo ke dinding dengan emosi.

"Dengan segala kekuatan yang ada, saya menghukum kamu terhadap apa yang kamu lakukan selama berada disini!!! Sorga dan dunia bahkan tidak akan dapat membuka pintu gerbang mereka terhadap kau!!! Kau akan menjadi makhluk terkutuk selamanya!!!" Emosi Yoona sudah memuncak, gadis itu mengutuk makhluk yang malah tertawa melihat emosi yang keluar dari dirinya.

"Kau tidak akan bisa mengalahkan ku makhluk lemah, bahkan cenayang kuat seperti nenek mu tidak akan bisa mengalahkan ku!!"

"Makhluk terkutuk!!! Bahkan kekuatanmu bukanlah keuntungan bagi dirimu!! Kekuatan itulah yang akan membuat dirimu masuk ke dalam lubang kegelapan!!!" Ucap Yoona dengan air mata yang sudah membendung, sia sia ia lontarkan mantra yang selama ini ia pelajari untuk mengusir makhluk itu. Mungkin ini bukan waktunya untuk ia melenyapkan makhluk itu, Yoona menghela nafasnya, mengontrol emosinya dan memejamkan matanya.

"Aku mengusir kau, makhluk terkutuk, agar pergi meninggalkan tubuh yang tidak bersalah ini!!!" Setelah mengatakan kata tersebut, asap itu tiba-tiba keluar dari tubuh Leeseo dan mengumpul menjadi satu, Niki menghampiri tubuh Leeseo dan membaringkannya di atas sofa. Makhluk yang bermata merah menyala itu menatap Yoona dengan tatapan angkuhnya.

"Hahaha jadi ini yang bisa kau lakukan?? Tunggu saja nanti, saat dimana pria itu dan dirimu akan ku jadikan alat untuk menghancurkan dunia." Ucapnya melirik Niki dan Yoona bergantian, "Untuk hantu penjagamu itu, dia tidak akan bisa terlepas dan menemuimu kembali, hancur sudah dirimu, Kim Yoona..." Dan setelahnya asap itu menghilang bersamaan dengan ambruknya tubuh Yoona ke tanah.

"Yoona!!" Niki menghampiri Yoona yang terdiam memandang lantai dengan tatapan kosong.

"Kak Jaemin..." Lirih Yoona dan menundukkan kepalanya, baru pertama kali ia menangisi seseorang dan sekarang air mata itu keluar untuk seseorang yang telah menjaganya selama ini.

Hati Niki tergerak untuk memeluk Yoona yang terlihat rapuh sekarang, Niki mengusap punggung Yoona menyalurkan semangatnya.

"Lo tenang aja, kita pasti bikin kak Jaemin balik lagi, oke? Biarin gue bantuin lo ya?" Yoona bergeming, terlintas tulisan surat dari sang nenek yang mengatakan jika ia akan berjuang bersama seseorang. Apakah itu Niki? Jadi, ia harus percaya kepada Niki?

Yoona menganggukkan kepalanya ragu membuat Niki menaikkan kedua sudut bibirnya, pria itu kemudian mengelus punggung Yoona lagi menenangkan sang gadis. Namun, kegiatan tersebut tidak luput dari pandangan seseorang, gadis itu, Leeseo, sudah bangun dari pingsannya, melihat sekitarannya yang lumayan berantakan dan sekelebat ingatan dirinya menyerang Niki dan Yoona membuat dirinya mengerti apa yang terjadi. Dengan keberanian, gadis itu melangkahkan kakinya mendekat ke arah dua manusia yang masih berpelukan itu.

"Ma-maaf..." Ucapan Leeseo mengagetkan keduanya, Niki langsung melepas pelukannya sama seperti yang Yoona lakukan.

"Maaf, maaf karena udah bikin masalah besar yang bisa bikin nyawa kalian berdua hancur. Maafin gue... Kalau bukan karena gue cemburu sama kak Yoona, gue gak bakal ngelakuin hal itu. Gue juga bodoh karena ngegunain makhluk itu sebagai pengikat kak Niki supaya kak Niki jauhin kak Yoona. Sekali lagi gue minta maaf." Ucap Leeseo menundukkan kepalanya, Yoona dan Niki saling melirik sebentar, gadis itu berdeham dan berdiri dari posisinya.

"Gue mau tanya boleh?" Leeseo mengangkat kepalanya dan mengangguk. "Makhluk itu sebenarnya punya siapa? Kalau punya Lo, gak mungkin dia ngerasukin pemiliknya." Leeseo mengangguk ragu dan menundukkan kepalanya kembali.

"Itu punya papa gue, papa gue udah meninggal beberapa bulan yang lalu, beliau bilang ke gue kalau makhluk itu bisa gue gunain kalau udah besar nanti, papa gue susah payah buat dapetin makhluk itu karena nenek Lo keukeuh ngusir makhluk itu dari dunia ini, tapi papa gue tetep pertahankan makhluk itu karena buat kelancaran bisnisnya." Ucap Leeseo lirih, Yoona menghela nafasnya kasar dan mengangguk mengerti.

"Ya udah, thanks ya udah jujur sama gue, lain kali jangan ngegunain sesukanya, apa pun itu, Lo harus berhati-hati." Leeseo menganggukkan kepalanya dan tersenyum tipis melihat Niki yang masih duduk dilantai.

"Maaf kak udah buat rumah Lo berantakan." Niki hanya terkekeh kecil dan mengangguk.

"Gak apa-apa, ntar gue bersihin." Ucap Niki sambil memaksakan senyumnya, sebenarnya Niki adalah orang yang malas jika harus membersihkan ruang, namun mengingat hanya ia sendirian sekarang ia harus melakukan itu secara terpaksa.

"Oh iya kak Yoona, papa gue kayaknya punya benda buat bikin makhluk itu lemah deh." Yoona membalikkan badannya sambil memasang wajah penasaran.

"Seriusan? Apa?"

"Gue kurang tau sih kak, tapi gue coba cari nanti, besok ke rumah gue aja." Ucap Leeseo, Yoona menganggukan kepalanya mengerti.

"Oke, Lo hati-hati ya." Leeseo tersenyum kecil dan langsung pergi keluar dari kediaman ruang Nishimura.

"Jadi, kita kapan mau lenyapin makhluk itu?" Tanya Niki sambil membangunkan badannya dari lantai.

"Yang pasti setelah kita beresin rumah Lo." Ucap Yoona membuat Niki terkekeh.

"Ayok deh bantuin gue beresin!! Kebetulan keluarga gue pulangnya besok juga." Yoona menganggukan kepalanya mengerti dan mulai membantu Niki membersihkan rumahnya.

"Kita harus bisa ngalahin makhluk itu, ya kan?" Yoona mengangguk semangat membalas pertanyaan Niki.

"Iya, gue yakin kita bisa ngalahin makhluk itu."

[✓]Invisible || Ni-kiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang