13

117 26 0
                                    

Happy reading guys^^

"Hmmmm tumben sendiri." Sindir sosok hantu disebelah Yoona, siapa lagi kalau bukan Jaemin. Hantu itu duduk disebelah Yoona sambil menyenderkan badannya ke sandaran bangku kantin.

"Selalu sendiri." Balas Yoona dan memakan makanannya, Jaemin meneguk ludahnya, sedikit tergoda dengan makanan yang sedang disantap oleh Yoona.

"Lo mau?" Jaemin hanya menampilkan cengirannya, begini-gini Yoona merupakan cewek yang peka.

"Boleh?" Yoona mengangguk, dan dengan cepat, Jaemin mengambil alih peralatan makan itu dan memakanny dengan khidmat. Tenang saja, sendok dan garpunya tidak melayang, karena ditutupi oleh badan Yoona.

Gadis itu berdehem sebentar selagi melihat Jaemin yang menyantap makanan miliknya.

"Kak Na.." Jaemin hanya meliriknya sekilas, pria itu langsung melanjutkan makanannya kembali. Gadis itu menghela nafasnya kasar, dirinya sudah memantapkan diri untuk berbicara kepada penjaganya itu.

"Gue... Gue berniat buat ngebantuin arwah-arwah yang masih gentayangan buat pergi." Ucapan Yoona yang tiba-tiba membuat jaemin menyudahi kegiatannya dan menengok ke arah gadis yang tersenyum tipis itu.

"Gue kasian sama arwah yang gentayangan gak tau arah yang selalu berkeliaran bebas selama ini, mereka cuman tersesat disini, dan gue mau membantu mereka ke alam sana supaya mereka lebih tenang. Dan, Lo juga..." Lirih Yoona pada ucapannya terakhirnya, Jaemin menaruh peralatan makanan itu ke meja dengan diam, hantu itu menatap Yoona dengan tajam.

"Gue mau ngelakuin kebaikan, nenek gue pernah bilang kalau bakat yang gue punya ini bukan cuman kutukan tapi juga bisa ngebantuin yang lainnya. Gue mau ngelakuin hal baik sebelum gue entah pergi atau diambil alih sama dia." Jelas Yoona, Jaemin hanya mendengus kasar dan tangan hantu itu terangkat untuk mengelus kepala gadis manusia disampingnya itu.

"Hm, gue ijinin, gue bakal bantu Lo ngebantuin yang lain." Ucapan teduh dari Jaemin membuat Yoona mengulum bibirnya senang.

"Makasih kak."

Duk!

Mereka berdua berbarengan menoleh ke sumber suara. Seseorang menaruh botol kopi diatas meja, menyodorkannya kepada Yoona.

"Nih minum, ucapan terima kasih gue." Yaaa kalian bisa menebak ini siapa kan? Siapa lagi kalau bukan Niki, Yoona dan Jaemin menaikkan sebelah alis kompak ke arah Niki.

"Kopi kayak gitu gak cukup buat ucapan terima kasih." Celetuk Jaemin bercanda, Niki merotasikan matanya malas.

"Diem lo." Balas Niki kepada Jaemin, Jaemin hanya terkekeh.

"Lo gak mau makan disini bareng yoona? Kasian dia sendiri." Ajak jaemin melirik Yoona dan Niki bergantian, Niki menaikkan kedua bahunya acuh.

"Dia gak mau gue deketin lagi, yaaa terus gimana." Ucap Niki memasang wajah bodo amatnya, Jaemin membuka mulutnya menganga, tidak percaya dengan jawaban yang Niki berikan.

"Loh? Nik?" Jaemin aksi bingung sendiri, Yoona mengerutkan dahinya bingung, dia merasakan hawa tidak enak.

"Lo aja yang nemenin dia, biasanya gitu kan? Dia juga yang bikin dirinya terisolasi dari sekitarannya."

"Sorry Na, Lo yang minta gue menjauh kan? Sekarang gue kabulin permintaan Lo itu. Oh ya kak Jaemin, sorry kalo gue ngecewain Lo, tapi gue kayaknya gak bisa ngejaga cewek yang ngusir gue." Mereka berdua dibuat bingung dengan tingkah Niki yang berbeda dari biasanya, Jaemin bahkan hanya bisa diam membeku menyaksikan kejadian itu.

[✓]Invisible || Ni-kiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang