13. Ancaman si Jalang

91 71 55
                                        

Pagi ini Agatha datang kesekolah sendirian,tidak bersama sahabatnya dan pasti tidak bersama pacarnya.

"Agatha." Panggil Vera dari belakang.

Agatha menoleh, dan menatap malas kearah lawannya ini.

"Gue mau ngomong sama lo." Ucap Vera,membuat jiwa kekepoan Agatha berkorbar.

Dengan cepat Agatha menghilangkan perasaan keponya. "Mau ngomong apaan?" Jawab Agatha sinis.

"Gak disini,ikut gue." Vera menarik tangan Agatha menuju belakang sekolah.

Agatha bodoh,kenapa dia menurut dan terus mengikuti jalang ini?

Kedua gadis ini masuk kedalam ruangan yang gelap dan sepi. Agatha melihat sekeliling,terlihat bangku dan meja yang sudah usang.
Setau Agatha,ini adalah gudang.

"Ngomong apaan?" Tanya Agatha memcahkan keheningan.

Vera mengambil sebuah bangku yang sudah tua,ia mendudukan diriya diatas bangku itu.

Gadis itu mendongakan kepala menghadap Agatha. "Jauhin Al." Jawab Vera enteng membuat Agatha membulatkan matanya.

"Apaan maksud lo?!"

"Jauhin Al. Apa gak paham lo?!" Ujar Vera dengan suara tinggi.

Agatha menggeleng pelan. "Gimana gue jauhin Al,sementara dia itu pacar gue--"

"Putusin." Potong Vera.

Agatha melototkan matanya,apa? Yang benar saja,untuk masalah setidak jelas ini,dia harus memutuskan pacarnya? Tidak,Agatha tak sebodoh itu.

"Lo sakit,Ver?"

"Gue udah pacaran sama Al 2 tahun,dan lo nyuruh gue putusin dia?"

"Ngelawak lo?!" Bentak Agatha.

"Lo cuman punya dua pilihan."

"Mau lanjut..." Vera menggantung kalimatnya.

"...atau terluka." Lanjutnya.

Vera langsung keluar dari gudang dan meninggalkan Agatha terbengong sendirian.

Kring...kring...

Bel masuk berbunyi membuat Agatha cepat-cepat kembali kedalam kelasnya.

Agatha meletakan tasnya diatas kursi dan perlahan mendudukan dirinya.

Rachel yang sedari tadi memainkan ponselnya,gadis itu menoleh kearah sahabatnya.

Pucat,lesu,jelek.

Itulah pandangan dari Rachel.

"Kenapa?" Tanya Rachel.

Agatha meletakan kepalanya diatas lipatan tanganya yang berada diatas meja.

"Gapapa." jawab Agatha dengan suara serak.

Rachel mendecik pelan. "Kalo ada masalah cerita."

"Gue biang masalahnya." Jawab Agatha,matanya menatap kosong kearah bawah.

"Emang," guman Rachel membuat Agatha terkekeh pelan.

"WOI! PAK BUDI LAGI NGANTERIN KUCINGNYA LAHIRAN,JADI KITA JAMKOS!" teriakan Abimanyu menggelegar dipenjuru kelas.

Abimanyu,laki-laki sedikit miring,alias bencong, yang suka memberi info dan gosip.

"Asik!" teriakan itu berasal dari Rey,laki-laki itu langsung beranjak ketempat duduk paling belakang ,berniat untuk mendinginkan badan dibawah ac.

Semua murid berteriakan heboh,suasana jamkos kali ini sangat menyenangkan.

Rey berlarian kesana kemari dengan Saka yang mengekorinya. Setahu Rachel, kaoskaki Saka yang bergambarkan spongeboob itu dirampas Rey dan hendak dipamerkan keseluruh sekolah.

AGATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang