Part 5

3 0 0
                                    

Sesampainya mereka berdua di depan rumah putri.

" kamu dah pulang sayang?, tanya sonya kepada anaknya."

" iya mah baru pulang, ucap putri menjawab pertanyaan dari mamahnya."

" kalo ini siapa pacar kamu put?, ajak masuk gih jangan diluar gaenak, ucap sonya. "

" apa sih mamah, saut putri."

" bukan tante saya temenya, ucap axelle membuka helem nya sambil mencium tangan sonya."

" loh ini mukanya babak belur gitu kalian abis ikut tawuran?, ucap mamah sonya dengan panik melihat muka axelle yang ada beberapa luka yang masih mengeluarkan darah. "

" ga mamah apaan sih!! yakali aku ikutan tawuran ngaco deh mamah, tadi tuh putri sama axelle di hadang sama anak motor mah alhasil axelle berantem sama mereka, tukas putri."

" yaudah kalian masuk diobatin dulu lukanya biar ga infeksi, mamah nyelesain siram tanaman dulu, ucap sonya kepada kedua remaja tersebut."

" ayo xel, ajak putri sambil berjalan kearah ruang tamu."

" loh duduk disini dulu gua mau ngambil P3K sama air kompres buat bersiin luka loh. "

Axelle pun berjalan ke arah sofa dan mendudukan pantanya di sanah, tidak lama kemudian putri pun datang membawa kotak P3K dan air kompresan.

" sinih deketan biar gua obatin, ucap putri memberitahu."

" gausah biar gua obatin sendiri aja, tolak axelle."

" gausah batu jadi orang udah tau luh dah begitu masih aja batu, sini gua aja, sewot putri dan langsung mengobati luka yang ada dimuka axelle."

" au ish, ringis axelle."

" eh sorry-sorrry sakit ya?!, padahal gua dah pelan pelan ko serius tahan dikit lagi juga udah mau selesai, ucap putri dengan suara halus tidak seperti biasanya dia kalo berbicara dengan axel pasti memakai nada tinggi."

Axelle terus memperhatikan muka putri yang sangat dekat denganya, melihat ketelatenan putri dalam mengobatinya, axelle pun tersenyum kecil saking kecilnya senyuman axel putri pun tidak tau kalau axel sedang tersenyum.

" nah dah selesai, ucap putri memberi tau dengan tersenyum memperlihatkan deretan gigi rapih miliknya."

" manis, ungkap axelle dengan pelan, karena sangat pelan mungkin putri tidak mendengarnya."

" apa luh ngomong apaan tadi gua ga dengar, saut putri meminta penjelasan."

" makasih udh ngobatin luka dimuka gua, tutur axelle mengulangi ucapannya yang tadi iya ucapkan namun tidak dengan perkataan yang sama seperti pertama iya ucapkan."

" ouhh, sama-sama aturan gua yang harusnya bilang makasih ke loh, soalnya kan loh juga yang melawan geng motor itu, tukas putri memberi tau."

" yaudah kalo gitu gua pulang dulu, ucap axelle yang sudah berdiri."

" loh nak mau kemana?!, udah diobatin sayang luka yang ada dimuka axelle, ucap sonya "

" udah ko tante tadi putri udah ngobatin, pamit ya tante saya pulang dulu, "pamit axelle."

" loh ga makan dulu?, makan dulu yuk lagian kita semua juga mau makan biar sekalian aja, ucap mamah sonya."

" udah ayo mamah gua orangnya ga suka kalo ditolak, bisik putri."

" eh iya tante, saut axelle."

Mereka pun berjalan menuju meja makan.

" sayang mamah minta tolong dong panggilin samudra dia belum makan siang juga, ucap mamah sonya meminta tolong."

AxelleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang