Tandai typo
(telah direvisi karena terjadi kesalahan penulisan nama)
💸Happy reading 💸"Kalian mau nunda punya anak memangnya?" tanya nenek Kamil dan langsung dijawab gelengan kompak oleh Aza dan Arga.
Cukup dengan jawaban seperti itu, baik bunda intan maupun nenek Kamil tersenyum.
"Yasudah, mungkin belum rezekinya. Tapi kalian usahanya jangan bolong-bolong dong. Nenek kan juga mau nimang cicit, soalnya umur nenek udah nggak lama lagi pastinya. Nenek sudah tua," jelas nenek Kamil membuat pasangan suami istri itu terdiam.
"Aduh, kok jadi merasa bersalah banget ya gue. Mana gue juga belum ngasih hak ke kak Arga. Mampus deh, dosa nih," batinnya merutuki dirinya sendiri.
Sebenarnya Aza tuh siap-siap saja kalau Arga meminta haknya, cuman kan malu. Terus katanya sakit juga. Tapi lebih ke malu sih, yakali...
Langsung hamil aja bisa nggak ya?
_____
"Masakan mbak Aza emang the best deh. Nggak kalah sama masakan yang ada di restoran," puji Ghea--sepupu Arga.
"Makasih, kalo enak nambah dong yang banyak. Habisin juga nggak apa-apa," ucap Aza membuat gadis berumur 7 tahun itu kegirangan.
Aza tersenyum senang ketika keluarga besar Arga bisa menerima masakannya. Aza juga senang mendengarkan cerita mereka yang sangat menyenangkan.
Keluarga yang sangat harmonis.
Setelah makan, Aza dibantu Tante Erma dan Yulia---menantu Tante Erma untuk mencuci piring.
Aza juga banyak sekali mendapatkan wejangan tentang bagaimana lika-liku kehidupan rumah tangga. Karena rumah tangga itu tidak selalu berjalan mulus, selalu saja ada kerikil yang menghalangi jalannya rumah tangga. Tapi semua itu bisa diatasi ketika pasangannya saling percaya satu sama lain dan tidak membesarkan ego masing-masing.
Kemudian tinggal menjalani dan menunggu akhirnya seperti apa. Akankah happy ending atau malah sad ending.
"Ini ada kue, silahkan dimakan." Aza menyuguhkan beberapa piring kue kering buatannya bersama Yulia tadi.
"Waahhh Arga nggak salah ya cari istri. Multitalenta banget," ucap nenek Kamil memuji Aza membuat sang empu sedikit salah tingkah.
Sudah hampir satu jam mereka berbincang-bincang di ruang keluarga. Mereka semua berencana akan menginap sehari saja. Apakah cukup? Tentu saja. Apartemen Arga ini besar. Sangat besar bahkan.
Sudah hampir satu jam pula suaminya itu tertidur di pelukannya. Dasar tidak tau tempat. Tadi Arga tiba-tiba turun ke bawah dan langsung memeluknya erat dengan kepala yang dibenamkan di dada Aza.
Awalnya Aza sedikit malu dan kegelian tapi lama kelamaan Aza sudah sedikit terbiasa.
Wajah Arga masih pucat, tapi suhu tubuh laki-laki itu sudah menurun dari yang awalnya 39,4 menjadi 36,7
"Arga masih manja ya ternyata," bisik nenek Kamil kepada bunda intan disebelahnya. Mereka berdua merasa senang karena hidup cucu dan anak mereka tidak lagi monoton dan hanya seperti itu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Doctor! [END]
Teen Fiction🚨CERITA INI KEMBALI LENGKAP🚨 "Kak Arga nanti maunya punya anak berapa?" "2" "2 aja?" "25 maksudnya" "Hahh??" °°° Mengkisahkan tentang dua anak manusia yang memang sudah saling mengenal dan bahkan saling menyimpan rasa sejak SMA. Namun memang y...