03

237 36 4
                                    

Happy reading guys^^

Gadis berambut gelombang itu memasuki kawasan rumah yang sangat besar yang sering disebut, rumah. Gadis itu selalu mengeluh jika harus pulang kembali kesana, gedung yang sangat ia benci, karena didalam sana tidak ada namanya kebahagiaan.

Gadis itu memasuki rumah dengan ekspresi datarnya, dahinya mengerut melihat para maid yang mondar-mandir sehingga lupa mengapa dirinya yang masih terdiam di depan pintu.

"Ohh! Selamat datang kembali nona. Nona ingin dibuatkan minuman apa?" Maid muda yang ingin melewati Yoona langsung berhenti menyapa dirinya. Yoona hanya menatap datar maid itu dan melihat maid lain yang masih sibuk, maid itu mengulum bibirnya.

"Kami sedang menyiapkan acara untung ulang tahun nona."

"Ulang tahun?" Gumam Yoona pelan.

"Iya Nona, Nyonya besar memerintahkan kami agar membuat acara ulang tahun nona sekarang, dikarenakan besok nyonya besar akan pergi ke Singapura untuk melakukan arisannya bersama teman-temannya." Yoona menghela nafasnya malas dan melirik maid yang ada disampingnya itu.

"Bilangin ke Mama, saya gak mau." Setelah mengatakan itu Yoona langsung melangkahkan kakinya menuju kamarnya yang terletak di lantai 3.

Kamar luas yang didominasi warna hitam itu memberikan hawa dingin yang menusuk kulit saat pertama kali memasuki ruangan itu, namun tidak dengan Yoona, dia sudah terbiasa dengan hawa itu, gadis itu membersihkan dirinya sebentar dan berganti pakaian, Yoona berdiri di depan cermin memandang bayangan dirinya yang terpantul di kaca itu.

"Satu tahun lagi..."

Tok tok tok

Yoona menengok ke belakang dan menuju pintu kamarnya yang diketuk, saat dibuka ternyata seseorang yang tidak ia harapkan kehadirannya.

"Sayang..." Panggilan itu, Yoona mendengus sebal mendengarnya, wanita paruh baya yang ternyata adalah mamanya itu menghela nafasnya sambil tersenyum melihat putri semata wayangnya.

"Say-"

"Saya gak mau." Potong Yoona tajam, sang ibu memerjapkan matanya sebentar mendengar penolakan dari sang anak, memang bukan pertama kali dirinya ditolak jika berbuat sesuatu yang menyangkut gadis itu, bahkan ini sudah keratusan kalinya gadis itu menolak semua rencananya. Dan ya... Yoona tidak pernah sekalipun tidak berbicara menggunakan saya-anda kepada kedua orang tuanya, mungkin bagi kalian itu sangat heran, namun itulah Yoona.

"Yoona... Kamu mau ya? Bes-"

"Kalau mau pergi, pergi saja. Lagipula saya tidak juga tidak berharap anda ada di hari ulang tahun saya." Potong Yoona lagi, gadis itu terlanjur malas menuruti keinginan sang ibunda, karena menurutnya hal yang mamanya lakukan sangat membuang waktu.

"Bukan gitu sayang, kit-"

"Saya gak mau."

"Dengarkan dulu Kim Yoona!!" Suara sang ibu sedikit meninggi, Yoona tidak terkejut, ia tau itu akan terjadi, gadis malah menaikkan sebelah alisnya malas.

"Apa salahnya jika kita merayakan ulang tahun kamu??!!! Mama tau, kamu selama ini kesepian!! Dan sekarang mama mau kamu ngasih kamu kebahagiaan dengan ngerayain ulang tahun kamu!!! Mama juga udah ngundang semua anak SMA Alexander, kasian mereka." Mata Yoona membulat mengetahui jika mamanya mengundang semua murid disekolahnya.

"Maksudnya melakukan hal itu apa? Saya tidak pernah mengijinkan." Tolak Yoona menatao tajam sang ibunda, sedangkan mamanya hanya meneguk saliva kasar, ia tau anaknya tidak suka jika berbuat lancang, namun ia lakukan demi sang anak bisa merasakan namanya kebeba-

[✓]Invisible || Ni-kiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang