5 tahun yang lalu....
"Kak, banguuunn"
Iqbal---adik Aza mengetuk kamar kakaknya itu agar bangun. Sudah hampir 4 jam kakaknya itu tertidur karena lelah mengurus berkas-berkas untuk kuliahnya.
"Kaaakk, dobrak nih"
Baru saja Iqbal mengambil ancang-ancang, Aza sudah membuka pintu terlebih dahulu dengan wajah malasnya. Di telinganya yang masih terpasang earphone dan tangannya yang memegang lighstick.
"Apaan sih? Ganggu gue banget deh...sumpah." Iqbal bergidik ngeri karena melihat wajah garang sang kakak.
"Fangirling mulu, tuh ada yang nyariin di ruang tamu"
Mendadak Aza membuka satu earphone nya yang masih nyangkut agar terdengar jelas suara adiknya itu.
"Siapa?" tanyanya penasaran.
"Makanya sono mandi, habis itu pake baju yang rapi. Nyariin lo sih katanya. Udah sana buruan." Iqbal mendorong kakaknya itu agar menuju ke kamar mandi sampai-sampai tidak sengaja menyenggol lighstick milik kakaknya itu.
"Baaall, untung nggak jatoh. Ini army bomb mahal cuyyy," ucap Aza frustasi. Sudah terhitung dirinya membeli lighstick itu 4 kali karena berkali-kali terkena senggol oleh Iqbal hingga rusak.
"Ya maap," ucapnya lalu pergi seolah tidak pernah terjadi apa-apa. Aza yang melihat itu hanya geleng-geleng kepala.
"Nggak waras emang adek gue"
_________
"Jika Taehyung jadi pacarku"
"Sombong pastiku"
"Ishh yang ada ntar gue dihujat satu dunia," pikirnya.
Kini Aza sedang mengeringkan rambutnya sembari bernyanyi-nyanyi kecil.
"Pacar-pacar, i'm coming...gue bakalan nyusul kalian ke kuriyaahh," girangnya sampai tak sadar jika sudah ada yang memperhatikannya di pintu kamar.
"Astaghfirullah, setan," kagetnya ketika melihat seseorang berbaju putih di pintu kamarnya.
"Heh! Setan setan. Ini mama"
Nia--mama Aza itu pun masuk ke dalam kamar sang anak membuat Aza kikuk sendiri. Baru saja dia mengatai mamanya setan. Sumpah itu reflek. Tiba-tiba keluar sendiri dari mulutnya.
"Kamu ini dari tadi ditungguin nggak keluar-keluar. Kasian itu tamunya nungguin lama," omel Nia karena anak sulungnya yang kelewat santai ini.
"Loh? Nungguin aku toh? Bukannya ada urusan sama ayah?" Yeeuu si Aza. Udah dibilangin nyariin dia juga masih nggak paham juga. Maklum Aza itu anaknya lemot.
"Ya Allah kakak, udah buruan dipake kerudungnya habis itu langsung keluar." Nia yang sudah kesal dengan anaknya itu langsung keluar dan meninggalkan Aza yang sedang cengo.
Gadis itu menoleh ke arah poster yang tertempel di dinding kamarnya. Memperlihatkan pacar-pacarnya yang sedang tersenyum ke arahnya.
"Mama lagi pms deh kayaknya, marah-marah mulu," adunya kemudian mengambil kerudung.
"Tunggu ya. Jangan kemana-mana," ucapnya lagi kemudian memberikan flying kiss untuk pacar-pacarnya.
Satu kata untuk Aza yaitu gila.
________
Kini Aza sudah terduduk canggung di antara adik dan mamanya. Bagaimana tidak, tamu yang datang kali ini sangat-sangat jauh dari ekspektasi Aza.
Bagaimana bisa, mantan kakak kelas sekaligus mantan partner osisnya dulu datang ke rumahnya.
"Ekhmm..bukannya kak Arga kuliah di new york ya? Kok ada disini?" tanya Aza basa basi. Ya sebenernya nggak mau basa basi sih, cuman dipaksa sama mamanya aja makanya mau berbasa-basi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Doctor! [END]
Teen Fiction🚨CERITA INI KEMBALI LENGKAP🚨 "Kak Arga nanti maunya punya anak berapa?" "2" "2 aja?" "25 maksudnya" "Hahh??" °°° Mengkisahkan tentang dua anak manusia yang memang sudah saling mengenal dan bahkan saling menyimpan rasa sejak SMA. Namun memang y...