Hai
Tandai typo
✨Happy reading ✨"Nanti jam 4 saya jemput"
"Ngapain?"
"Beli cincin"
"Cincin apa? Cincin nikah?"
"Hmm"
"Oke deh"
Tut
Setelah mematikan teleponnya, Aza langsung melompat ke arah kasur dan berteriak dibalik bantal agar suaranya teredam.
"Aaaaaaaa"
"Sumpah, udah nyari cincin aja?" tanyanya tak percaya. Apa itu artinya sebentar lagi dia akan menikah dengan Arga?
"Yesss, akhirnya bentar lagi gue udah jadi istri orang," girangnya sembari memukuli kasur. Kemudian ia menoleh ke arah poster pacar-pacarnya itu.
"Seneng kan kalian sebentar lagi aku bakalan laku. Tapi pasti udah agak jarang ngebucin kalian." Tiba-tiba saja dirinya menjadi sedih mengingat sebentar lagi waktu untuk membucinnya berkurang.
"Semoga aja kak Arga masih ngizinin gue buat collect merch mereka. Kalo nggak, awas aja bakal gue talak"
"Ngga deng canda," lanjutnya sembari terkekeh kemudian berjalan menuju lemari.
"Pake baju apa ya nanti?"
°°°
Di tempat lain, Arga baru saja menyelesaikan operasi terakhirnya. Sungguh melelahkan dan syukurlah operasinya berjalan lancar.
Sebentar lagi dia akan langsung menjemput Aza di rumahnya karena mereka sudah ada janji untuk pergi ke mall.
"Dokter Arga sudah mau pulang?" Arga yang sedang melepas jas operasinya pun terkejut saat melihat Sarah yang tiba-tiba datang ke ruangannya.
"Setidaknya dokter Sarah ketuk pintu terlebih dahulu," ucap Arga dingin dan tidak membalas pertanyaan Sarah.
"Maaf, dok. Saya kira dokter tidak masalah kalau saya langsung masuk," ucapnya dengan tidak tau malu.
Arga tidak menjawab, dia langsung memasukkan ponselnya di saku celananya kemudian pergi meninggalkan dokter Sarah yang masih berdiri di ruangannya.
"Loh? Dok?"
Bruk
Arga menutup pintu dengan pelan namun masih menimbulkan bunyi. Sedangkan dokter Sarah yang diacuhkan begitu saja sedang mencak-mencak di dalam sana.
"Secantik apa sih calonnya dokter Arga?"
°°°
"Bagus semua kak...bingung..," keluh Aza sembari menatap Arga melas. Arga hanya mengangkat bahunya. Dia mana tau masalah percincinan.
"Pilihin kek, jangan diem-diem mulu"
"Pilih saja sesuka kamu," ucapnya dengan sedikit tidak minat. Selama Aza memilih, laki-laki itu terus saja bergumam agar menyuruh Aza cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Doctor! [END]
Novela Juvenil🚨CERITA INI KEMBALI LENGKAP🚨 "Kak Arga nanti maunya punya anak berapa?" "2" "2 aja?" "25 maksudnya" "Hahh??" °°° Mengkisahkan tentang dua anak manusia yang memang sudah saling mengenal dan bahkan saling menyimpan rasa sejak SMA. Namun memang y...