15. Rencana Yang Gagal

36 17 112
                                    

Happy Reading bestie.

ᴥᴥᴥᴥ

Bugh!

Albiru mendorong Vera kasar, membuat gadis itu tersungkur ke lantai.

Pagi-pagi sekali Albiru sudah datang dan langsung mencari Vera, dan menarik paksa gadis ini kearah belakang sekolah.

"Lo apa-apaan sih, Al?!" tanya Vera geram, sembari mencoba berdiri dengan tenaganya.

Saat Albiru membawanya kesini, bukan hanya ditarik, Vera juga dibekam mulutnya sehingga dia sesak nafas.

"Lo yang apa-apaan!" balas Albiru murka.

"Wijaya masih ngelukain Agatha, Ver!"

"Lo jahat!"

"Lo ingkar anjing!" teriak Albiru, kakinya menendang-nendang bangku yang sudah tua.

Vera terkekeh pelan.

"Jangan emosi, Al." ucap Vera, tanganya naik keatas kepala Albiru, mengelusnya pelan.

Dengan cepat Albiru menampar tangan Vera hingga lepas dari kepalanya.

"Lo yang bikin gue emosi!"

"Bilangin ke bokap-lo dan temen bokap lo itu! Gausah sangkut-sangkutin keluarga Wijaya!"
Bentak Albiru menunjuk Vera.

"LO JANGAN LUPA! KELUARGA LO UTANG BANYAK SAMA KELUARGA GUE!" balas Vera dengan bentakan.

Albiru memalingkan tubuhnya.

"Jangan hancurin mental Agatha," lirih Albiru pelan.

Tak terasa sebuah cairan bening menetes dari matanya.


Sejak dua hari kemarin ia selalu melihat luka lebam ditubuh gadisnya. Entah dipinggir bibir, dipinggir mata, bahkan dilehernya.

"Gue gak mau ngeliat cewe gue tersiksa habis-habisan ditangan bokapnya sendiri!"

"Lo gamau Agatha disiksa sama bokapnya?" Tanya Vera berjalan kearah luar.

"Gue yang bakal nghabisin dia dengan tangan gue sendiri!" teriak Vera mulai menjauh.

ᴥᴥᴥᴥ

Keempat siswa laki-laki ini sedang bercanda ringan didalam kelas. Tidak,lebih tepatnya hanya Kenan,Rey dan Saka yang tertawa. Sedangkan Albiru, dia terus merenung memikirkan perkataan Vera tadi.

Siswi perempuan datang tergesa-gesa kedalam kelas IPA 3, membuat keempat laki-laki itu kebingungan.

"Kenapa, Jov?" Tanya Saka kepada Jovita yang tiba-tiba berada disampingnya.

"Agatha, dia mukulin Vera sampai pingsan!" Ujar Jovita dengan nafas sesak karena berlari.

Mendengar itu membuat keempat laki-laki melebarkan bola mata.

"Beneran?" Tanya Albiru.

"Dimana, Jov?"

"Di belakang kelas, Ken." Jawab Jovita

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AGATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang