2. Hasil ulangan

140 103 60
                                    

Jangan lupa follow ya bestii🖤

"Sakit sekali rasanya ketika kamu sudah melakukan yang terbaik, tapi ternyata masih tidak cukup."
-Agathaamelyaput.

ᴥᴥᴥᴥ

Bel jam kedua berbunyi membuat Pak Budi kembali kekelas,mengecek keadaan kelasnya.

Saat pintu terbuka membuat beberapa murid langsung bergegas kearah tempat duduknya.

"Sudah selesai semua?" Tanya Pak Budi.

"Sudah!" Jawab seisi kelas.

"Kumpulkan." finalnya,Pak Budi duduk dimejanya melihat murid-muridnya meletakan buku dihadapanya.

"Kenan Adibkara." Ucap Pak Budi pelan saat melihat buku Kenan yang bertuliskan namanya,guru itu tersenyum mengejek.

"Aditiya Rey Candra." Guman Pak Budi melihat buku Rey,terkekeh pelan melihat tulisan Rey yang abstrak.

"Gyanendra Saka Nugraha." Lagi-lagi guru itu tersenyum mematikan,melihat jawaban dari buku Saka yang sama persis.

"Saya tandai kalian." Gumannya sembari mengulas senyum iblis.

"Kalian semua jangan berisik,saya sedang mengoreksi!" Ujar Pak Budi kepada semua murud IPA 3.

Setelah sepuluh menit mengoreksi,Pak Budi membagikan secara urut. Pak budi melihat daftar nilai,persis seperti yang dibayangkan.

"Nilai tinggi diperoleh Albiru Wilantara dengan nilai 98,sayang sekali jawaban kamu nomor 3 kurang lengkap." Ujar Pak Budi mengulas senyum bangga kepada Albiru.

Pria tua itu kembali mengecek daftar nilainya lagi. "Kemudian nilai tertinggi kedua diperoleh Agatha Amelya Putri Wijaya dengan nilai 90. Salah nomor 5." Ucapnya.

Jantung Agatha serasa mencelos,gadis itu menundukan kepalanya,bagaimana bisa dia ceroboh? Karena satu soal salah membuat nilainya tidak tuntas seratus persen.

Rachel yang mengerti perasaan sahabatnya,dia mengusap lengan sahabatnya. "Gak papa,lo udah buat yang terbaik."

"Tapi papa---"

"Tenang,gue bisa bantu lo." Ucap Rachel terus mengelus lengan sahabatnya.

"Pak berarti nilai kita sama kayak,Al dong?" Tanya Kenan menunjuk Saka dan Rey.

"Nilai kalian 85,saya tau kalian menyalin pekerjaan Albiru," Jawab pak Budi dengan senyum smirk.

"Yahh kok gitu sih pak?!" Ujar Kenan tidak terima.

"Makanya kalian itu kalo menyalin pekerjaan,Al,dirubah dikit biar gak keliatan sama! Seperti bapak waktu dulu menyontek temen saya,tapi saya rubah sedikit jawabannya biar tidak keliatan sama,dan hasilnya,saya dapat nilai tinggi." Jawab Pak Budi dengan bangga,saat sadar guru itu menutup mulutnya,terkejut. Bagaimana bisa dia membuka aib?

"Berarti bapak dulu pecontek handal dong?" pertanyaan itu keluar dari mulut Saka,membuat gelak tawa satu kelas.

"Gak nyangka ya,ternyata pak Budi juga pecontek." Ujar Rey menggelengkan kepala.

"Bukan,tadi saya salah ngomong." Ujar pak Budi membela dirinya sendiri.

Kringg...kring....

Suara bel membuat semua kelas bersorak,waktu yang ditunggu semua siswa.

"Dah,Bapak mau keluar, nyerah bapak." Ujar Pak Budi ,pria tua itu langsung pergi keluar.

"Kasian, kena mental gurunya." Ujar Rey tertawa murka.

AGATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang