"Bi,Papa dimana?" Tanya Agatha saat melihat bibi didepan jendela.
"Oh,tuan ada dikamar non." Jawab Bibi Asih.
Setelah mengucapkan terimakasih, gadis itu langsung berlari kecil menuju kamarnya.
"Papa." Panggil Agatha saat melihat papanya yang sedang bersender disofa dan memejamkan matanya dengan lampu padam.
Wijaya membuka matanya,menoleh kearah sumber suara.
"Papa,Ata menang olimpiade. Dapat juara satu." Ucap Agatha senang,berharap papanya bisa bangga denganya.
Pyarr...
Gelas yang berisikan air hangat pecah disebelah Agatha,beberapa percikan air mengenai tubuhnya.
Agatha terkejut,gadis itu menghidupkan lampu kamarnya,dan melihat wajah Wijaya yang penuh amarah.
Wijaya berjalan mendekati putrinya,dia langsung mendorong Agatha,hingga tubuh putrinya jatuh,tersungkur ketanah.
"Gara-gara kamu perusahaan Dirgantara memutuskan kerjasama dengan perusahaan papa!"
"Kamu buat ulah apa lagi sama anak Dirgantara?!"Tanya Wijaya,pria tua itu menggoyangkan bahu putrinya sangat kuat.
"Jawab!" Bentak Wijaya menampar bibir Agatha.
"A-ata ggak ngapa-ngapain Jovita,p-pa." Jawab Agatha terbata-bata,bibirnya berdarah akibat tamparan dari Wijaya.
Mendali yang terpasang dilehernya terlepas begitu saja.
"Kalo gak ngapa-ngapain,kenapa bisa mereka mencabut saham dari perusahaan papa?! Itu gak terjadi kalau kamu gak bikin ulah sama anaknya!" Teriak Wijaya,suaranya begitu keras,hingga menggema.
"Papa gak percaya sama,Ata?" Ucap Agatha, gadis itu terus menghirup udara karena terasa sesakk didadanya.
Wijaya berdiri. "Perusahaan Dirgantara berperan penting dalam perusahaan papa! Kalau Dirgantara Group memutuskan kerjasamanya,perusahaan lain juga akan mencabut sahamnya dari papa! Kalau itu terjadi semua gara-gara kamu! Bajingan! Anak tidak tau diri!" Pria tua itu menendang tubuh Agatha,hingga gadis itu berguling.
Sakit,hancur,sedih,kecewa menjadi satu. Itulah perasaan Agatha.
Wijaya menarik paksa Agatha,memasukan gadis itu kedalam kamar mandi.
Tangan Wijaya bergerak memutar sower,hingga air mengalir menghujani tubuh Agatha.
Setelah melakukan itu Wijaya mengunci pintu kamar mandi,meninggalkan putrinya dikamar mandi sendirian dan dihujani air terus menerus.
Agatha lemah,dia tidak tidak punya tenaga untuk berdiri. Dia hanya terus menarik rambutnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.