27. Rumah sakit

23.4K 1.4K 3
                                    

Hi, welcome
Happy reading
•tandai typo•

Aza menggeliat dari tidurnya saat mendengar suara ponsel berdering. Gadis itu mengerjapkan matanya perlahan kemudian merogoh ponsel yang ada di nakas.

"Hpnya kak Arga," gumamnya pelan. Ia pun segera bangun dan bersandar pada sandaran ranjang.

"Halo?" tanyanya.

"........"

"Iya, saya istrinya. Ada apa ya dok?"

"........"

"Tapi Kak Arganya masih tidur, ini dibangunin aja?"

"........."

"Hmmm yaudah. Nanti saya kabarin lagi ya dokter Nathan. Terimakasih informasinya"

"........"

"Iya dok, santai aja."

Setelahnya Aza langsung meletakkan kembali ponselnya di laci bersebelahan dengan ponsel miliknya.

Ia melirik ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 2 dini hari. Arga diminta untuk datang karena rumah sakit sedang kekurangan dokter. Baru saja dokter nathan memberitahu kalau ada kecelakaan beruntun yang menyebabkan banyak korban berdatangan ke rumah sakit.

"Kak," bisiknya sembari mengelus pelan pipi suaminya itu. Arga menggeliat pelan, kemudian mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya.

"Kenapa?" tanyanya dengan suara serak. Laki-laki itu baru tidur 1 jam karena pekerjaan kantornya yang menumpuk. Padahal sudah Aza peringati untuk tidur awal, ya namanya juga Arga. Bandel kalo kata bunda intan.

"Tadi ada telepon dari dokter Nathan, katanya ada kecelakaan beruntun. Katanya sih disuruh nolongin soalnya disana cuman ada beberapa dokter, yang lainnya pada nggak bisa dihubungi," jelasnya membuat Arga mendesah pelan.

Dirinya masih mengantuk, namun demi nyawa pasiennya dia harus berangkat bagaimanapun keadaannya. Ia pun segera mencuci wajah kemudian berganti pakaian.

"Kamu pulang tunggu saya, jangan tiba-tiba ada di rumah. Nanti saya kabari, kalau mau keluar izin saya dulu," ujar Arga memperingati Aza agar tidak keluyuran tanpa seizinnya.

"Siap. Kakak juga jangan telat makan, nanti sakit lagi." Arga mengangguk.

"Yasudah, saya berangkat. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, hati-hati kak"

Setelah kepergian mobil Arga, ia pun kembali masuk ke dalam dan mulai melanjutkan tidurnya.

_____

"Bal, sarapan dulu," panggil Aza saat Iqbal akan berlari ke pintu depan.

"Kak gue udah telat banget iniii, lo-nya nggak bangunin," keluhnya kemudian memakai sepatunya asal. Ia kemudian berlari mendekat ke arah kakaknya.

"Ya lagian lo nggak bilang kalo ada jadwal ngampus pagi. Gue mana tau"

Iqbal berdecak kemudian mengambil tangan kakaknya untuk ia cium. "Yaudah kakakku sayang, gue berangkat dulu."

My Perfect Doctor! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang