Haii, happy reading
•tandai typo•1 bulan kemudian...
Kedua pengantin yang hampir genap 2 bulan menikah itu baru bangun dari tidur mereka. Setelah perjalanan panjang dari Jakarta menuju Jogja, mereka akhirnya sampai dengan selamat.
Mereka berangkat ke Jogja karena akan menghadiri pernikahan Laras. Masih ingat? Ya harus ingat.
"Dasar tidak sopan. Berada di rumah orang tapi bangun siang. Tidak tau diri pula," cibir Oma Rani saat melihat Aza yang baru akan membantu di dapur.
Aza hanya tersenyum tipis. Ya ini memang salahnya, tapi ini masih jam 7 mon maap. Sedangkan Aza baru tidur jam 5 pagi karena mereka baru sampai di Jogja pukul 4 pagi.
"Sabar za, sabar," batinnya. Ia duduk di samping bunda intan. Di dapur tidak hanya ada mereka tetapi ada tetangga dan beberapa keluarga besar lainnya.
"Mbak intan, itu menantunya sudah isi belum? Perasaan nikahnya sudah lama," ujar salah satu ibu-ibu yang duduk tak jauh dari Aza.
Bunda intan tersenyum menanggapi. "Belum, Bu. Lagian baru 2 bulan menikah, masih banyak waktu," ucap intan dengan tenang.
"Ih tapi anak saya 1 bulan menikah sudah hamil tuh. Apa jangan-jangan mantunya mbak intan mandul ya?" lanjut ibu itu membuat Oma Rani terkekeh dan ikut menanggapi.
"Ya begitu Bu, namanya juga wanita karir. Sibuk dengan kantor dan pekerjaannya jadinya tidak bisa hamil."
"Sebenarnya si Arga cucu saya itu mau saya jodohkan dengan Laras, eh sayang kepincutnya malah sama anak ini."
Uuuu pedas. Aza hanya bisa tersenyum sembari terus memfokuskan dirinya pada kegiatan yang ia lakukan yaitu membungkus kue.
"Tenang za tenang, gausah nangis. Kalem," batinnya.
Bunda intan melirik sekilas ke arah menantunya itu. Sedari tadi Aza hanya menunduk, bunda intan jadi tidak enak hati.
"Ibu-ibu ini kalo ngomong mulutnya nggak di filter dulu. Kan rezeki orang beda-beda, mungkin anak ibu memang diberi kepercayaan untuk mempunyai momongan dalam waktu cepat."
"Kalau menantu sama anak saya masih disuruh pacaran dulu kali, gantinya mereka yang waktu itu LDR karena kuliah," lanjutnya.
"Tapi gimana mbak kalau beneran menantu mbak intan itu mandul? Terus dia nggak bisa ngasih mbak intan cucu," ujarnya membuat bunda intan tambah geram. Kirain udah stop disitu ehh ternyata dilanjut.
"Ya---
Baru saja akan menjawab, kedatangan Arga membuat semuanya terdiam.
"Za," panggilnya membuat Aza yang sedang menunduk itu menoleh. Arga yang melihat mata istrinya sedikit berkaca-kaca itu sedikit kaget.
Laki-laki itu berjongkok kemudian mengelus pelan pipi istrinya itu. "Kenapa?" tanyanya pelan sembari melirik bundanya yang mengisyaratkan dirinya untuk membawa Aza masuk ke dalam.
"Ayo masuk, Kak Afifah manggil," ajaknya dan diangguki Aza. Wanita itu sempat tersenyum dan berpamitan pada ibu-ibu disana, namun yang merespon hanya beberapa dan sisanya seolah tidak menganggap Aza ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Doctor! [END]
Teen Fiction🚨CERITA INI KEMBALI LENGKAP🚨 "Kak Arga nanti maunya punya anak berapa?" "2" "2 aja?" "25 maksudnya" "Hahh??" °°° Mengkisahkan tentang dua anak manusia yang memang sudah saling mengenal dan bahkan saling menyimpan rasa sejak SMA. Namun memang y...